;

Becak

Bogor , 13 Setember 2014
ENGLISH EDITION... CLICK HERE

Hari ini setelah mengantarkan kru no 2 ke sekolahnya di kawasan Salabenda , saya menyempatkan diri berkeliling di "tengah" kota di kisaran Jl. MA Salmun dan Mayor Oking . Pegal juga mengendarai motor dari Salabenda sampai ke Mayor Oking yang kebetulan masih sibuk saat itu (sekitar jam 7.30) dan setelah berhasil mendapatkan entah berapa foto , akhirnya saya memilih untuk beristirahat di jembatan di Jl. MA Salmun .
Jl. MA Salmun


Sambil tengok kanan kiri pandangan saya tersedot pada situasi yang ada di sekitar jalan tersebut . Tidak terasa beberapa kali ingatan tertarik ke masa lalu dimana dulu saya sering berjalan menyusurinya untuk menuju ke SMPN IV di Jl Kartini . Hanya yang paling membawa saya kembali ke masa kecil dahulu adalah BECAK . Dulu kendaraan roda tiga ini sering membawa saya pulang pergi dari Pondok Rumput ke SD Gita Kirti di Jl. Pengadilan (SD ini sudah almarhum alias tiada dan ditempatnya sekarang berdiri pertokoan) . Teringat saya pada mang Uteng , mang Pepe , mang Mamat yang dulu narik saya ke sekolah. Biasanya bertiga dengan kakak dan adik ke sekolah antara tahun 1978 - 1982 dan baru berhenti ketika mulai masuk SMPN IV tahun 1986 , Teringat juga terakhir naik becak sekitar tahun 2004 waktu becaknya blong rem-nya di dekat pintu kereta Bubulak dan nyeruduk mobil di depannya. Becaknya terguling tapi saya dan adik tidak apa-apa hanya memar . Sejak itu belum pernah lagi saya naik kendaraan ini apalagi sejak pindah ke Bukit Cimanggu City tahun 2005 .

By the way busway ... Becak ternyata masih ada lho di Bogor padahal saya kira sudah mendekati kepunahan soalnya di Jl Soleh Iskandar tidak pernah menemui keberadaan becak (karena dilarang melintas disana).Becak di Bogor sejak keluarnya Perwali Bogor no 15 tahun 2006 sudah tidak boleh lagi melintas di jalur-jalur protokol alias jalan besar seperti Jl. Sudirman , Jl. Juanda , Jl. Sukasari dan beberapa jalan lainnya . Becak hanya boleh melalui jalan-jalan perumahan dan diluar jalur itu . (Jangan salah lho becak dan perlengkapannya juga diatur oleh peraturan itu dan harus memiliki STNK serta pengemudinya harus memiliki SIM). 

Ternyata becak sendiri masih memiliki banyak peminat . Meskipun harus bersaing dengan angkot , mobil pribadi dan motor , ternyata becak masih memiliki kemampuan bertahan . Mungkin karena becak jalurnya fleksibel dan mengisi kekosongan jalur-jalur yang tidak dilewati angkot , bisa juga karena becak memiliki kapasitas yang lebih besar daripada motor , atau karena malasnya warga Bogor membawa mobil pribadi ke tempat-tempat yang macet seperti pasar yang membuat becak masih bertahan . Entah yang mana tetapi pagi itu ternyata saya masih bisa melihat sebagian kecil dari sisa-sisa masa kecil yang masih tetap ada dalam bentuk becak

Siangnya bersama dengan sang mantan pacar , saya mengajak sedikit bernostalgia dengan naik becak melalui rute yang dulu sering dilalui di atas becak yaitu Pasar Anyar - Pondok Rumput . Mulanya kagok karena ruang becak rasanya kecil sekarang (apalagi nenteng oven) dan khawatir sang mamang becak tidak kuat narik kita . Saya merasa seperti sedang naik roller coaster . Meskipun sang mantan pacar terlihat "parno" apalagi kalau berhadapan dengan mobil dan jalur menurun (serasa lemah berhadapan dengan mobil dan motor) kami akhirnya sampai dengan selamat tidak pake memar seperti terakhir kali saya naik . Diberi bonus senyuman dari sang mamang becak ketika diberikan sedikit tambahan dari ongkos yang disetujui . What a nice day !



 Catatan : 
- foto-foto di atas diambil di Jl. MA Salmun dan Pasar Anyar 13-09-2014
- panggilan mamang diajarkan oleh ibunda ketika pertama kali pindah ke Bogor tahun 1978




Share on Google Plus

About Anton Ardyanto

Terima kasih untuk berkenan membaca tulisan ini. Saya berharap ada yang dapat diambil dan dimanfaatkan dari tulisan ini. Kalau anda berkenan mohon luangkan waktu berharga anda sedikit lagi untuk memberikan sesuatu. Saran, masukan atau kritik akan sangat berharga bagi saya. Apalagi kalau anda berkenan share tulisan dari blog ini kepada yang lain.

Thank you for your time to read my writings. It means a lot to me. I really hope that there is something that you, the reader can take from my writing. I would be honored if you can spare a bit more of your precious time to let me have your comments or even your critics. I would be more than grateful if you can share something from this blog to other people.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

2 comments:

  1. aku seneng naek becak klo kedaerah2 yang masih ada becak..
    dan punya pengalaman cukup memalukan waktu numpak becak di jember.. aku pakai rok dan rokku diterpa angin pas banget pas becaknya lagi lewat di depan sekumpulan cowok2 yang lagi pada main bilyar diruangan terbuka deket pinggir jalan.. maluuuuunya maaak... -__-"

    ReplyDelete
  2. owww...anginnya nakal ya mbak ...:getok: anginnya ...

    ReplyDelete