tag:blogger.com,1999:blog-84788398512836691102024-03-06T12:32:57.077+07:00BOGORA JOURNEY TO THE RAIN CITY OF MINEAnton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.comBlogger108125tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-67963256075363755662015-01-06T22:48:00.000+07:002015-01-06T22:51:29.531+07:00Menaruh asa di Bogor Center School (Borcess)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJlZKlswsZQZXZHM-rVGQlY_ZaGHDfim-Z8msAlXUIDkfU32OFLvdlFwBujEwzIH-49xF8gmWbMHzkneAqKv3Qj1fS0rfcouEJMVQilOyqBDF8Q5-OGVJTrUzxsNUAJ7Fa4W_HZRTBOots/s1600/Image55514.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Bogor Center School Borcess" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJlZKlswsZQZXZHM-rVGQlY_ZaGHDfim-Z8msAlXUIDkfU32OFLvdlFwBujEwzIH-49xF8gmWbMHzkneAqKv3Qj1fS0rfcouEJMVQilOyqBDF8Q5-OGVJTrUzxsNUAJ7Fa4W_HZRTBOots/s1600/Image55514.jpg" height="360" title="Kolam Renang di Borcess" width="640" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kira-kira kalau tanpa melihat judul tulisan ini, apakah yang terpikirkan oleh anda? Mungkin anda akan mengira bahwa ini adalah fasilitas yang disediakan oleh sebuah hotel. Setidaknya mungkin anda akan menduga ini adalah sebuah waterboom yang banyak tersebar di Bogor.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau itu dugaan anda maka anda salah. Ini adalah kolam renang yang terdapat di dalam lingkungan sekolah <i>Bogor Center School</i> alias dikenal sebagai <b><i>Borcess</i></b>.Bila 6 bulan yang lalu saya ditanyakan hal yang sama, maka sangatlah mungkin jawabannya akan sama dengan dugaan anda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHMBame5D7rxdqbAdSdl1juBHf0WuND1vWrgnazxFpCTBIDcItbdf6c-3F6E9pMlzugtpG1Na7Kf5iSm1SU6rCDsBYmYgNtbIF7l0aoKtqaS0TgEXJS75tkVsTWkh4YUjFIRV5vGtWhPpE/s1600/Image55530.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kelas di Bogor Center School" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHMBame5D7rxdqbAdSdl1juBHf0WuND1vWrgnazxFpCTBIDcItbdf6c-3F6E9pMlzugtpG1Na7Kf5iSm1SU6rCDsBYmYgNtbIF7l0aoKtqaS0TgEXJS75tkVsTWkh4YUjFIRV5vGtWhPpE/s1600/Image55530.jpg" height="225" title="Ruang Kelas Borcess" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Enam bulan yang lalu jujur saja, bahkan tidak pernah terpikirkan bahwa kami harus berhubungan dengan sekolah ini. Memang sudah pernah mendengar namanya tetapi saat itu Borcess bukanlah sebuah pilihan yang kami, sebagai orangtua si kribo kecil akan ambil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bogor Center School yang berada di bawah naungan Yayasan Muztahidin Al Ayubi bukanlah sebuah sekolah favorit incaran para orangtua. Bahkan dalam kategori sekolah swasta namanya belum masuk level sebagai sekolah swasta favorit di Bogor.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keputusan kami memilih sekolah ini hanya karena keterpaksaan mengingat hasil nilai SKHUS si kribo tidak mencukupi untuk level Sekolah Menengah Pertama Negeri di Bogor. Sedangkan banyak sekolah swasta favorit sepertu Regina Pacis, Budi Mulia dan lain-lain tidak lagi menerima pendaftaran. Akhirnya kami putuskan memilih yang terdekat dengan rumah karena Borcess berada di kawasan Salabenda tepatnya di ujung Jalan Soleh Iskandar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-phpew1-TBLOi5oIxvZs2XGr25VHC5-VQcJWak-20mc-PbEk7e8bo2kJugVLkXs_avD6JHZP-kfK_x4G61V6xtQGbwXvhlr4-DcvZcEQs0FVPrhuC3mIfqVoU2uel77UVZPtI77xKKaxk/s1600/Image55534.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-phpew1-TBLOi5oIxvZs2XGr25VHC5-VQcJWak-20mc-PbEk7e8bo2kJugVLkXs_avD6JHZP-kfK_x4G61V6xtQGbwXvhlr4-DcvZcEQs0FVPrhuC3mIfqVoU2uel77UVZPtI77xKKaxk/s1600/Image55534.jpg" height="225" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada awalnya sama sekali tidak pernah terbayang seperti apa sekolah ini. Hanya kemudian setelah hadir pada saat pendaftaran, saya seperti diingatkan sebuah pepatah "<i>Tak Kenal Maka Tak Sayang</i>". Seperti tergugah dari kungkungan "keinginan" menyekolahkan si kribo di sekolah negeri, saya sempat terbengong juga ketika melihat dan mendengar berbagai hal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal pertama yang memukau adalah kedatangan kami saat itu disambut oleh penjelasan panjang lebar mengenai berbagai fasilitas yang disediakan sekolah. Detail tata tertib dan peraturan untuk siswa dijelaskan secara terperinci. Yang membuat kami sedikit terheran adalah si pemberi penjelasan bukanlah guru atau bagian tata usaha. Saat itu yang memberi penjelasan adalah seorang dari bagian pengamanan alias security alias satpam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKbjkR_1jHSlgJF6g6A5XTOjyasbI7Jsf8zeFDnBIcRIhjnP5eKKXWGUw7aL407KRBlKoDawiW9HBrGGm_G5PtcEOytMl74s_ZZ_9DX0lFSuCtwoyS-fDCMiEBOvwsAhYxt76rEqJcNJLE/s1600/Image55539.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kantin Borcess" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKbjkR_1jHSlgJF6g6A5XTOjyasbI7Jsf8zeFDnBIcRIhjnP5eKKXWGUw7aL407KRBlKoDawiW9HBrGGm_G5PtcEOytMl74s_ZZ_9DX0lFSuCtwoyS-fDCMiEBOvwsAhYxt76rEqJcNJLE/s1600/Image55539.jpg" height="225" title="Kantin Borcess" width="400" /></a>Dengan senyumnya dibalik kumisnya (lupa saya namanya padahal sempat berkenalan), dia membawa kami berkeliling sambil memberikan gambaran tentang sekolah ini. Kagum! Itu apa yang kami rasakan. Entah bagaimana caranya tetapi membuat seorang satpam menjadi seorang marketing adalah hal yang sangat brilian. Kesan pertama yang mengesankan ditambah melihat berbagai fasilitas yang tersedia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya kami putuskan saat itu juga, apalagi karena memang tidak punya pilihan lain yang bisa dipertimbangkan, maka kami mengambil keputusan untuk melanjutkan pendaftaran. Masih ada was was di hati karena tidak punya referensi apa-apa tentang sekolah ini.</div>
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigUY9vNXe8xe4nQEGlfFDBXrAdYv9l7F9v_FyRuYoj6NECBed_G2UPA2K2XiLFDsbraqG5MwJ2ZUCrZOW39mF7hUI_08lP81OfNgbFZMXGJ0q6oIgcJjR8QSOj2AiTgx0Nceagdcfqlnlm/s1600/Image55564.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Gerbang Borcess" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigUY9vNXe8xe4nQEGlfFDBXrAdYv9l7F9v_FyRuYoj6NECBed_G2UPA2K2XiLFDsbraqG5MwJ2ZUCrZOW39mF7hUI_08lP81OfNgbFZMXGJ0q6oIgcJjR8QSOj2AiTgx0Nceagdcfqlnlm/s1600/Image55564.jpg" height="225" title="Gerbang Borcess tampak depan" width="400" /></a>Setelah beberapa waktu kemudian, kami para orangtua mendapatkan penjelasan langsung dari ketua yayasan yaitu Muztahidin Al Ayubi (saingan Bima Arya pada pemilihan walikota yang lalu) tentang apa dan bagaimana sebenarnya Borcess itu. Dijelaskan pula secara terperinci pola didik dan pengajaran yang akan diterapkan serta berbagai peraturan yang harus dipatuhi siswa.</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Salah satu hal yang semakin merubah pandangan adalah aturan sederhana mengenai keterlambatan. Ternyata di sekolah ini aturan tersebut juga berlaku untuk para guru. Bila siswa kalau terlambat akan dikenakan sanksi berupa harus menghafal satu ayat Al Qur'an dan juga kena penalti poin kalau guru yang terlambat akan mendapat potongan gaji (katanya begitu). Sebuah hal yang cukup menarik mengingat selama ini peraturan hanya diberlakukan untuk siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masih banyak lagi peraturan seperti dilarang membawa HP berkamera, kerapihan berpakaian, dan masih banyak lagi. Penerapannya , berdasarkan laporan si kribo kecil yang tidak lagi kecil, ternyata sangat ketat. Sudah banyak siswa yang terkena sanksi pemotongan rambut dan celana (karena tidak sesuai dengan standar sekolah).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alhasil setelah kami telaah lagi ternyata banyak hal yang kami inginkan untuk anak kesayangan kami </div>
itu terpenuhi disini seperti<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9Wi7SAIcPeFcXCa3LbweqTl8nJ0-iPO7jWxGIRhBUc1jMS_ShSP2aSFK8Nc9HQvF-f3LByA1QJLJrQsQBuSlS1P3RFcqrgqd1cdv_dhRnXTkqcFRU4DSACU8c-jJbhJZA2GYNmTwmhWEN/s1600/Image55548.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9Wi7SAIcPeFcXCa3LbweqTl8nJ0-iPO7jWxGIRhBUc1jMS_ShSP2aSFK8Nc9HQvF-f3LByA1QJLJrQsQBuSlS1P3RFcqrgqd1cdv_dhRnXTkqcFRU4DSACU8c-jJbhJZA2GYNmTwmhWEN/s1600/Image55548.jpg" height="360" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gedung Olahraga dan Lab</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
1. Fasilitas</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan berbagai fasilitas mulai dari ruang kelas, sarana olahraga berupa ruang Olahraga yang baru selesai dibangun tahun 2014 yang lalu, sulit untuk mengatakan bahwa sekolah ini kurang fasilitasnya. Tersedia juga laboratorium. Untuk SMK ada bengkel khusus otomotif tersedia disini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kantin</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Siswa dilarang keluar lingkungan sekolah sebelum sekolah usai. Untuk keperluan makan disediakan kantin dalam lingkungan sekolah yang menyediakan berbagai jajanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Pengawasan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Siswa tidak diperkenankan keluar lingkungan sekolah tanpa izin . Petugas keamanan akan mengembalikan siswa ke dalam kelas tanpa adanya izin tertulis. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Lingkungan belajar yang tenang</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lokasi sekolah berada sekitar 100 M dari jalan raya (Jalan Semplak). Bersebelahan langsung dengan sebuah danau kecil yang namanya Situ Panjang. Lingkungan sekitar sekolah sangat mendukung proses belajar mengajar dengan tenang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Guru dan staff lain yang komunikatif</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini penting bagi kami untuk mengetahui sikap dan tingkah laku si kribo kecil. Ternyata wali kelas 7I dimana si kribo berada sangat komunikatif dan membantu melaporkan perkembangan anak semata wayang kami.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Kegiatan extra kurikuler untuk menambah keterampilan dari siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Borcess memiliki berbagai macam kegiatan ekstra kurikuler mulai dari beladiri seperti Tae Kwondo, Capoeira sampai kegiatan bahasa seperti Bahasa Jepang , Bahasa Inggris atau berbagai kegiatan kesenian. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibpVmi6x3RXFFb49pztMceLptxNKk_7t0Wqb3o-GgdaTIvLsX2W9eBfTror7n9Exmtcz3LWKc4UPaA3F81PePnVZdjTgLP8sYRBVq6PKkKbO78NNiZl8cTqg0B25hV2ATS50anB8AKn4Od/s1600/Image55545.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibpVmi6x3RXFFb49pztMceLptxNKk_7t0Wqb3o-GgdaTIvLsX2W9eBfTror7n9Exmtcz3LWKc4UPaA3F81PePnVZdjTgLP8sYRBVq6PKkKbO78NNiZl8cTqg0B25hV2ATS50anB8AKn4Od/s1600/Image55545.jpg" height="225" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tentu selain hal-hal tersebut sebagai sebuah institusi pendidikan output atau hasil dari proses belajar mengajar adalah sebuah hal yang terpenting. Sebagai sebuah sekolah muda karena berdasarkan penjelasan baru berdiri tahun 2002, tentu sekolah ini masih belum apa-apa dibandingkan dengan sekolah-sekolah "senior" di Bogor. Sistem yang ada tentu pula belum mapan dan masih mencoba menapak. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hanya tetap terbersit sebuah asa di hati kami melihat dan mengalami apa yang ada disini. Sebuah asa bahwa sekolah ini bisa mengeluarkan potensi dan bakat yang ada dari si kribo kecil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanggal 21 Desember tahun 2014 yang lalu kami mengambil rapot si kribo kecil dan ternyata, hasilnya menunjukkan bahwa si kribo kecil mulai bangkit kembali dan enjoy bersekolah disini. Sekaligus menunjukkan asa yang kami tempatkan pada sekolah ini sepertinya tidak akan percuma. Semoga terus begitu!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiyvT4d-xHtd5NZNkxxUbOTOpiFiyd1dD8jEFXAD-yEvL9RP93vZ5uqN1OBmwbUdHCGQGbViN5zhhSN8BdHuDFjEtByBNpZ8CympjTyzzonL4DIyBja1AisfMUtvN9hRIzdjxOSJErxx-T/s1600/Image5554.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiyvT4d-xHtd5NZNkxxUbOTOpiFiyd1dD8jEFXAD-yEvL9RP93vZ5uqN1OBmwbUdHCGQGbViN5zhhSN8BdHuDFjEtByBNpZ8CympjTyzzonL4DIyBja1AisfMUtvN9hRIzdjxOSJErxx-T/s1600/Image5554.jpg" height="360" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Situ Panjang yang bersebelahan dengan Borcess</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i>Catatan : </i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i>1. Bogor Center School alias Sekolah Taruna Terpadu Yayasan Muztahidin Al Ayubi adalah sebuah kompleks sekolah yang terdiri dari TK/SMP/SMA/SMK dan Akademi</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i>2. Uang Pangkal tahun 2014 untuk SMP (ketika si kribo mendaftar adalah sebesar Rp. 2,000,000.-) dan uang SPP sebesar Rp. 100,000.-/bulan</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i>3. SMP Bogor Center School memilik 2 kelas unggulan (dulu setara RSBI) dan 1 kelas atletik. Penghuni kelas unggulan diseleksi dari siswa-siswa dengan peringkat terbaik di kelas melalui test beberapa mata pelajaran seperti bahasa Inggris dan Matematika. Ujian ini dilakukan setelah siswa melalui 1 semester. Kelas atletik ditujukan untuk membina siswa-siswa dengan bakat di bidang olahraga</i></span></div>
</div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com28tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-30173154661852929892015-01-05T21:14:00.002+07:002015-01-05T21:16:32.607+07:00Alternatif Lapis Talas Bogor ala Kaya Bakery<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-RiWwhpy3V_ZDWsmc9gWV9XgnWibBBXc0TCPQ6LLq2K6wxvLuXMXE-hzpc3hFXEk_7DTFBjb8QHfHsOFynh5A9xCyrlprZOMw2NcD5GjlQK3xMnm0SDc64CNft919m0exsNNfpq2rI9vc/s1600/Image00049.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-RiWwhpy3V_ZDWsmc9gWV9XgnWibBBXc0TCPQ6LLq2K6wxvLuXMXE-hzpc3hFXEk_7DTFBjb8QHfHsOFynh5A9xCyrlprZOMw2NcD5GjlQK3xMnm0SDc64CNft919m0exsNNfpq2rI9vc/s1600/Image00049.jpg" height="225" width="400" /></a>Sejak terkenalnya Lapis Talas Bogor cap Sangkuriang, berbondong-bondong pengunjung yang datang dan mengantri. Hasilnya sulit sekali mendapatkan cake atau bolu lapis talas versi yang ini. Sudah beberapa hari terakhir selama libur Natal dan Tahun Baru, antrian terlihat di counter <a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/09/lapis-talas-bogor.html">Lapis Talas Bogor</a> di Jalan Soleh Iskandar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum Natal sebelum menuju Solo untuk menjenguk kerabat, datang jam 3 sore saat biasanya pengiriman kedua diterima ternyata sudah tak tersisa. Begitu pula hari Minggu 3 Januari 2015 yang lalu untuk keperluan mengunjungi si uwa (kakak dari ibu), ternyata datang jam 10 pagi pun antrian sudah mengular. Hasilnya nihil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgXh6fnq9Zu6BKr79T-ZDQARrMfJp6PveSzyhkUzA7hsHsBX3viUwEv8JiEaOwHxQHEljGdsyL84Ukqp6MWkbrYQceitjSVuaH976d4L-yjUy9VwvT1IXQqTYFyS_rQXZ6eswMCKKevn3C/s1600/Image55511.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgXh6fnq9Zu6BKr79T-ZDQARrMfJp6PveSzyhkUzA7hsHsBX3viUwEv8JiEaOwHxQHEljGdsyL84Ukqp6MWkbrYQceitjSVuaH976d4L-yjUy9VwvT1IXQqTYFyS_rQXZ6eswMCKKevn3C/s1600/Image55511.jpg" height="225" width="400" /></a>Akhirnya karena rasanya tidak enak tidak membawa buah tangan ketika berkunjung, hari itu diputuskan untuk membeli Lapis Talas versi lainnya. Yang terdekat dari counter Lapis Bogor di <u><i><b><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/09/kh-sholeh-iskandar-jalan.html">Jalan Soleh Iskandar</a> </b></i></u>adalah <b><i>Kaya Bakery</i></b>. Itu pertama kali kami berkunjung kesini sejak dibukanya sekitar 1 tahun yang lalu.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Lokasinya hanya berjarak 20 meter saja dari Counter Lapis Bogor , Asinan Gedong Dalam dan Roti Unyil Venus yang berada dalam satu lokasi. Tepatnya di depan Bogor Indah Plaza (BIP).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrh-w-hE6ecn0wkAAJuEsVtSVBdczxbPHoXqIGjwbtm8c0h4B_JQrembFaqTx8hLcuUl7TFoH_Lyd08Y4hnVDKVXVJF5i-EFWTSEh4UFMbA_VYH1fp3VFohk5GudWIYHI-bMfJ5Ssw7mbP/s1600/Image55512.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrh-w-hE6ecn0wkAAJuEsVtSVBdczxbPHoXqIGjwbtm8c0h4B_JQrembFaqTx8hLcuUl7TFoH_Lyd08Y4hnVDKVXVJF5i-EFWTSEh4UFMbA_VYH1fp3VFohk5GudWIYHI-bMfJ5Ssw7mbP/s1600/Image55512.jpg" height="225" width="400" /></a>Tempatnya cukup nyaman karena lahan parkir yang ada lebih luas. Tidak perlu harus parkir di pinggir jalan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di bagian dalam penataannya juga rapih bak supermarket. Kue-kue yang ditawarkan tertata rapi di atas rak dan meja display. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada bagian khusus yang memajang oleh-oleh khas Bogor yang sedang ngetrend. Terlihat beberapa tumpuk. Penganan kering terlihat tergantung di salah satu sisi toko. Juga ada bagian roti dan kue-kue seperti kue tar , cheese cake dan lain sebagainya. Ruangannya cukup luas dan membuat pengunjung leluasa untuk melihat dan memberikan waktu untuk memilih.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiawwEzRkxGvrfeX8YEc2bU_5B62ld-ZdTHZ_9czT0GDriuuG8dARpjtQQr6hWAxrFBCr-PWw4csg5vYWZbPR6fZGfh97x169Bp_sKDSn32IkEGDStuTzKerEZajbmlfPRV2vU7GoJQB2eF/s1600/Image5557.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiawwEzRkxGvrfeX8YEc2bU_5B62ld-ZdTHZ_9czT0GDriuuG8dARpjtQQr6hWAxrFBCr-PWw4csg5vYWZbPR6fZGfh97x169Bp_sKDSn32IkEGDStuTzKerEZajbmlfPRV2vU7GoJQB2eF/s1600/Image5557.jpg" height="225" width="400" /></a>Di salah satu sisi terdapat kafe kecil dengan sekitar 10-15 meja. Mungkin diperuntukkan untuk para bapak yang enggan ikut serta berbelanja (baik disini atau di BIP) . Di Kafe ini ditawarkan berbagai macam minuman terutama kopi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada saat memilih kami diberi informasi oleh karyawan disana ada tiga rasa yang ditawarkan untuk lapis talas. Tiga rasa itu adalah Original, Green Tea dan Durian. Dua rasa pertama persis sama dengan yang ditawarkan oleh Lapis Bogor sedang yang satu lagi rupanya kreasi baru.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2C8Yr1XNx8j9g-s7Ub4xFfh36HDnh6QTZGP_RvM2Ed7SNfQvSIL8LnlBW24GT9slbovQ1JdE7p-8ZnZlPcG62eBNX6T8gQuX8Pdvh0OXjg6GFcHY6Yodz_okcgymn4YA3gRjCKJgtaqQV/s1600/Image5552.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2C8Yr1XNx8j9g-s7Ub4xFfh36HDnh6QTZGP_RvM2Ed7SNfQvSIL8LnlBW24GT9slbovQ1JdE7p-8ZnZlPcG62eBNX6T8gQuX8Pdvh0OXjg6GFcHY6Yodz_okcgymn4YA3gRjCKJgtaqQV/s1600/Image5552.jpg" height="225" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Agak ragu pada awalnya tapi akhirnya kebutuhan mendesak kami memutuskan membeli 3 paket lapis talas original (dan beberapa buah roti karena belum sarapan waktu itu). Dua buah untuk dibawa sebagai buah tangan dan sebuah untuk dicicipi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sepulang berkunjung barulah kami mencicipi bagian kami. Ternyata bukan hanya tidak mengecewakan tetapi rasa dari lapis talas versi Kaya Bakery tidak kalah dengan versi Sangkuriang. Tentu ada beda dalam hal rasa karena resepnya pasti tidak sama persis, hanya rasa dan kelembutan dari lapis talas versi yang ini bisa mengimbangi. Lega juga hati karena berarti oleh-oleh yang kami bawa buat si uwak tidak malu-maluin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcH10V-oqvKDasiypabEMBuaORPjZDWGXawOTKvPba67uRgDzYXu95dYn8vYNz-GL-BaxZHeuii98Y2GqWymgmvFdCy8cwI6zF_o_swyVrc6W9pIeWD_WhJcbZUd8a3CJDN68s6frui9vP/s1600/Image5559.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcH10V-oqvKDasiypabEMBuaORPjZDWGXawOTKvPba67uRgDzYXu95dYn8vYNz-GL-BaxZHeuii98Y2GqWymgmvFdCy8cwI6zF_o_swyVrc6W9pIeWD_WhJcbZUd8a3CJDN68s6frui9vP/s1600/Image5559.jpg" height="225" width="400" /></a>Harganya juga tidak berbeda jauh hanya Rp 30,000.- per buah untuk yang versi original. Sayangnya kami hanya membeli yang versi original jadi tidak bisa membandingkan yang rasa Green Tea-nya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rasa rotinya juga okelah. Apalagi pada saat lapar kemarin. Cukup enak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang menyenangkan dari kunjungan kemaren ke Kaya Bakery adalah adanya alternatif lain kalau memerlukan buah tangan kalau mau berkunjung. Sudah bisa diprediksi bahwa kios Lapis Bogor pada hari libur akan selalu padat dan belum tentu bisa dapat. Dengan Lapis Bogor ala Kaya Bakery tersedia pilihan lain yang menghindarkan tangan kami kosong ketika berkunjung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(Jangan bilang-bilang istri saya ya... kalau nanti belanja bulanan ke BIP berarti saya bisa ngacir ke kafe disini daripada ikut ngider)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alamat Kaya Bakery </div>
<div style="text-align: justify;">
Jalan Soleh Iskandar no 3 </div>
<div style="text-align: justify;">
Tanah Sareal, Bogor</div>
<div style="text-align: justify;">
No Telpon : 0251 833 33 62</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-66122004128902184802015-01-04T00:46:00.000+07:002015-01-05T15:33:03.022+07:00THE BOGOR PALACE : THE WITNESS <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc5_VrvFCTEaApPmyRi-wg49-kp3N4v10SugRXYFHaecpmaZzCo5Wh27nTvUofUUNys3dpIecgDqnhqq_0IKAcloV-RLnK7VLSICsIWHLxT78D5vbgRgb42DgauGhyDlUYJtPwVQNs2OdC/s1600/Image4442.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Istana Bogor" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc5_VrvFCTEaApPmyRi-wg49-kp3N4v10SugRXYFHaecpmaZzCo5Wh27nTvUofUUNys3dpIecgDqnhqq_0IKAcloV-RLnK7VLSICsIWHLxT78D5vbgRgb42DgauGhyDlUYJtPwVQNs2OdC/s1600/Image4442.jpg" height="360" title="Bogor Palace" width="640" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Right in the heart of the currently known as Bogor city, a landmark of the city stands. The structure dominated with white color fills in some space of the total 28.4 hectare of land in the middle of the city. The building is one of the 6 Indonesian Presidential Palaces named as <b><i>The Bogor Palace</i></b>. It stands side by side with the <b><i>Bogor Botanical Gardens</i></b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
You will not miss this and should not when you come to my city. It is one of the most important historical buildings not only for this rain city but also Indonesa. It has witnessed lots of things happened during the journey of our people , Indonesian as a nation. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Originally, it was not built in 1745 as a palace. The chateau was set up just as a place for the high rank officials of Netherland East Hindie to escape from the crowd and noisy Batavia (currently known as Jakarta). It was only a three storey luxury mansion called as <i>Buitenzorg</i> or 'a <i>peaceful place</i>' or '<i>a place without worry</i>'.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIANA42eCATIw-BEkgHCLSPybUz1VZo3qNYxLppAGz6gnsdSUZSXzKj1wNkU1FW5o_G-cB0mifI0WmA-DmSCmF4WVXcp0m9hl0tR3udQZfsGHV_nAf2Udlo5b8s-AmsQYWDuJdLyW8mbnu/s1600/Image44413.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Istana Bogor" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIANA42eCATIw-BEkgHCLSPybUz1VZo3qNYxLppAGz6gnsdSUZSXzKj1wNkU1FW5o_G-cB0mifI0WmA-DmSCmF4WVXcp0m9hl0tR3udQZfsGHV_nAf2Udlo5b8s-AmsQYWDuJdLyW8mbnu/s1600/Image44413.jpg" height="225" title="Bogor Palace" width="400" /></a>It was established based on instruction of the at that time Governor General Gustaaf Willem Baron von Imhoff in 1745. The Baron , so amazed by the quietness of <i>a new village</i> , Bogor decided to make a place for his retreat from his busy time in Batavia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
In between 1750-1754, it witnessed the <i>war of Banten</i>. The Islamic Sundanese Kingdom in Banten decided to lift arms against the Dutch Colonialist. As the result, the mansion was destructed and destroyed in many parts.Von Imhoff immediately repaired his "<i>peaceful place</i>".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
When the throne of Netherland East Hindie Governor General was transferred to the famous (because of his cruelty) Herman Willem Daendels (1808-1811), the person that gave an order to set up <i>De Grote Post Weg</i> (<i>The Great Post Way</i>), the mansion was renovated and expanded. One part of the Post Way , now is called as Suryakencana Street that is right in front of the gate of Bogor Botanical Gardens.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Almost at the same time as the establishment of Bogor Botanical Gardens, the mansion was once again given another renovation. This time the Governor General <i>Baron van der Capellen </i>(1817-1826) instructed to set up a tower in the middle of the mansion.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
In 1834 the now palace witnessed the anger of Mount Salak. The "Silver" Mount erupted and caused lots of destruction in Bogor. The palace suffered also the impact of the eruption. Many parts of the palace were destroyed. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgEKeUVx-LpwiOF-O7Tyyw_g6Zax6gH67gu7FFWeQSv3uqGdc3MaYuzkZlZ_A5E_L4brFTm0hBX8XSOmkITwJUny4iv64tQfQZimZZpXq-RR_-YrGTpH0YUueWpxeVkxDdXZP6SIUISn1P/s1600/Image4441.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Istana Bogor" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgEKeUVx-LpwiOF-O7Tyyw_g6Zax6gH67gu7FFWeQSv3uqGdc3MaYuzkZlZ_A5E_L4brFTm0hBX8XSOmkITwJUny4iv64tQfQZimZZpXq-RR_-YrGTpH0YUueWpxeVkxDdXZP6SIUISn1P/s1600/Image4441.jpg" height="225" title="Bogor Palace" width="400" /></a>It took 10 years and two periods of Dutch Governor Generals (1851-1861) to get the mansion repaired. Actually we can say it was not repaired but newly built. The old structure was knocked down and in the same place the new building, the one that is now Bogor Palace was built. The construction of the Palace was at the same time as the establishment of the supporting building such as <b><i>Binnenhoff Hotel</i></b> (now known as <b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/12/hotel-salak-heritage.html">Hotel Salak The Heritage</a></i></b>). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
The Palace became a witness of changes of 44 Netherland Governor Generals of Indonesia during Dutch Colonialism and one United Kingdom's (Sir Thomas Stamford Raffles) during its 200 years history.In 1942, the hand of European was put away from the Palace by the coming Japanese Armed Forces in the year. The Palace was handed over to General Imamura of Japanese Army.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Eventually in 1949, the Palace was transferred to Republic of Indonesia government after the recognition of sovereignty. Since then the Palace was functioned as one of Presidential Palace of Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
However the history that was witnessed by the Bogor Palace didn't stop there. There were many other historical moments occurred in this place.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
In 1954, it was used a place for a preparation of Asia Africa Conference which one year later took place in Bandung .</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwosnjsyy0hWFLq06fEwwpQ2L-SxOk45Xi1GqZUSebr2z3SPI3mMcmrwm_YBsQ9DAh5xkfCuGWU6ej9uoNEr7bb0A5ZZq9dza_Ox0dUVBZRhJ8Sc3oNKlKoQZervSxSc42rd0jyJagYbde/s1600/istana.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Istana Bogor" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwosnjsyy0hWFLq06fEwwpQ2L-SxOk45Xi1GqZUSebr2z3SPI3mMcmrwm_YBsQ9DAh5xkfCuGWU6ej9uoNEr7bb0A5ZZq9dza_Ox0dUVBZRhJ8Sc3oNKlKoQZervSxSc42rd0jyJagYbde/s1600/istana.jpg" height="189" title="Bogor Palace" width="400" /></a>in 1966, the Palace once again witnessed an important moment of the journey of Indonesia as a country. In this place, the letter known as "<b><i>Supersemar</i></b>" , the abbreviattion of <b><i>Surat Perintah Sebelas Maret</i></b> (The Order of March the Eeleventh) was written here . It was the symbol of the power transition from Soekarno's regime to Soeharto's in Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
The latest one was as the host of the meeting of Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) in 1994. The result of this was Bogor Goals. The Goals were to achieve the free and open trade and investment among APEC Members in 2010 for industrialized economies and 2020 for developing economies.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Now, I believe you can see why you should not miss to see this Palace when you are here. The Bogor Palace has witnessed a more than 250 years history. It has been on the hand of 4 countries. It has been a witness for many historical moments of this country and my city. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLMcbaCHAripciK7-Dk1YCO3tPVeiRP5lgd8SXMWStjTV41WVhFE_Ow5iJfpdJnegraDkVYyJ_4gdNwYtqouFY-RIu6_j62sDSPnaKVLJycdiK9VErD0f4rQi8B42GFJIozOMA9gj9riNd/s1600/Image4445.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Istana Bogor" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLMcbaCHAripciK7-Dk1YCO3tPVeiRP5lgd8SXMWStjTV41WVhFE_Ow5iJfpdJnegraDkVYyJ_4gdNwYtqouFY-RIu6_j62sDSPnaKVLJycdiK9VErD0f4rQi8B42GFJIozOMA9gj9riNd/s1600/Image4445.jpg" height="225" title="Bogor Palace" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Furthermore, you may find the inside of the palace quite interesting to see. The Bogor Palace knowingly has inherited around 139 pieces of Ming Dynasty Ceramics collections. The chateau also keeps more than 500 pieces of Indonesian famous painters such as Basuki Abdullah, Sudjojono anda some overseas painters. Also there are a collection of more than 200 statues.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Even though the Bogor Palace is not open for public visit for all the time in a year, it can be visited by a special arrangement through the Tourism Department. The visitor (a group) can apply to the dept to get a permission of entry. Also it will welcome public to see some areas inside for few days at the anniversary of Bogor on June the 3rd every year.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i>Notes:</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i>- compiled from many sources</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i>- the photographs were taken by Xperia M Camera </i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-11529780205332263862015-01-02T21:28:00.003+07:002015-01-05T15:38:49.102+07:00KEBUN RAYA BOGOR : JEMBATAN PEMUTUS CINTA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjubxIM3dRWJfokcN4oRsPxA7ixkz6J1DICd0tDF5WWa9AWfEq1nJ7mlBE5QkN_bZIFOF6-Lm1UnsxvNDuAK90hmS435LiqQWfyuGSXilZ8XD7Sltzq_D9_-D-fIQJhXwvKxab3_LoTYzmr/s1600/Image4446.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Jembatan Pemutus Cinta Kebun Raya Bogor" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjubxIM3dRWJfokcN4oRsPxA7ixkz6J1DICd0tDF5WWa9AWfEq1nJ7mlBE5QkN_bZIFOF6-Lm1UnsxvNDuAK90hmS435LiqQWfyuGSXilZ8XD7Sltzq_D9_-D-fIQJhXwvKxab3_LoTYzmr/s1600/Image4446.jpg" height="360" title="Jembatan Pemutus Cinta Kebun Raya Bogor" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Bosan dengan pacar anda? Ataukah mendapatkan pacar baru untuk tahun yang baru adalah resolusi anda menyambut kedatangan tahun baru? Bukan hal yang sulit sebenarnya karena tinggal mengatakan saja. Meskipun demikian mungkin bagi banyak orang mengatakan Pemutusan Hubungan Kekasih secara face to face tidaklah nyaman dan menyenangkan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
Sebagai pemecahan masalahnya mungkin pergi ke Kebun Raya Bogor bisa menawarkan sebuah solusi. </div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
O ya, bagi banyak pasangan yang lain berkunjung kesini adalah untuk mempererat tali kasih yang sudah ada. Hanya saja ada salah satu sudut di Kebun Raya terbesar di Indonesia ini yang mungkin bisa memberikan pemecahan terhadap keinginan mem-PHK kekasih anda.</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
Letaknya berada di antara <a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html">Taman Meksiko</a> dan Rumah Anggrek. Bila anda masuk melalui pintu yang berdekatan dengan <a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/12/pesingnya-kusamnyakotornya-eh.html">Pasar Bogor</a> , belok ke kanan. Sekitar 200-300 meter dari sana (dan melewati pohon-pohon kaktus) anda akan menemukan sungai Ciliwung yang mengalir membelah Kebun Raya Bogor. Disitu akan terlihat sebuah jembatan berwarna merah dari besi. Benda itulah yang saya pikir bisa memberikan sebuah solusi pada masalah mem-PHK pacar anda. </div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipa4YmaY2-vFz7GkoQeI5ww8jNq9eJRKprky21uXKONflI8LF3xARmaonXvPizXA0Zd4hJwzZgKPujkZalfP2-KSI98o91vSPzxWAO30tsr7rTtpF06ueoXFPn7StYB9MfMspgyNJWjzhZ/s1600/Image4441.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Jembatan yang memiliki mitos sebagai pemutus cinta" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipa4YmaY2-vFz7GkoQeI5ww8jNq9eJRKprky21uXKONflI8LF3xARmaonXvPizXA0Zd4hJwzZgKPujkZalfP2-KSI98o91vSPzxWAO30tsr7rTtpF06ueoXFPn7StYB9MfMspgyNJWjzhZ/s1600/Image4441.jpg" height="225" title="Kawat-kawat Penunjang Jembatan" width="400" /></a>Fisik
jembatan tersebut sendiri tidak menampakan sesuatu yang istimewa. Tidak
ada yang aneh . Hanya sebuah jembatan tipe suspension bridge alias hanya
bergantung pada kabel-kabel besi tanpa penopang. Jembatan sepanjang
kurang lebih 20 M saja membentang di atas Ciliwung menghubungkan dua
bagian Kebun Raya Bogor. </div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
(Jangan tertukar . Ada dua buah jembatan sejenis di dalam Kebun Raya. Yang lain terletak di utara dekat dengan Sempur atau yang menuju <a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/12/mbah-jepra-tomb-bogor-urban-legend.html">Makam Mbah Jepra</a>)</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
Jembatan ini terkenal sebagai <b><i>Jembatan Pemutus Cinta</i></b>. Bagaimana mulanya benda tersebut diberi julukan tersebut tidak seorangpun yang bisa menjelaskan. Kapan mulainya juga tidak bisa dipastikan. Yang jelas sudah sangat lama kisah tersebut beredar karena saya sendiri bahkan sebelum menikah sudah mendengar wanti-wanti kalau kesana sebaiknya jangan bawa pacar .</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah ada buktinya bahwa setelah melintasinya hubungan sepasang kekasih tidak berlanjut? Tidak ada. Para pengunjung tentu saja tidak akan pernah ditanya status hubungan ketika masuk. Begitu juga pasti tidak akan melaporkan perkembangan status percintaan mereka kepada pihak pengelola Kebun Raya setelah berkunjung kesana. (Saya juga cukup yakin bahwa pengelola tentu tidak tertarik membahas roman percintaan pengunjung)</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tentu, saya cukup yakin ada ribuan pasangan yang memang tidak bisa melanjutkan kisah cinta mereka setelah melewatinya. Jutaan orang sudah memasuki Kebun Raya dan pasangan yang melewati jembatan ini juga sudah tidak terhitung banyaknya. Akan tetapi hal tersebut mungkin lebih disebabkan ketidakmampuan pasangan-pasangan tersebut untuk mengelola hubungan mereka. </div>
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sayangnya masih banyak orang yang kurang gentle untuk menerima sebuah kegagalan disebabkan oleh dirinya sendiri. Mereka lebih suka mencari kambing hitam dengan melimpahkan kesalahan pada sesuatu yang tentu saja tidak bisa membela diri. Saya duga mitos ini berasal dari orang-orang yang seperti ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI9Rw0SZGAtxxvL67bfWmSJjwmUh1SWFqLO0elx4nKzy5QNXrGYG6GbQakmQM6Cp19OIuZ1hDNc1GPFCcPsN5w-H66ApAIxdaGJggk5VkRHdqJgaO9aHQ3IgzKlZMbrfA-n2SkLmesLSp-/s1600/Image4444.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Jembatan Merah Kebun Raya" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI9Rw0SZGAtxxvL67bfWmSJjwmUh1SWFqLO0elx4nKzy5QNXrGYG6GbQakmQM6Cp19OIuZ1hDNc1GPFCcPsN5w-H66ApAIxdaGJggk5VkRHdqJgaO9aHQ3IgzKlZMbrfA-n2SkLmesLSp-/s1600/Image4444.jpg" height="225" title="Pemandangan ke arah Taman Meksiko dari Jembatan" width="400" /></a>Belum lagi ditambah dengan pola pikir alias budaya kebanyakan masyarakat Indonesia yang masih gemar mengaitkan tempat-tempat bersejarah dengan hal-hal yang berbau mistis. Nasib jembatan yang sebenarnya hanyalah sebuah benda biasapun dibuat seakan-akan memberi kesan gaib dan mistis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cukup mengherankan ternyata sampai saat ini masih banyak sekali orang-orang yang tidak mau melewati si besi merah ini. Terutama yang membawa pasangan. Walau sisi bagusnya (kalau kita mau melihat dari sisi sini) adalah mereka sayang dengan pasangan mereka sehingga tidak mau mengambil resiko sekecil apapun demi hubungan mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, tentu anda heran kalau saya menganggap gelar <i>Jembatan Pemutus Cinta</i> hanya sebuah mitos tanpa bukti, mengapa saya menyebut menawarkan sebuah solusi?</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bukankah kalau anda lewat jembatan ini paling tidak anda sudah memiliki sebuah "kambing hitam". Anda bisa tidak 100% disalahkan karena mitos yang ada memang begitu. Sakit hati pasti akan ada tetapi bila anda kreatif tentu bisa memanfaatkan mitos yang ada untuk melimpahkan kesalahan kepada sesuatu yang tidak bisa membela diri. Anda akan ditunjang oleh mitos.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwuYxfrr0BPaJhApQNoJARIJi2hRf-g9tWaacgvVMFV_eZmxfvErqlD5cfeb6IEP8hY2bCpBlREjw720XuleN1yrS-l8Wq8cYxBlT_X11fqOWtiLsbUcY6ivbPDrCTsQ8uffroQ-EPfxcE/s1600/Image4443.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Jembatan Merah Kebun Raya" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwuYxfrr0BPaJhApQNoJARIJi2hRf-g9tWaacgvVMFV_eZmxfvErqlD5cfeb6IEP8hY2bCpBlREjw720XuleN1yrS-l8Wq8cYxBlT_X11fqOWtiLsbUcY6ivbPDrCTsQ8uffroQ-EPfxcE/s1600/Image4443.jpg" height="225" title="Pemandangan dari atas Jembatan Merah Kebun Raya" width="400" /></a>Berhasil atau tidaknya akan tergantung usaha dan langkah anda selanjutnya. Kalau mau cepat dan langsung berhasil setelah melintasi jembatan ini, di salah satu ujungnya bilang saja "<i>Kita Putus Yuk</i>" atau bisa juga "<i>You and Me End</i>" atau apalah yang sejenis. Bisa dijamin mitos itu akan langsung terbukti. Kalau masih ada waktu ya sepulangnya saja atau sebulan kemudian terserah anda saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah itu tinggal ngobrol deh dan sebarkan bahwa putusnya hubungan anda dan sang mantan sebagai hasil kunjungan ke Kebun Raya Bogor deh/ Tinggal tambah bumbu-bumbu sedikit. Jangan khawatir soal sang jembatan karena toh jembatan tersebut akan terus membisu dan tidak bisa bicara (kalau jembatan itu berbicara bisa jadi cerita baru).</div>
</div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-85188694453215367362014-12-30T18:16:00.003+07:002014-12-30T18:16:56.321+07:00Jalan : M.A. SALMUN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYEXYs8YCSLT1Gdhyphenhyphenj8nUCsyVnvuIN_DITvV99h_vMWsjlUe0a3uWL8cHQV33WDdj0X8Ib2I9w3x86o0G-Nzjew34h7w9Bqwlv1I4xrA9KRffmwohM5f8S7a6stbXeN2LzKIqlMjt-KPtW/s1600/Image4447.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYEXYs8YCSLT1Gdhyphenhyphenj8nUCsyVnvuIN_DITvV99h_vMWsjlUe0a3uWL8cHQV33WDdj0X8Ib2I9w3x86o0G-Nzjew34h7w9Bqwlv1I4xrA9KRffmwohM5f8S7a6stbXeN2LzKIqlMjt-KPtW/s1600/Image4447.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Jalan M.A. Salmun</b></i> adalah salah satu yang pertama saya telusuri pada awal mula membuat blog ini. Dua buah tulisan lahir hasil nongkrong disini salah satunya adalah <b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/09/becak.html">Becak</a></i></b>. Fotonya pula saya jadikan sebagai foto background account saya di Google+. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada banyak cerita dalam kehidupan saya , terutama semasa Sekolah Menengah Pertama disini. Salah satu diantaranya kisah "cinta monyet" ala anak SMP. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jalan MA Salmun adalah jalan yang harus dilalui kalau kita menuju <b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/10/pasar-anyar_7.html">Pasar Anyar</a></i></b> dari arah <b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/10/merdeka-jalan.html">Jalan Merdeka</a></i></b> . Di tengah bagiannya bertemu dengan Jalan Ciwaringin dan <a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/09/mayor-oking-jalan.html"><b><i>Jalan Mayor Oking</i></b>.</a> Di tengah jalan terdapat sebuah jembatan yang sekarang dicat merah sehingga banyak pengunjung salah duga jembatan ini sebagai <i>Jembatan Merah</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjc91jeSkxlAd3LBxPOXa1bIwhH2KvbzdJE58rv0QGDPwJ5p-6Nf-g2B_611emQW2TkLQrs-jX8PxF1IE4X8UBkWu3k-d59RcJebhi5ZnxHmXF651Lfey8SWgehW3kHwismmDV0WmN9DdN/s1600/DSC_0091.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjc91jeSkxlAd3LBxPOXa1bIwhH2KvbzdJE58rv0QGDPwJ5p-6Nf-g2B_611emQW2TkLQrs-jX8PxF1IE4X8UBkWu3k-d59RcJebhi5ZnxHmXF651Lfey8SWgehW3kHwismmDV0WmN9DdN/s1600/DSC_0091.jpg" height="180" width="320" /></a>Belakangan ini Pemda Kodya Bogor mengalami banyak kesulitan dalam menata jalan ini. Perkembangan Pasar Anyar yang abnormal merambah memasuki jalan yang tidak termasuk wilayah yang dijadikan area perdagangan. Ratusan kios sempat menutup akses jalan ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berbagai usaha penataan dan penertiban masih sering terbentur oleh kebandelan para Pedagang Kaki Lima.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jalan ini ditahbiskan dengan nama yang mungkin terdengar asing bagi banyak orang. Dia bukanlah nama pahlawan nasional seperti jalan Sudirman atau Ahmad Yani. Namnya juga kurang begitu akrab bahkan bagi orang Bogor sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Siapakah M.A. Salmun itu? Mengapa namanya diabadikan sebagai nama jalan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
M.A. Salmun tidak pernah mengangkat bedil alias senjata. Beliau adalah seorang pujangga pada masanya. Selama hidupnya dia tercatat telah melahirkan kurang lebih 480 karya tulis (yang tercatat dan pernah diterbitkan). Karyanya berbagai macam mulai dari cerita pendek , prosa dan puisi yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan Sunda</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH-6Qc3hgoPwxAINMa2tcxKLr_J_6ArYhYG305lhFaLCB1KhxVCJgJtH8TvcEsD4xCLF-nmctyMxoN7WPU4NoXqEWE1bNCdopa3qt9bmV5ZzGIxyy0JuAUoG4oMlVC4gMg0Er1ywH48hEq/s1600/DSC_0092.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH-6Qc3hgoPwxAINMa2tcxKLr_J_6ArYhYG305lhFaLCB1KhxVCJgJtH8TvcEsD4xCLF-nmctyMxoN7WPU4NoXqEWE1bNCdopa3qt9bmV5ZzGIxyy0JuAUoG4oMlVC4gMg0Er1ywH48hEq/s1600/DSC_0092.jpg" height="180" width="320" /></a>Dilahirkan pada tahun 1903 dari seorang ayah asisten wedana di Rangkasbitung dan seorang ibu keturunan bangsawan Lebak membuat dia diberi nama lengkap Mas Atje Salmun. Mas adalah gelar kebangsawanan tingkat rendah di Karesidenan Banten masa lalu. Nama lengkapnya adalah <b><i>Mas Atje Salmun Rasadikaria</i></b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Darah ke-pujangga-an yang dimiliki Salmun sepertinya memang mengalir dari kedua orangtuanya. Ayahnya Mas Abusa'id Rakyadikaria adalah seorang <b><i>Kamidi</i></b> atau penulis sandiwara di masa itu. Ia juga seorang penari ulung. Ibunya <b><i>Nyi Mas Samayi</i></b> walaupun tidak pernah bersekolah mampu berbicara dalam bahasa Sunda, Jawa, Kawi dan Melayu serta juga menguasai sedikit bahasa Tionghoa, Belanda dan Arab. Sang ibu adalah tempat bertanya para sarjana Belanda karena juga menguasai berbagai pustaka klasik masa itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnMyJp0JdMOiKFeYRLTkRKPdo27eoLvvwsK2GTtX2GgpwXvHsN58m0j8pivNN7wNX2hYHgoQCIZduKkdPxDghNPHUWmoC6Cr7MF66A4uBk3sgV9VAcitZIuuKVXAL95pMWmlD6tR6DB_P9/s1600/Image4442.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnMyJp0JdMOiKFeYRLTkRKPdo27eoLvvwsK2GTtX2GgpwXvHsN58m0j8pivNN7wNX2hYHgoQCIZduKkdPxDghNPHUWmoC6Cr7MF66A4uBk3sgV9VAcitZIuuKVXAL95pMWmlD6tR6DB_P9/s1600/Image4442.jpg" height="180" width="320" /></a>Yang membuat kagum dari MA Salmun adalah sebuah kenyataan bahwa dia adalah pujangga dengan keterbatasan. Penglihatannya terganggu sampai hampir tidak bisa melihat. Hanya ternyata keterbatasan itu tidak menyurutkan sisi kreatif dari dia. Paling tidak 173 buah cerita pendek diterbitkan di berbagai media masa tersebut. Sebuah angka yang fantastis mengingat dia hampir tidak bisa menggunakan indera matanya yang sangat vital bagi seorang pujangga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tulisan pertamanya terbit di <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Volksalmanak Soenda. Hasil karyanya juga diterbitkan oleh Balai Poestaka dan Mangle (majalah berbahasa Sunda). Salah satu hasil karyanya mungkin juga pernah dibaca oleh anda yaitu mengenai <i>Legenda Ciung Wanara</i> yang diterbitkan tahun 1939.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Selain menulis, beliau juga berperan pada lahirnya berbagai majalah berbau Sunda di Bogor . Majalah Sunda Tjandra tahun 1954 dan majalan Panglipur Mangle tahun 1957 adalah dua dari beberapa majalah ke-Sunda-an yang dibidaninya semasa hidupnya. Serta masih banyak lagi peranannya dalam membangun kesusasteraan Sunda di Bogor dan juga Indonesia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQuJK6s61ylho8J4MF7qKb4uAjkI0_VQmNXC0J7yRnY3VlPlcE3vmxqE2X3e4lJBj6SfWYrh-7NVxfr06olGpC3X0DVBxoi03n4RjvH84IpoG8fyKtNB2WscJuNYjkXSPyQ-wBNRB7-EDe/s1600/Image4445.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQuJK6s61ylho8J4MF7qKb4uAjkI0_VQmNXC0J7yRnY3VlPlcE3vmxqE2X3e4lJBj6SfWYrh-7NVxfr06olGpC3X0DVBxoi03n4RjvH84IpoG8fyKtNB2WscJuNYjkXSPyQ-wBNRB7-EDe/s1600/Image4445.jpg" height="180" width="320" /></a><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">MA Salmun wafat tahun 1972 dan dimakamkan di pemakaman <b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/11/penampakan-di-pemakaman-umum-blender.html">Blender</a></i></b>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Beliau memang tidak pernah menembakkan satu buah pelurupun semasa hidupnya. Tidak pernah pula maju ke medan pertempuran melawan pemerintah kolonial. Tangannya hanya aktif mengayunkan pena dan membuat tulisan. Walaupun demikian, apa yang telah dibangunnya semasa hidupnya tidak kurang bobotnya dengan yang dilakukan oleh para pejuang lain.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Oleh karena itu pantaslah rasanya namanya disematkan pada sebuah jalan di kota hujan ini. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4pZkx3t3TblRzvqvUk-gXt_3FO-3Ih6rwzT2aYb_da-T3wcIpx90ZhfuemJtjQh5fPN4WRkiaqoE9jlpd28VQqlO71LmAMrTqgaCPSZxODIHmkO3gj96xEbUUjHoNYbcBN86gtsLDKVYB/s1600/Image44413.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4pZkx3t3TblRzvqvUk-gXt_3FO-3Ih6rwzT2aYb_da-T3wcIpx90ZhfuemJtjQh5fPN4WRkiaqoE9jlpd28VQqlO71LmAMrTqgaCPSZxODIHmkO3gj96xEbUUjHoNYbcBN86gtsLDKVYB/s1600/Image44413.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Sayangnya jalan ini sampai sekarang masih menjadi sebuah lahan pertarungan antara "kebutuhan" perut dan "kepatuhan" terhadap aturan dalam masyarakat. Masing-masing pihak seperti terilhami oleh kegigihan MA Salmun dalam berkarya di tengah keterbatasan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Catatan</span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">- untuk menuju jalan MA Salmun dapat menggunakan angkot 02 / 03 / 12 merah yang akan berbelok di depan toko Sinar Sari Mayor Oking</span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">- berbagai pertokoan terdapat dipinggiran jalan </span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">- informasi didapat dari berbagai literatur</span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"> </span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br /></div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-39918797434783486592014-12-24T20:56:00.002+07:002014-12-24T22:22:21.269+07:00Bogor dalam lagu : Semalam di kota Bogor <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFLh2V7cMLxtCWhpLmusxwBz1qaWqobvpgdCfPTxLOZpFKG643sqMeEtBtigW9F1Vj5X32Y1aKouxEWu0AF1j7Z93en1tN1N_xjXXn-QJEL8bLe3bRXJa_M6PSfxL8cwV93Qsw9YHlaVw4/s1600/DSC_0061.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFLh2V7cMLxtCWhpLmusxwBz1qaWqobvpgdCfPTxLOZpFKG643sqMeEtBtigW9F1Vj5X32Y1aKouxEWu0AF1j7Z93en1tN1N_xjXXn-QJEL8bLe3bRXJa_M6PSfxL8cwV93Qsw9YHlaVw4/s1600/DSC_0061.jpg" height="180" width="320" /></a><b>~</b><i>Daku semalam menginap di Bogor</i><br />
<i> Mula kisahku disana</i><br />
<i> Kiniku ta kan lagi</i><br />
<i> Hidup datang dan pergi</i><br />
<i> Kota Bogor menahan daku pergi~</i><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kutipan di atas adalah bait kedua dari sebuah lagu yang diciptakan dan dipopulerkan tahun 1967. Judulnya bertemakan kota hujan ini. Diciptakan oleh seorang penulis lagu dari etnis Minang tapi tidak pernah tinggal di Sumatera Barat. Kemudian diperkenalkan dan dialunkan pertama kali oleh seorang penyanyi yang dikenal sebagai Pat Boone-nya Indonesia.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Bisa menebak judul lagunya, nama pengarang dan penyanyinya? Seperti dalam acara Berpacu dalam Melody saja. Hanya ada keingin tahuan juga apakah warga Bogor sekarang ini masih ingat mengenai lagu tentang kota ini. Apalagi lagu-lagu bertemakan Bogor sangat jarang dan kalaupun ada tidak memberi kesan mendalam. Bagi saya hanya ada dua lagu tentang kota ini yang selalu saya ingat dan masih sering saya senandungkan , dan ini adalah salah satunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lagu ini judulnya adalah <i>SEMALAM DI KOTA BOGOR</i>. Lagu bertemakan cinta dengan mengambil background kota Bogor . Walaupun kalau mau , bisa juga diartikan bahwa Kota Bogor lah yang membuat jatuh cinta. Lirik lengkapnya adalah sebagai berikut</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitlW1wECcQr9kDkPu57SFPCuMlsASRWSonLnBIyJPwGEs5VOr1RWexJKFYdzG7mbDRKfsytyMEAZgRfS1Rzm9tsvJlZNaLTBSXxhokKu5JQfvSZnXiH9SFHFywYi5HQx6MRcaRUCrEvUjq/s1600/DSC_0172.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitlW1wECcQr9kDkPu57SFPCuMlsASRWSonLnBIyJPwGEs5VOr1RWexJKFYdzG7mbDRKfsytyMEAZgRfS1Rzm9tsvJlZNaLTBSXxhokKu5JQfvSZnXiH9SFHFywYi5HQx6MRcaRUCrEvUjq/s1600/DSC_0172.jpg" height="400" width="225" /></a><i>Kata hati daku turutkan, pergi bermalam di kotamu.<br />
Sejak itu lamunan rindu, menggoda dalam diriku.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<i>
</i>
<br />
<div style="text-align: center;">
<i>Daku semalam menginap di Bogor, mula kisahku di sana.<br />
Kini ‘ku tak ‘kan lagi, mengembara sendiri.<br />
Kota Bogor menahan daku pergi, </i></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Banyak kota daku bermalam, di masa hidupku yang silam.<br />
Kota Bogor dan kebun raya, mengakhiri segalanya.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<i>
</i>
<br />
<div style="text-align: center;">
<i>Daku semalam menginap di Bogor, mula pertama di sana.<br />
Kini ‘ku tak ‘kan lagi, hidup datang dan pergi.<br />
Daku akan selalu di kotamu.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lagunya tidak rumit , tidak menghentak khas musik masa kini. Hanya kombinasi antara kesederhanaan serta suara dan penjiwaan dari sang penyanyi memberikan kesan seakan-akan Bogor begitu berarti bagi dirinya. Bogor (atau gadisnya) begitu memikat sehingga membuat tidak rela untuk meninggalkan kota talas ini.<i> </i><br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lagu ini diciptakan oleh Zaenal Arifin seorang Minang . Lahir tahun 1935 di Solo dan. Zaenal Arifin adalah pendiri Zaenal Cubana Combo (Combo = Kelompok Musisi) tahun 1959 yang kemudian berganti nama menjadi Zaenal Combo. Banyak pemusik terkenal di masa lalu yang diiringi kelompok ini seperti Ernie Johan, Titi Qadarsih, Patti Sisters , Lilies Suryani , Tetty Kadi dan masih banyak lagi. Selain lagu tentang Bogor ini, dia menciptakan lagu Teluk Bayur yang diciptakan pada saat dia pulang ke Padang. Wafat tahun 2002</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Catatan tersendiri tentang pengarang adalah bahwa <i>Yessy Wenas</i> juga menyatakan dalam otobiografinya bahwa lagu ini adalah ciptaannya. Kedua tokoh ini sering bekerja sama pada masa tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCx3ZB6wfqGkQYNYZtdCu1uCUktKjcRHwiVheUpjD5lCLxG6SjdaKZlckUH7_ob9TYDcsjN-XLOK0H_mIp7Dq38MXNgi1MPfc5eCfaornqOdlAAdB5TEzf409zafOkElgHPzrIxgpuZpnN/s1600/DSC_0146.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCx3ZB6wfqGkQYNYZtdCu1uCUktKjcRHwiVheUpjD5lCLxG6SjdaKZlckUH7_ob9TYDcsjN-XLOK0H_mIp7Dq38MXNgi1MPfc5eCfaornqOdlAAdB5TEzf409zafOkElgHPzrIxgpuZpnN/s1600/DSC_0146.jpg" height="224" width="400" /></a>Lagu ini diperkenalkan pertama kali depan umum pada tahun 1967 oleh seorang penyanyi yang gemar meniru beberapa idola masa lalu seperti <i>Elvis Prestley</i>, <i>Cliff Richard</i> dan<i> Pat Boone</i>. Ia dikenal sebagai yang sudah disebutkan tadi Pat Boone-nya Indonesia.Suaranya bagus dan mendayu-dayu dan merayu. Namanya<i> ALFIAN RUSDI NASUTION</i> atau lebih dikenal dengan <i>ALFIAN</i>. Kelahiran Binjai tahun 1943 dan wafat tahun 1992. Lagu-lagunya yang ngetop dinyanyikannya adalah <i>Senja di Kaimana , Sebiduk di Sunga Musi</i> dan <i>Semalam di Cianjur</i>. Khusus untuk lagu yang disebutkan terakhir adalah ciptaannya sendiri.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semalam di Kota Bogor sendiri diperkenalkan oleh ibu saya ketika kami pindah ke Bogor di tahun 1978. Kemudian bapak membelikan kaset berisikan lagu-lagu nostalgia termasuk lagu ini. Mungkin lagu ini berperan juga mengapa saya sendiri begitu senang tinggal di Bogor sampai sekarang (bersama berbagai macam hal lainnya).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>... Kota Bogor menahan daku pergi....</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="color: blue;"><i>Catatan :</i></span><br />
<span style="color: blue;"><i><br /></i></span>
<span style="color: blue;"><i>Kalau berminat untuk mendengarkan lagunya silakan kunjungi Youtube dan masukkan saja judulnya. Masih ada beberapa penggemar lagu nostalgia yang berbaik hati memajang lagu ini disana</i></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<br />
<br /></div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-20641754688284038482014-12-23T22:48:00.000+07:002015-01-05T21:35:55.239+07:00BOGOR TRANS PAKUAN : Asa yang semakin meredup<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge6yXoC9uIVNXLvTSHPV9OVt7yxGbagrjJR69ivYm0uvVYGyjqqdhbh3WzUOz3HoomTb75obAem3DnJ_XGRk3ojWzoZQGjuPT9TIfszKpgS5LLUm9mSb-RxV3T72TQYkKD_KhYz5l3KeWn/s1600/Image3337.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge6yXoC9uIVNXLvTSHPV9OVt7yxGbagrjJR69ivYm0uvVYGyjqqdhbh3WzUOz3HoomTb75obAem3DnJ_XGRk3ojWzoZQGjuPT9TIfszKpgS5LLUm9mSb-RxV3T72TQYkKD_KhYz5l3KeWn/s1600/Image3337.jpg" height="360" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Trans Pakuan di depan Bogor Indah Plaza</td></tr>
</tbody></table>
Tidak lama setelah beroperasinya si busway alias bus TransJakarta , beberapa kota di Indonesia mulai mencoba menerapkan hal yang sama. Bogor adalah salah satunya dengan melahirkan angkutan masal dengan nama yang mirip yaitu Trans Pakuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Trans Pakuan lahir 3 tahun setelah saudara tuanya di Jakarta lahir. Tepatnya di bulan Januari 2007. Konsep si busway yang mengedepankan keteraturan, ketertiban dan pelayanan terhadap penumpang dicoba untuk diadopsi dan diterapkan. Bedanya dengan si busway adalah tidak adanya jalur khusus untuk bis melaju. Kemudian jenis bis yang dipakai adalah jenis bis 3/4 (sama seperti Kopaja atau Metromini) dan pembayaran masih bisa dilakukan di atas bis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZEfPmGpfNPSPnCQkeOW0omCIiZOGGgon9fRDmrDwZG5yRGbWpeQhZl2qq-JtyGGoWVLHpDkNUS2mKRyJ0ecGxSfD6eOLHgEjz-BDfniMwDtsY7ZpNFmIAvxr6qoYu3X7YJn2jmlC30ZW1/s1600/Image4445.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZEfPmGpfNPSPnCQkeOW0omCIiZOGGgon9fRDmrDwZG5yRGbWpeQhZl2qq-JtyGGoWVLHpDkNUS2mKRyJ0ecGxSfD6eOLHgEjz-BDfniMwDtsY7ZpNFmIAvxr6qoYu3X7YJn2jmlC30ZW1/s1600/Image4445.jpg" height="180" width="320" /></a>Dioperasikan oleh Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT), Trans Pakuan memulai dengan hanya satu koridor yaitu dari <b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/11/kapan-ya-terminal-bubulak.html">Terminal Bubulak</a></i></b> - Jalan Abdullah bin Nuh - <b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/09/kh-sholeh-iskandar-jalan.html">Jalan Sholeh Iskandar</a></i></b> - Warung Jambu- <b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/09/pajajaran-jalan.html">Jalan Pajajaran</a></i></b> - Jalan Cidangiang (di belakang Botani Square Garden). Sepuluh buah bis hibah dari Dirjen Perhubungan Darat dioperasikan pada awalnya untuk melalui rute ini. Dua tahun kemudian koridor ke 2 yang melayani Jalan Cidangiang - Rancamaya beroperasi dan dilanjutkan dengan Koridor 3 Jalan Cidangiang - Mall Bellanova (Sentul beroperasi). Jumlah total bis yang beroperasi adalah 30 buah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOwP6fxq5hu8C0dN8WWf9vsQh0seIWQtBKdqIklGsRVvIdGQoGknF15H99yHWnsh0I-SCtjsS_EzYnEelM6SajE7DnIpfTGtVDcrCrRJ30tiObqzVRFgVNWv__Uue5JjIxSrGa9zQwXBcI/s1600/DSC_0064.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOwP6fxq5hu8C0dN8WWf9vsQh0seIWQtBKdqIklGsRVvIdGQoGknF15H99yHWnsh0I-SCtjsS_EzYnEelM6SajE7DnIpfTGtVDcrCrRJ30tiObqzVRFgVNWv__Uue5JjIxSrGa9zQwXBcI/s1600/DSC_0064.jpg" height="180" width="320" /></a>Pada awalnya transportasi ini mendapatkan sambutan hangat dari warga Bogor. Warga Bogor berharap Trans Pakuan dapat memberikan hal yang sama dengan si busway. Kenyamanan, ketertiban, keteraturan dan ongkos yang terjangkau. Bahwa Trans Pakuan tidak berhenti di sembarang tempat dan hanya di halte yang ditentukan, tidak terdengar warga mempermasalahkan hal tersebut. Saya sendiri sempat berharap bahwa moda transportasi ini bisa menggantikan pola usang dari sistem angkot.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Hanya harapan tersebut ternyata sepertinya bak menggantang asap. Kondisi moda transportasi ini terlihat tidak seperti pada awalnya. Jumlah bis yang menyusut menyebabkan waktu tunggu menjadi lebih lama. Padahal jumlah penumpangnya bertambah mencapai lebih dari 1 juta orang di tahun 2013. Kondisi bis sendiri menunjukkan kurangnya perawatan (seperti yang terlihat ketika mengunjungi terminal Bubulak). Belum termasuk halte di berbagai koridor yang rusak disana-sini.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgICVBWcFS71R_pt_Xw-vYIov1-QyrkSAtZZ2n1n9tNWkUi8qwFwum_1CrHOqK1X874IAXNVvR8W1YHiFkJPrCdKRAQjLa_vsBID41_qQw6g3HLy5_gtt0-DCMXlUeIu5P0Ko87eEoeFaE/s1600/Image3335.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgICVBWcFS71R_pt_Xw-vYIov1-QyrkSAtZZ2n1n9tNWkUi8qwFwum_1CrHOqK1X874IAXNVvR8W1YHiFkJPrCdKRAQjLa_vsBID41_qQw6g3HLy5_gtt0-DCMXlUeIu5P0Ko87eEoeFaE/s1600/Image3335.jpg" height="225" width="400" /></a>Setelah hampir 8 tahun beroperasi ternyata perkembangannya justru menunjukkan grafik menurun. Kenyamanan yang semakin berkurang. Waktu tunggu yang semakin lama. Pada akhirnya mendorong masyarakat untuk kembali ke cinta lama si angkot (yang jumlahnya tak kunjung berkurang) atau si cinta baru, sepeda motor.<br />
<br />
Harapan yang dulu pernah membuncah perlahan meredup dan semakin meredup seiring dengan tidak adanya perkembangan dari Trans Pakuan. Beberapa kali terdengar rencana-rencana untuk memperbaiki pelayanan tetapi apa yang terjadi di lapangan sama sekali tidak menunjukkan realisasi ke arah sana. Termasuk rencana pembukaan rute baru yang melewati <b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/09/ir-h-juanda-jalan.html">Jalan Juanda</a></i></b>. Semua terus berkutat pada taraf wacana.<br />
<br />
Belum lagi kabar tidak mengenakkan mengenai PDJT yang harus terus disubsidi oleh APBD Kota Bogor. Perusahaan ini terus merugi dan harus ditomboki oleh pemerintah.<br />
<br />
Kesemuanya semakin mengindikasikan masa depan yang suram bagi perkembangan transportasi di Bogor. Satu-satunya kabar yang mencegah semakin terkikisnya harapan masyarakat adalah bahwa walikota baru Bogor, Bima Arya akan mengevaluasi hal yang terkait dengan Trans Pakuan. <br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKF2VhcmHs_Lj8D93PCfhNS0Wc303REJ8kwiNq-XQcSl_cgoHNkYu89bdIePi5inaq1A8TUCHcLOMua_tl4VrpjW9nUPE0Lc8dgmql4bHRLZTIEUweqvUs3jqLfk38el2os57cbu34UmKS/s1600/Image3332.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKF2VhcmHs_Lj8D93PCfhNS0Wc303REJ8kwiNq-XQcSl_cgoHNkYu89bdIePi5inaq1A8TUCHcLOMua_tl4VrpjW9nUPE0Lc8dgmql4bHRLZTIEUweqvUs3jqLfk38el2os57cbu34UmKS/s1600/Image3332.jpg" height="225" width="400" /></a>Sampai hari ini Trans Pakuan memang masih berjalan seperti biasa. Tarifnya masih tetap Rp. 4,000.- rupiah. Hanya apabila situasi ini terus berlanjut tanpa ada perkembangan yang berarti bisa dipastikan dalam beberapa tahun kedepan armadanya akan semakin menyusut. Fasilitasnya akan terus memburuk (seperti yang sudah terlihat di halte-haltenya dan terminalnya) dan pada akhirnya pelayanan terhadap masyarakat akan semakin memburuk.<br />
<br />
Bila pada awalnya dimulai dengan meniru apa yang dilakukan di Jakarta, Pemda Kota Bogor juga meniru usaha Pemprov DKI Jakarta untuk memperbaiki pelayanan di Trans Jakarta. Banyak warga Bogor berharap hal yang sama juga dilakukan pada Trans Pakuan.<br />
<br />
Meniru bukanlah hal yang kreatif. Hanya dalam hal ini meniru bukanlah hal yang buruk demi mencegah semakin meredupnya harapan masyarakat akan transportasi yang nyaman, tertib, teratur , terpercaya dan terjangkau. Semoga! <br />
<br />
<span style="color: blue;">Catatan :</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">Rute Koridor 2 Trans Pakuan :</span><br />
<span style="color: blue;"><b><i><br /></i></b></span>
<span style="color: blue;"><b><i>Jalan Cidangiang - Jalan Pajajaran - Tajur - Ciawi - Perumahan Rancamaya</i></b></span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">Rute Koridor 3 Trans Pakuan</span><br />
<br />
<span style="color: blue;"><i><b>Jalan Cidangiang - Jalan Pajajaran - Warung Jambu - Toll Lingkar Luar Bogor - Mall Bellanova Sentul City</b></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-72700646874180182432014-12-22T21:01:00.001+07:002014-12-22T21:01:34.133+07:00BOGOR ZEBAOTH CHURCH : THE EUROPEAN ROOSTER CHURCH <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2RbgV9HNhW0yzl0Pc6i1MwwmybTRdXM36Rhwvg6Jo_-DyrrCIQbxrmTWwfZ7GlvbC3wbhIfzwWfZpbMSGceNHn2kkhy51mYBUiIB6POreEBAPL0auqxujOhZwopo_V4wMT8gp-DdXIeHV/s1600/Image3333.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2RbgV9HNhW0yzl0Pc6i1MwwmybTRdXM36Rhwvg6Jo_-DyrrCIQbxrmTWwfZ7GlvbC3wbhIfzwWfZpbMSGceNHn2kkhy51mYBUiIB6POreEBAPL0auqxujOhZwopo_V4wMT8gp-DdXIeHV/s1600/Image3333.jpg" height="400" width="225" /></a>In Juanda Street of Bogor, there is a church standing next to the side entry gate of Bogor Palace. The structure shows that it was not build in modern era and inherits a typical early 1900-an architectural building of Europe. The name of the church is <b><i>Zebaoth Church</i></b>. It is a Protestant one but most of all, it is one of a landmark in Bogor.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
People in Bogor sometimes forget the name of the church and even until now, the church is more known as a "<b><i>Rooster Church (Indonesian: Gereja Ayam)</i></b>". It is definitely not because it breeds roosters inside . It is definitely not. The reason is simply because the ornament of the church itself. On the top of it carillon or tower, there is a status of a hanging rooster . (I am sorry for being unable to show you the picture but my Xperia M camera didn't have enough capability to take a clear picture from distance).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Actually the church itself had two other names beside the ones mentioned on the above paragraph. However these two names are no longer familiar to the ears of Bogor Citizens.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Let me bring you back to the past of Bogor a bit. I will bring you back a bit to 1920. In the year the first stone of it was laid on the January 30th by <i>J.P. Graaf Van Limburg Stirum</i>, the Dutch 61st Governor General in Indonesia. The church was ordained as <i>Koningin Wilhelmina Kerk </i>(The Queen Wilhelmina Church).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
It was purposed to be a church for European people in Bogor. Yes, only if you were "<i>White People</i>" you could make an entry to the church. This was a common habit of the colonialist not to allow themselves under the same roof with Indonesian indigenous although they kept the same religion. The people with white skin, auburn hair and green or blue eyes were placed on higher place than the ones with colored skin. This separation could also be caused by the facts that most of the visitors to the church were coming from the circle of the Palace a.k.a VIP persons. That's why it was also an informal name as European Church.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
The church experienced 4 changes of Netherlands East India Governor General since its establishment. General Heinz Teer Porten was the last name before Netherlands surrendered to Japanese Army in 1942. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvZvDNKLtnOQT0jieQ-tNuNuTTx7fb5Qp3ENI_Tg3eD8WNLAd-Sg5rgLr8ICNNadfYl_VUAu-AcYvFxczyNjNgVzV0H910mTsaBVKonN9YoMzNlMH8OgSD1qP31fV_Ju3-pvnoTFCzsK8z/s1600/Image3332.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvZvDNKLtnOQT0jieQ-tNuNuTTx7fb5Qp3ENI_Tg3eD8WNLAd-Sg5rgLr8ICNNadfYl_VUAu-AcYvFxczyNjNgVzV0H910mTsaBVKonN9YoMzNlMH8OgSD1qP31fV_Ju3-pvnoTFCzsK8z/s1600/Image3332.jpg" height="400" width="225" /></a>After Japan was defeated in 1945 and the Alliance won, it was once again under the authority of the country of tulips, Holland . It was not too long because three year after that, the church was handed to GPIB , the abbreviation of <i>Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat</i> (The Western Indonesia Protestant Churches). It was the last time the church was under foreign country.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Even though it was already formally an Indonesian church, a custom influenced by the previous regime in Indonesia was still exist. The service in the church was still done in Dutch not in Indonesian. The custom continued for 14 years and made the congraegation of the church were nicknamed <i>Nederlansche spreken gemeente (the Dutch speaking congregation). F</i>inally in 1962 the usage of Dutch language was stopped in the church service and preach.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Until 1962, the name of this Protestant building was still as its original name. It was only changed to the current name Zebaoth church. I am not 100% person sure about the meaning but Zebaoth is said to be mentioned more than 200 times in the bible and it is often translated as the name of God.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
However not all people in Bogor is accustomed to this name. So perhaps whenever you come to Bogor, if you would like to see the church, please remember its name in Indonesian i.e. Gereja Ayam (The Rooster Church). They will surely direct you to the correct place.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-80535224246426962042014-12-21T23:06:00.002+07:002014-12-22T08:59:58.668+07:00HOTEL SALAK (THE HERITAGE) : Rumit dan menariknya menelusuri sejarah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOTrffhyphenhyphen1VQdqC29dyNY3bDk_MJi0zu7FohrBB4IGjdvTJHn9aiYqrNBjY7lssf0Fed8gnlelKAgDJIbaQozFrX_jOTQMWzlrKIpd1-i-2xa7I3S-S2GOWVrWl0WNbXrujoCTLddtDtuPu/s1600/Hotel+Salak+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOTrffhyphenhyphen1VQdqC29dyNY3bDk_MJi0zu7FohrBB4IGjdvTJHn9aiYqrNBjY7lssf0Fed8gnlelKAgDJIbaQozFrX_jOTQMWzlrKIpd1-i-2xa7I3S-S2GOWVrWl0WNbXrujoCTLddtDtuPu/s1600/Hotel+Salak+3.jpg" height="360" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah tertunda lebih dari 2 bulan akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan menulis mengenai Hotel Salak. Padahal foto-foto dari penampakan hotel ini sudah tersedia sejak 27 Septemner 2014 yang lalu. Hanya karena ada dua hal yang mengganjal ketika mencari referensi mengenai hotel ini, maka saya memutuskan untuk menunda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dua hal yang mengganjal adalah sebagai berikut</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. <b><i>KAPAN BERDIRINYA</i></b>?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfq8GivWIu0_Y5Qv_G2oIHG2rXNgsem09uF2s7TDyTpAah5svc_NVQWduI7qETprz_rsY0UNVeA_C3Ux3Gkgh7Yd-31OJIZ4L-NZ5gOGNhMo8iNpTPELfRTOIU02sVp8DT3mtIKZ6bBu-h/s1600/Hotel+Salak.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfq8GivWIu0_Y5Qv_G2oIHG2rXNgsem09uF2s7TDyTpAah5svc_NVQWduI7qETprz_rsY0UNVeA_C3Ux3Gkgh7Yd-31OJIZ4L-NZ5gOGNhMo8iNpTPELfRTOIU02sVp8DT3mtIKZ6bBu-h/s1600/Hotel+Salak.jpg" height="225" width="400" /></a>Hampir semua literatur menyebutkan tahun yang sama, yaitu 1856. Saya bilang hampir karena ada <b><i>hal yang cukup menarik ketika mengunjungi website hotel Salak http://hotelsalak.co.id . Lihat bagian "History</i></b>" (sejarah) dan "<b><i>Background</i></b>" (latar belakang) . Pada dua bagian ini justru ada perbedaan pada tahun berdirinya hotel ini. Laman "<i>history</i>" menyebutkan tahun yang sama dengan kebanyakan yaitu 1856 tetapi di laman "background" disebutkan hotel ini berdiri di awal tahun 1900-an. Pasti menarik untuk melihat alasan mengapa dalam satu laman resmi ada dua versi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita tunda pembahasan mengenai tahun sampai disini dulu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. <i><b>NAMA ASLINYA</b></i>? Penting karena mengingat usia hotel ini sudah melebihi 158 tahun dan sudah terjadi entah sudah berapa kali berpindah tangan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak literatur termasuk dari berbagai blog yang sudah mengulas tentang hotel ini memberikan dua nama yang berbeda. Yang setuju dengan tahun berdirinya 1856 bisa berbeda dalam memberikan rujukan nama asli hotel ini. Ada yang menyebut <b><i>Binnenhof</i></b> Hotel sebagai nama ketika pertama kali berdiri. Ada pula yang menyebut <b><i>Bellevue Dibbets</i></b> Hotel.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Mana yang benar</i></b>? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dua pertanyaan ini terus menghambat penulisan artikel ini. Sampai hari ini. Ketika saya membaca ulang berbagai referensi yang tersedia dan akhirnya menemukan sebuah cerita yang paling masuk akal dari data yang ada.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Teorinya adalah sebagai berikut </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtQi85YvXCIpLJaTKZBHg3-lRz76Ks4qwEr7EuzafC3f3-mMaIWeFvl9g9qitQ7CUquKqnM64sQlLE8AJZ5oOMe9DGXn4BIP33vecDTNZEtQJFYCD54jdtfLDHKlhJcGxJ0U3uPyATzr_7/s1600/Image22221.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtQi85YvXCIpLJaTKZBHg3-lRz76Ks4qwEr7EuzafC3f3-mMaIWeFvl9g9qitQ7CUquKqnM64sQlLE8AJZ5oOMe9DGXn4BIP33vecDTNZEtQJFYCD54jdtfLDHKlhJcGxJ0U3uPyATzr_7/s1600/Image22221.jpg" height="225" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pemandangan Istana Bogor dari sisi Hotel Salak</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Hotel Salak Heritage</i></b> didirikan pertama kali dengan nama <b><i>Binnenhof Hotel</i></b>. Dimiliki oleh seseorang dari dalam lingkaran keluarga Gubernur Jenderal Belanda saat itu yaitu <b><i>Charles Ferdinand Pahud</i></b> (1856-1861). Dimaksudkan sebagai tempat singgah orang-orang dari lingkungan istana dan pejabat pada saat itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Binnenhof</i></b> sendiri aslinya adalah nama sebuah kompleks bangunan di Den Haag Belanda yang terdiri dari bangunan-bangunan yang dipakai untuk pertemuan parlemen Belanda dan kantor-kantor dari pejabat-pejabat penting Belanda (hingga saat ini). Mengingat fungsi saat berdirinya adalah untuk kalangan atas dan Binnenhof sendiri adalah tempat untuk pejabat-pejabat penting di negara asalnya, maka lebih bisa dimengerti kalau hotel yang berada di depan Istana Bogor ini dinamakan sesuai level tempat aslinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu bagaimana dengan nama <b><i>Bellevue-Dibbets</i></b>? Tidak salah Bellevue Dibbets pernah disandang hotel ini. Hanya bukan di tahun 1856 tetapi mulai tahun 1932. Website hotel Salak menjelaskan berbagai peralihan dan perubahan nama mulai dari nama <i>Dibbets</i> di tahun 1900-an , <i>NV America </i>Hotel di tahun 1913, sampai <i>Bellevue Dibbets</i> Hotel di tahun <i>1932</i>. Bellevue berasal dari bahasa Perancis yang berarti "<i>Pemandangan Yang Indah</i>" dan <i>Dibbets</i> sendiri diambil dari nama E.A. Dibbets pemegang saham terbesar dalam <i>NV America</i> Hotel (yang bangkrut di tahun 1913)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOQ2I2DxAszysoLk7VxI-EIyBOc5O6FhSQ7g-xKxB4TcyRMMN0-LOFx3o69PTiLsUYpkwq5wvW131pvDodO-nMsA0-9glln26kcBorSmTCmnViJ3zIikJXoRk3p9qRs3o2E6gVM9IWLYkY/s1600/Image22222.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOQ2I2DxAszysoLk7VxI-EIyBOc5O6FhSQ7g-xKxB4TcyRMMN0-LOFx3o69PTiLsUYpkwq5wvW131pvDodO-nMsA0-9glln26kcBorSmTCmnViJ3zIikJXoRk3p9qRs3o2E6gVM9IWLYkY/s1600/Image22222.jpg" height="225" width="400" /></a>Di tahun 1942-1945, hotel ini berubah fungsi menjadi markas Polisi Militer Jepang/ Kempetai. Setelah kemerdekaan Indonesia , tepatnya di tahun 1948, hotel ini diserahkan ke Pemerintah Indonesia pada saat itu dan berganti nama menjadi Hotel Salak diambil dari nama Gunung Salak. Nama Salak disini sebenarnya bukan nama buah tetapi kata dalam bahasa Sansekerta yang artinya "<i>PERAK</i>" jadi bisa dikata Hotel Salak artinya Hotel Perak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di tahun 1955, hotel ini menjadi salah satu hotel yang dipakai untuk persiapan Konferensi Asia Afrika I . Di tahun 1994 kembali menjadi perhatian dunia Internasional sebagai tuan rumah KTT APEC yang menghasilkan "BOGOR GOALS" (Target / Tujuan Bogor). Sebenarnya kalau hotel ini bisa bicara mungkin dia bisa juga menceritakan mengenai perpindahan kepemimpinan dari Orde Lama ke Orde Baru yang terjadi di Istana Bogor di tahun 1965 (11 Maret 1965).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sampai akhirnya di tahun 1998 barulah nama Hotel Salak The Heritage disematkan kepada ex hotel Binnenhof ini sampai sekarang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGgsMNfSUvC_WsG_2PbB8PmnoqG9aB1y4NOLXe8aSwWNC2PFU33svV8UI9E7nhd1Gfs7cP5516vQxPVc6hgj4Wk5D0ZL5r4XU5-bJkHrPpHsL5Akw_j32KagvtRxUepfZoU4NEP7RkILVE/s1600/Image3332.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGgsMNfSUvC_WsG_2PbB8PmnoqG9aB1y4NOLXe8aSwWNC2PFU33svV8UI9E7nhd1Gfs7cP5516vQxPVc6hgj4Wk5D0ZL5r4XU5-bJkHrPpHsL5Akw_j32KagvtRxUepfZoU4NEP7RkILVE/s1600/Image3332.jpg" height="225" width="400" /></a>Mengenai teori ini, bisa dibantah atau diperdebatkan. Di saat kuliah
dulu saya dikuliahi bahwa Ilmu Sejarah itu adalah ilmu yang menghasilkan sebuah "Teori" yang
dilandaskan pada "Teori". Jadi akan ada ruang terbuka yang lebar untuk
diperdebatkan dan dikoreksi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya mohon maaf tidak bisa memberikan informasi mengenai berbagai fasilitas yang ada di Hotel Salak Heritage. Saya mengakui tidak pernah menginap disini jadi tidak begitu tahu fasilitas apa saja. <b><i>Kenapa saya tidak pernah menginap disini</i></b>? Rumah saya hanya berjarak beberapa kilometer saja dari hotel Salak, tentu akan membuat tetangga bertanya "<i>Apa saya habis berantem sama istri sampai harus menginap di hotel Bogor</i>?". Bisa lebih parah lagi kalau saya diduga selingkuh.. Waduhhh!!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Catatan:<br />
<br />
- Alamat Hotel Salak Jl. Ir Haji Juanda No 8 dan lokasinya tepat di sebelah Balaikota Bogor<br />
- Kemungkinan tulisan akan dilanjutkan di tulisan selanjutnya karena terpaksa dihentikan dahulu mengingat siaran langsung Arsenal vs Liverpool sudah mulai<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<br />
<br /></div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-59041163966719080362014-12-20T22:54:00.000+07:002014-12-24T14:44:39.498+07:00Mbah Jepra Tomb - Bogor Urban Legend ? : BOGOR BOTANICAL GARDENS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Don't I think that talking about the same topic for many times can make your readers get bored? Besides who is "Mbah Jepra" (Mbah is a title given to elderly persons showing respects)? What is his relation with Bogor Botanical Gardens? What is the relation between Mbah Jepra and Bogor Botanical Gardens and especially Bogor? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGlW6nYz5cSRWiGhx3edf_jbSO2LAtWLlj-bx2Umvqm4eGLpKm1MJR3eY3bjoagjWRqrR3hZc1d7Rwt0vrxLjt0c85Pts2DQYbrBfhzJU7tULY5MFvzR9ib1mCcKSa2bwfbRA_KHaRygZK/s1600/Image00001.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGlW6nYz5cSRWiGhx3edf_jbSO2LAtWLlj-bx2Umvqm4eGLpKm1MJR3eY3bjoagjWRqrR3hZc1d7Rwt0vrxLjt0c85Pts2DQYbrBfhzJU7tULY5MFvzR9ib1mCcKSa2bwfbRA_KHaRygZK/s1600/Image00001.jpg" height="225" width="400" /></a>Yes, I did give it a thought about this. Readers can easily feel fed up if a blogger writes the same topic or ideas several times . Particularly if the topics are written in short time span. I realized about this fact. However the Gardens mean more than just a place for vacation or a tourism destination.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
The Bogor Botanical Gardens is that old it stored a lot of stories or histories related to the city. It plays a very important role in this city life and can not be separated, even until now from the life of Bogorians (Bogor people). You will find this won't be the last topic I will write in relation with the Gardens.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8-bWSm5e_1NCeOVc-aYpPel4BVsOeGhMIno1JQ4M_7g5SZ4CxdlU7lWGs7B4JHBR6m1qxcg-q1KmBmy_zb9_todtQlKq0wUxsYI1EmnL4IEYNO0YClcdHoOcJOk5f07ai_XujDRdbkFlg/s1600/Image22221.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8-bWSm5e_1NCeOVc-aYpPel4BVsOeGhMIno1JQ4M_7g5SZ4CxdlU7lWGs7B4JHBR6m1qxcg-q1KmBmy_zb9_todtQlKq0wUxsYI1EmnL4IEYNO0YClcdHoOcJOk5f07ai_XujDRdbkFlg/s1600/Image22221.jpg" height="225" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Anyway, who is "Mbah Jepra"? To answer this question , let me bring you a bit back to a location inside the Gardens. If you take a walk on the north part of the Gardens, you will find a place like showed in the first picture. The place can be seen from a <i><b>red suspension bridge</b></i> (this also has another story I will write later).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
What makes this place so special? Because, there are many stories spread among people related to this site. The stories were already heard even since I was a kid. The stories were about people who got accidents or were found dead, injured or missing around this place.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
What is the relation with the site? People in Bogor believed that all of the accidents were caused because the victims had been involved in a wrong doing or an impropriety. The improprieties were like cheating from your couple, indecent attitude such as "making love" in the Gardens and something like those. The tales are until now still connected to the place.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9lbVnyqse76k52O1zT2Do0TCZ2lZCmkZFo66iJZ5pHLs2DeCbPsAs_GpVZtB5-zhF_QdFf5KsMnPdLoHaOmcuJ02S3VTnfdygVguce7VOKEEuEKqAcdC5K1lqFF2o8jt-ZDn5FVFwX-2s/s1600/Image00002.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9lbVnyqse76k52O1zT2Do0TCZ2lZCmkZFo66iJZ5pHLs2DeCbPsAs_GpVZtB5-zhF_QdFf5KsMnPdLoHaOmcuJ02S3VTnfdygVguce7VOKEEuEKqAcdC5K1lqFF2o8jt-ZDn5FVFwX-2s/s1600/Image00002.jpg" height="225" width="400" /></a>What is actually the site. The site is actually a compound of graves. Inside the green fence, there are actually two graves and a bit higher, around 200 M from the structure, you can find another one. In total , the little hill consists of three graves (I am sorry I forgot to take a picture of this one). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
The first tomb inside the green fenced structure are believed to be the graves for <b><i>Queen Galuh Mangku Alam</i></b>. She was the second wife of Prabu Siliwangi, The King of Pajajaran Kingdom that had a capital in past Bogor. The second tomb is <b><i>Mbah Ba'ul</i></b> , the Prime Minister of the ancient Empire . The last one, the one on the hill is the grave of <b><i>Mbah Jepra</i></b>, the Commander or General. All of them were important persons of the kingdom.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXxHnIftQYz4QggoMWmCd1pJgflxcBRjsxSvyzvkIsaf9LXGvPOE9IGJbjaNs58mxHHQez2KpwKQ_Bd8GbdRd7aGUjOAk-U6RL1PcBAYhIQi3IhWq8ikRWxf9SAjP9hzEwU0RoNQ8OJcCD/s1600/Image00005.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXxHnIftQYz4QggoMWmCd1pJgflxcBRjsxSvyzvkIsaf9LXGvPOE9IGJbjaNs58mxHHQez2KpwKQ_Bd8GbdRd7aGUjOAk-U6RL1PcBAYhIQi3IhWq8ikRWxf9SAjP9hzEwU0RoNQ8OJcCD/s1600/Image00005.jpg" height="225" width="400" /></a>I said "believed" because until now there is no authentic proof or literature to support this theory. That is why you may find several other versions or theories about who they were. Another theory says that Mbah Jepra was also the one who created <b><i>Paledang Village</i></b> (that has also its own story) and <b><i>the guardian of Bogor</i></b>. If this can be proven, it should be important for archaeologists and historians because it means the graves age are almost 600 years old which is even older than the Gardens. Unfortunately until now, it is still not scientifically or archaeologically proven yet.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
The relation with the accidents happened on the victims is because people believed the Guards , invisible ones of these three important persons are angry. They were upset about the wrong doing and don't want such indecent attitude done in front of their esteemed ONES. The result of this, they, the guards sentenced the culprits with the punishment. The punishment type can be in form of injury up to death penalty. About the missing case, it is believed that the person was taken to faerie and returned after the family of the missing person did a ritual to request apology.<br />
<br />
Once again, there was no evidence about those hearsay. However the facts are there about the cases and no murder or kidnapping taking places there. They become unsolved cases and stories.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM9ksGCG2DfXVNRtT0oZLVHGu-s4WcF6AZGp5bhOJAfFbc6NWm3TJ4FnIB8GZ2Jf_LzcMrSjrxb9jqlfIseUrXagBU-clB8vU0-ZKleZlr21AeSuU1RDoDXuTe_NJKwt20l4WeTTmNvnZ6/s1600/Image00003.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM9ksGCG2DfXVNRtT0oZLVHGu-s4WcF6AZGp5bhOJAfFbc6NWm3TJ4FnIB8GZ2Jf_LzcMrSjrxb9jqlfIseUrXagBU-clB8vU0-ZKleZlr21AeSuU1RDoDXuTe_NJKwt20l4WeTTmNvnZ6/s1600/Image00003.jpg" height="225" width="400" /></a>That belief is also made as a base for the janitor of the tombs to always ask the visitors about the purpose of their visit. They also request all that make pilgrimage to the place to wear proper dresses and avoid doing something considered improper during their time here.<br />
<br />
Pilgrimage? Yes, many believes the tombs are sacred and praying on the site will bring you sustenance. The number of coming visitors are quite a lot and from many classes , from ordinary people up to government officials hoping to keep their position on the government position.<br />
<br />
How about me? Do I believe all of these or just think as an <b><i>urban legend</i></b> or <b><i>folklore</i></b>? Frankly I never thought about that too much. I visited this site several times. Once, even I did it in the night time (yes, indeed it was quite scary in the dark although I didn't go there ). However I can not say I believe these hearsay as it is almost impossible to prove it. On the other hand, there are still lots of things unexplained in this world.<br />
<br />
The only matter for me that I will keep my proper attitude everytime I come here. The reason for me avoiding such wrong or indecent doings is simply because I don't think it is a proper conduct and the law prohibit such acts. Why should I cheat my beloved wife? Or to pump my adrenaline by doing a "quickie" here with lots of mosquito buzzing around and stinging you skin? Do you want to do it here? <b><i>I don't think so</i></b>. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br /></div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-22288581296076998662014-12-19T23:27:00.000+07:002014-12-23T15:51:05.376+07:00Padatnya Pondok Rumput , Bogor<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs607iFFGRCNooYZiqTfNrRP36MkM34CFDkHK2B4ft00CCUePMcuA24PcPaX47LAjPnUhGxkJG8xdPBo7p3iwLl31L8-6g3NdxLzv2jTY_3cTT7Cb5XJhpfac4HJYRnWw_axXaFrtW_qfa/s1600/Image00030.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs607iFFGRCNooYZiqTfNrRP36MkM34CFDkHK2B4ft00CCUePMcuA24PcPaX47LAjPnUhGxkJG8xdPBo7p3iwLl31L8-6g3NdxLzv2jTY_3cTT7Cb5XJhpfac4HJYRnWw_axXaFrtW_qfa/s1600/Image00030.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Pondok Rumput</i></b> begitulah nama perumahan atau kampung sekaligus nama jalan di Kecamatan Tanah Sareal Bogor. Sebuah tempat yang akan selalu menempati tempat khusus dalam kehidupan saya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sangat spesial dan penting karena disanalah pertama kali saya terdaftar menjadi warga kota hujan ini. Pada tahun 1978, memakai sebuah kendaraan minibus dan sebuah colt buntung (alias pick up), bapak membawa keluarganya pindah dari ibukota Indonesia. Setelah beberapa tahun menjadi kontraktor alias <i>ngontrak</i> disana sini dia memutuskan untuk memiliki rumah sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR6viF-2zrNs3wPjM6E1LAsLH-zfsGEZs7fs39wOSzQ1iLHKLT0HvhTn_FyKFTioOexO737TKFB5oVD9I-VnwuHchCs01nL0SDLlVePYQUm90pH0pE8E3mvX_4mUBgJk7g8RoKfpvcA5wD/s1600/Image00027.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR6viF-2zrNs3wPjM6E1LAsLH-zfsGEZs7fs39wOSzQ1iLHKLT0HvhTn_FyKFTioOexO737TKFB5oVD9I-VnwuHchCs01nL0SDLlVePYQUm90pH0pE8E3mvX_4mUBgJk7g8RoKfpvcA5wD/s1600/Image00027.jpg" height="180" width="320" /></a>Di perjalanan tetangga-tetangga di Jakarta berpesan kepada ibu supaya bersabar karena yang mereka bayangkan adalah sebuah perumahan yang sepi, tidak padat dan minim tetangga. Mungkin yang terbayang oleh mereka adalah sebuah daerah yang sepi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kenyataannya tidaklah demikian. Pondok Rumput sebagai sebuah desa atau perumahan bahkan 36 tahun lalu sudah padat. Tentu saja tidak sepadat dan serapat saat ini. Hanya sejak kami pindah kesinipun perumahan atau kampung ini sudah padat. Hany bentuk dan tata letaknya hampir tidak mengalami perubahan yang signifikan..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bedanya kalau dulu masih tersisa ruang terutama di dekat "<b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/10/cipakancilan-riwayatmu-kini.html">CIPAKANCILAN</a></i></b>", sekarang semua lahan sampai ke bibir sungai inipun sudah dipenuhi perumahan. </div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkudnMUpAhjMdF5g47-8ac2afx4yfQCDDzBzfnVjXlJFIXJzbjNO90p-VNz22BwhyTa1YOPjJUbjvsJegPaTL-HgDST2YQU-CWu4g2Rp4jw2mrodKczzoPmKk6AA-zGzVNI4BFTnHo1Emg/s1600/Image00001.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkudnMUpAhjMdF5g47-8ac2afx4yfQCDDzBzfnVjXlJFIXJzbjNO90p-VNz22BwhyTa1YOPjJUbjvsJegPaTL-HgDST2YQU-CWu4g2Rp4jw2mrodKczzoPmKk6AA-zGzVNI4BFTnHo1Emg/s1600/Image00001.jpg" height="320" width="180" /></a>Lokasi <b><i>Pondok Rumput</i></b> sendiri ada di antara beberapa desa atau kelurahan yaitu <i>Bubulak</i> (bukan Bubulak di Dramaga tapi sesuai nama jalannya), <i>Kebon Pedes</i>, dan <i>Cimanggu</i>. Dipisahkan dengan Cimanggu oleh Cipakancilan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penduduknya tinggal kebanyakan dalam gang-gang. Ukuran gang-nya pas untuk satu mobil saja dan memang sebenarnyanya hanya diperuntukkan untuk manusia dan motor saja. Nama gang diambil dari nama-nama ikan seperti ikan <i>Tawes, Mas, Gurame, Gabus, Cupang, Julung-julung dan semua nama ikan air tawar</i>. Tidak ada nama gang berdasarkan ikan laut.</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Untuk mendapatkan akses kendaraan umum waktu itu hanya ada satu cara yaitu pergi ke arah<i> Pejagalan</i> (Rumah Potong Hewan) di sebelah pabrik Good Year di <b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/09/pemuda-ahmad-yani-jalan.html">jalan Pemuda</a></i></b>. Hanya beberapa tahun kemudian angkot no <i>07A Merah</i> mulai khusus memasuki perumahan ini. Nomornya kemudian diganti menjadi <i>22 Merah</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Entah kenapa namanya <b><i>Pondok Rumput</i></b>. Kalau diartikan bahasa Indonesia tidak ada arti yang pas . Mungkin kalau memakai bahasa Sunda agak lumayan, yaitu <i>rumput yang pendek</i> (walau sebenarnya seharusnya Rumput Pondok). Hanya sepertinya tidak ada yang bisa menjelaskan secara jelas maknanya. Paling beberapa orang tua hanya memberikan informasi sedikit tentang sejarah kampung atau perumahan ini. Mereka menyebutkan dahulu kawasan ini adalah <i>perkebunan karet </i>dan itu tidak mengherankan karena posisinya berada di belakang pabrik ban Good Year yang membutuhkan karet sebagai bahan baku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWGg119deWU-kTwjkMBp2eCDGvsL_sD-_2PNOYzHm4W2H-2s_6HveQ6RA8V9uywPVpJnLGLjsLaTnl9TT_w-6LVNzaAzkB-tGrK-5ZmYmWuAGFwtDdrUj8LA2HkXmvZK1TUH6EAFHrxcVh/s1600/Image00029.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWGg119deWU-kTwjkMBp2eCDGvsL_sD-_2PNOYzHm4W2H-2s_6HveQ6RA8V9uywPVpJnLGLjsLaTnl9TT_w-6LVNzaAzkB-tGrK-5ZmYmWuAGFwtDdrUj8LA2HkXmvZK1TUH6EAFHrxcVh/s1600/Image00029.jpg" height="180" width="320" /></a>Yang pasti disinilah saya memulai sejarah kehidupan diri sendiri di Bogor. Sebelumnya hanya 1-2 kali saja pernah mengunjungi kota talas ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sekarang perumahan ini walau tidak berubah drastis dibandingkan ketika pertama kali saya kenal, ternyata mengalami banyak perubahan. Seperti adanya <i>Sentra Pemotongan Ayam</i>. Dahulu hanya ada 2-3 rumah di dekat rel kereta (kawasan "gamblog" sebutan kita) yang mendirikan usaha pemotongan ayam ini. Saat ini bisa dikata jumlahnya puluhan. Bisa dikata sebagian besar suplai ayam potong ke berbagai pasar di Bogor didapat dari sentra ini. Usaha ini sejak dahulu memang dipegang oleh masyarakat dari etnis Jawa</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjewUb5BThsZSbkM5QbLx4URI47bkUq2_jJU3FpTN5MXbTfs_e7GCuwWGbBdRZiY7k9sCqhnPI8uEx87WCuSjusQOHODOZHvED1rdaqvBJXkLWCAJM2Kz5591GrLwUhna8m5Ja5Sy-q0Ntp/s1600/Image00006.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjewUb5BThsZSbkM5QbLx4URI47bkUq2_jJU3FpTN5MXbTfs_e7GCuwWGbBdRZiY7k9sCqhnPI8uEx87WCuSjusQOHODOZHvED1rdaqvBJXkLWCAJM2Kz5591GrLwUhna8m5Ja5Sy-q0Ntp/s1600/Image00006.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu juga seperti disebutkan di atas perubahan banyak terjadi di daerah pinggiran sungai. Pepohonan bambu yang dulu masih banyak tersebar disana sudah ludes sama sekali. Digantikan dengan bangunan yang bahkan sampai pinggir kali. Beberapa tempat main saya dahulu sudah tidak ada lagi. Ukuran sungai pun seperti mengecil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pinggiran rel keretapun semakin dipadati oleh bangunan-bangunan semi permanen untuk berbagai usaha. Mulai dari warung, bengkel dan lain-lain. Penghuninya pun kalau dulu masih dipenuhi etnis Sunda sekarang sudah bercampur aduk, mulai dari Jawa, Padang, Ambon.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRj2XYDulf9D1VvsAXpKzSTqVfGj60ly0IoENF6eNCBD4-izaRUZpjoaBGmkL-nKQnqoqQf_rKwO6lS5L8xg99QzSYAHBRNmC4HEURKgwfFHNvlMnKJi3TfZOUfbLqbZ6p9D_szrdxjx7s/s1600/Image00032.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRj2XYDulf9D1VvsAXpKzSTqVfGj60ly0IoENF6eNCBD4-izaRUZpjoaBGmkL-nKQnqoqQf_rKwO6lS5L8xg99QzSYAHBRNmC4HEURKgwfFHNvlMnKJi3TfZOUfbLqbZ6p9D_szrdxjx7s/s1600/Image00032.jpg" height="180" width="320" /></a>Padat. Lebih padat dibandingkan dahulu. Selain padat dengan penduduk dan bangunan, sebenarnya disini padat dengan berbagai kenangan. Kenangan yang manis masa kecil seperti adu lari di sepanjang gang Tawes dengan teman-teman, bermain bola di lapangan depan SDN Pondok Rumput, sampai menyelinap di siang hari untuk bermain di Cipakancilan. Sampai kenangan sedih dengan berpulangnya bapak dua tahun lalu. Semua ada disini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sampai sekarangpun saya masih sedikit penasaran dengan keingintahuan mengenai sejarah tempat ini. Walaupun demikian mungkin sudah tidak begitu penting lagi bagi saya ,karena saya sudah membuat dan memiliki sejarah sendiri disini. Sejarah tentang kehidupan saya yang bisa saya bagikan setidaknya pada si kribo kecil atau kalau ada yang mau membaca tulisan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-47625056384758519402014-12-18T22:32:00.002+07:002014-12-23T10:53:47.816+07:00Jalan : Suryakencana<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ77S4vJj-uBVq0QPGFxKr_HWksTbYC_K4bMHjMsbGloFGtkR8mAlc_Tjke0-uwIktW4qz7rcMBIw0flZQXq3y7RsCGpDg6uOVdW2zdw8aXKOBmS2dibTILAQjDIStvMFjM6qLyHNrdH_b/s1600/Image00005.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ77S4vJj-uBVq0QPGFxKr_HWksTbYC_K4bMHjMsbGloFGtkR8mAlc_Tjke0-uwIktW4qz7rcMBIw0flZQXq3y7RsCGpDg6uOVdW2zdw8aXKOBmS2dibTILAQjDIStvMFjM6qLyHNrdH_b/s1600/Image00005.jpg" height="225" width="400" /></a>Pernahkan anda mendengar nama jalan <i>Perniagaan</i> di Bogor? Rasanya bahkan orang Bogor sendiri kalau ditanya seperti itu akan menjawab "tidak tahu". Padahal kebanyakan dari mereka pasti pernah dan bahkan sering melalui jalan ini. Begitu juga para pengunjung banyak yang tidak menyadari sering melalui jalan ini kalau hendak membeli oleh-oleh seperti Asinan Gedong Dalem atau Roti Unyil (sebelum pindah ke jalan Pajajaran). Hal itu karena nama jalan ini sejak tahun 1970-an sudah berganti nama menjadi <i>jalan Suryakencana</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jalan ini adalah salah satu jalan tertua di Kota Bogor. Usianya bahkan melebihi usia dari Kebun Raya. Tahun lahir Kebun kebanggaan masyarakat Bogor ini 1817 sedangkan jalan ini sudah ada sejak tahun 1808. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy_d0CjUCjtQTtae3EQF4Z9C70Ua773LE_ITijMjP02fOT07LxDUwC46T3L0uo6nJ-q-ZXDvTRXMJOpQ6_hS8KkspPNO37fid_0BWQKgZL753eSB5-H-MyX2c-sJsf9DsapCG-66D9rW6l/s1600/Image00001.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy_d0CjUCjtQTtae3EQF4Z9C70Ua773LE_ITijMjP02fOT07LxDUwC46T3L0uo6nJ-q-ZXDvTRXMJOpQ6_hS8KkspPNO37fid_0BWQKgZL753eSB5-H-MyX2c-sJsf9DsapCG-66D9rW6l/s1600/Image00001.jpg" height="225" width="400" /></a>Bila kita ingat lagi pelajaran sejarah Indonesia , tentu akan ditemukan sebuah sejarah mengenai jalan <i>Anyer - Panarukan</i>. <i>Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels</i> adalah orang yang memiliki ide untuk mendirikan jalan ini. Tujuannya untuk memperlancar komunikasi antar daerah jajahan VOC (<b><i>Vereenigde Oostindische Compagnie</i></b> alias <b><i>Perusahaan Hindia Timur Belanda</i></b>). Di setiap 4.5 Km didirikan pos untuk menerima dan mengirim surat. Oleh karena itu jalan yang dia buat juga dikenal sebagai Jalan Raya Pos.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, Jalan Surya Kencana itu adalah salah satu bagian dari jalan Anyer Panarukan tersebut. Makanya jalan ini pertama kali dikenal sebagai <b><i>Post Weg</i></b> atau <b><i>Jalan Pos (Bagian dari De Grote Post Weg)</i></b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhklGri3sfyyJwBzAfMRu2MDdGf84BdwvaNwqg6zOCdJbOzBYHVTnV9pZJ8kuegnRvFaJ5QCrHQm4-jGaVf_FQSBAJYTH26wSObLTn3PQhshMqiPT3aBU-mQ7Wu2ToQGUy-_fcao_Jx8brV/s1600/Image00016.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhklGri3sfyyJwBzAfMRu2MDdGf84BdwvaNwqg6zOCdJbOzBYHVTnV9pZJ8kuegnRvFaJ5QCrHQm4-jGaVf_FQSBAJYTH26wSObLTn3PQhshMqiPT3aBU-mQ7Wu2ToQGUy-_fcao_Jx8brV/s1600/Image00016.jpg" height="225" width="400" /></a>Nama itu kemudian berubah di tahun 1905 oleh pemerintahan saat itu menjadi <i>Handlestraat</i> alias jalan Perniagaan. Baru setelah kemerdekaan Indonesia, nama itu diberi nama dengan nama Indonesia yaitu <b><i>Jalan Perniagaan</i></b>. Baru sekitar tahun 1970-an nama tersebut berubah menjadi <b><i>Jalan Suryakencana</i></b> sampai saat ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kawasan sekitar jalan ini merupakan sebuah daerah <i>Pecinan</i> alias area tempat tinggal masyarakat etnis Cina atau Tionghoa. Hal ini disebabkan kebijakan dari Gubernur Jenderal Belanda di tahun 1853 <b><i>JC Baud</i></b>. Dia mencegah terjadinya percampuran antar etnis di Bogor untuk mempermudah pengawasan. Hal inilah yang membuat beberapa daerah di Bogor memiliki ciri khas berdasarkan etnis seperti Jalan Suryakencana dikenal sebagai Pecinan dan kawasan <i>Empang</i> dikenal sebagai daerah tempat masyarakat keturunan etnis Arab/Timur Tengah berkumpul.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivif6TDiI4OaB4zAgnRLDGlpcIp_WOuyk-IeaOa0Hl2mN5WHgkkSiKZxRd7C2Hl7rGzWJPyjjjW942yNsYoa-T7fcmMD1Zj3WUWdU7Cmje6OlnBfKUzT1RxC8voQ_6TFYTsNI9qLTT_HcK/s1600/Image00015.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivif6TDiI4OaB4zAgnRLDGlpcIp_WOuyk-IeaOa0Hl2mN5WHgkkSiKZxRd7C2Hl7rGzWJPyjjjW942yNsYoa-T7fcmMD1Zj3WUWdU7Cmje6OlnBfKUzT1RxC8voQ_6TFYTsNI9qLTT_HcK/s1600/Image00015.jpg" height="225" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Nama <i>Suryakencana</i> sendiri diambil dari nama <i>Raja Pajajaran</i> terakhir Prabu Surya Kencana sebelum kerajaan tersebut ditaklukan oleh kerajaan Islam dari Cirebon dan Banten. Sebenarnya ada dua versi </div>
mengenai siapa itu Suryakencana tapi saya pilih versi yang ini. Versi lainnya akan saya ceritakan nanti. <br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jalan ini sekarang masih menunjukkan mengapa dulu disebut sebagai <i>Handlestraat</i> alias jalan <i>Perniagaan</i>. Di sepanjang jalan ini berderet ratusan toko dan ruko serta berbagai bangunan komersial. Hanya sebagian kecil saja yang tidak terpakai untuk bisnis seperti di pojokan jalan dimana <a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/11/mahacetya-dhanagun-monastery-Vihara.html">Vihara Dhanagun</a> berada. Selebihnya terpakai untuk area komersial.</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0Nv044I5_b6NKRbOT1JIdSvRkIPAKYUSWeXauFgxwum7otXI6KBCsdimskgjrORiy0zzfdsq9bLMXx2Fvmsi4NwUJTCE5gsYfoK4MQEQJoXpIQTf8seI7TOBL8kDPPkN2fyyXzpQ8CA1G/s1600/Image00021.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0Nv044I5_b6NKRbOT1JIdSvRkIPAKYUSWeXauFgxwum7otXI6KBCsdimskgjrORiy0zzfdsq9bLMXx2Fvmsi4NwUJTCE5gsYfoK4MQEQJoXpIQTf8seI7TOBL8kDPPkN2fyyXzpQ8CA1G/s1600/Image00021.jpg" height="225" width="400" /></a>Sayangnya situasi dan kondisi saat ini disana mencerminkan efek buruk perniagaan mencemari jalan penuh sejarah ini. Sampah terlihat dimana-mana. Kemacetan juga tak pernah lepas dari keseharian. Terutam karena sebagian dari jalan dipakai lahan parkir bertarif khusus dan juga ketidakdisiplinan pengguna jalan lain seperti angkot dan pengendara motor.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apalagi ketika Sabtu dan Minggu datang, kemacetan parah. Belum lagi trotoarnya juga dikuasai oleh PKL alias pedagang kaki lima dan kadang menjadi tempat parkir motor. Kesemrawutan terlihat di sepanjang jalan ini setiap harinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Padahal kalau diingat sejarah jalan ini, bisa dibayangkan berapa banyak darah dan keringat orang Indonesia yang tertumpah disini. Daendels tidak membangun jalan ini mengikuti UU no 13 tentang ketenagakerjaan (lha belum ada waktu itu). Ribuan orang Indonesia dipaksa melakukan <i>Rodi</i> alias <i>Kerja Paksa</i> olehnya untuk menyelesaikan salah satunya jalan ini. Dia dikenal sebagai tokoh bertangan besi di masanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5mqIaLhJe4fOwmJ5ZD94qeycnhOP7mpGXv4BNEIr7EfWBfm3TbBOr11UqajW9vIrBjjJjl_dgkRKiHDzg_vVCrcDm4haPvHk1_lY2-xA5-GC4CLGG1qcKJghqSPDuyrzE6jANkJsWdNlG/s1600/Image00009.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5mqIaLhJe4fOwmJ5ZD94qeycnhOP7mpGXv4BNEIr7EfWBfm3TbBOr11UqajW9vIrBjjJjl_dgkRKiHDzg_vVCrcDm4haPvHk1_lY2-xA5-GC4CLGG1qcKJghqSPDuyrzE6jANkJsWdNlG/s1600/Image00009.jpg" height="225" width="400" /></a>Ah.. Mengapa harus memperhatikan sejarah bukan? Itu kan hanya cerita pengantar tidur. Kenapa harus dipikirkan? Iya nggak? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum lupa , jalan ini terkenal sebagai salah satu tempat untuk melakukan wisata kuliner. Ada berbagai macam tempat yang bisa dikunjungi bagi penikmat makanan. Hanya saya akan menuliskannya nanti di tulisan lain tempat-tempat mana saja yang bisa dikunjungi selain Asinan Gedong Dalem.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Malam ini saya sedang ingin bercerita sedikitsaja tentang sejarah . Sejarah jalan yang bisa disebut "tertua" di kota Bogor ini.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<br /></div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-44098168756023467782014-12-17T23:37:00.002+07:002014-12-18T09:08:11.999+07:00Mie Baso Tasik - Bogor Indah Plaza<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDpyfTjQwg7Y1ChLu9gRMHsVm2Huii-oJZSv5MRbhGHVYkHs02xs_bZZaLwD6TRTh1ZgW89eKinQjy1Ax3BMGS8eqov-NGqhZpCUWGCL4zGsRuLoPI8jL5hxVLhol-MzDzmnabJbY1LQgA/s1600/Image00013.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDpyfTjQwg7Y1ChLu9gRMHsVm2Huii-oJZSv5MRbhGHVYkHs02xs_bZZaLwD6TRTh1ZgW89eKinQjy1Ax3BMGS8eqov-NGqhZpCUWGCL4zGsRuLoPI8jL5hxVLhol-MzDzmnabJbY1LQgA/s1600/Image00013.jpg" height="180" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mie Baso Tasik</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu tempat kuliner favorit dari sang mantan pacarku adalah sebuah restoran di dalam komplek pertokoan <i>Bogor Indah Plaza</i> di <a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/09/kh-sholeh-iskandar-jalan.html" rel="nofollow">Jalan Sholeh Iskandar</a>. Namanya <i>Mie Baso Tasik</i>. Restorannya sendiri sebenarnya menyajikan Chinese Food dan bukan sekedar warung baso. Adanya di pertokoan di sebelah bangunan utama plaza ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
O ya sebelum lebih lanjut ceritanya, ejaan yang sebenarnya bukan "baso" tetapi "bak-so" yang dalam bahasa Cina <i>Hokkien</i> artinya "daging babi giling". Hanya di Indonesia yang kebanyakan masyarakatnya adalah muslim bakso atau baso tidak diidentikan dengan daging babi. Bakso adalah sebuah nama untuk adonan daging giling yang dicampur dengan terigu berbentuk bola. Bahkan sekarang bila mendengar istilah bakso berarti adalah sebuah makanan yang berkuah dan bukan lagi sekedar daging giling bulat.</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya saya sendiri bukan seorang penggemar bakso tetapi karena mantan pacarku itu gemar </div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPyjteSpVYtZr4F2SRPsxsIrquuIIMpbNmTNTGxn2q1Fp9M_cav4PO0i-V8aTBqI1HXANC-DTk9TNmQ2sUGnzmBVGNprBrKrLUpF-TuWXF2E1ipEibvXw-5YKss83XdBRg1SKpQcYC8hk9/s1600/Image00003.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPyjteSpVYtZr4F2SRPsxsIrquuIIMpbNmTNTGxn2q1Fp9M_cav4PO0i-V8aTBqI1HXANC-DTk9TNmQ2sUGnzmBVGNprBrKrLUpF-TuWXF2E1ipEibvXw-5YKss83XdBRg1SKpQcYC8hk9/s1600/Image00003.jpg" height="180" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bogor Indah Plaza</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
sekali sama makanan yang satu ini, seringkali mau tidak mau harus menemani dia ikut menikmati. Jadi jangan tanya saya soal perbandingan rasa baksonya. Jawaban dari saya pasti "ya rasa bakso lah". (Apa semua wanita memang otomatis jadi penggemar si bola daging ini ya?)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untungnya restoran Mie Baso Tasik'87 (begitu lengkapnya namanya) menyediakan berbagai jenis makanan lain. Ada nasi goreng seafood, nasi goreng petay dan masih banyak lagi menu yang tidak berkaitan dengan bakso.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ternyata juga incaran dari sang mantan pacar bukanlah baksonya. Favorit dia di tempat ini adalah "pangsit kuah"nya. Memang masih ditambah beberapa butir si bola daging tetapi incaran utamanya adalah pangsitnya. Salah sangka saya rupanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pangsitnya memang gurih dan lembut sekali. Kata orang Sunda mah "<i>ngageleser</i>" alias licin ketika melewati lidah. Adonan di dalam pangsitnya sendiri cukup berbeda karena rasa gurihnya . Enak! Kuahnya apalagi kalau baru buka di pagi hari kuah kaldunya masih kental terasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kata beberapa orang akan lebih lezat kalau ditambah dengan sambal khas Tasik, yaitu "<i>sambal bawang</i>". Hanya ternyata kami kurang begitu suka dengan rasa bawang yang agak begitu terasa dalam sambal. Jadi kurang cocok rasanya kalau pakai sambal ini. Sambal bakso biasa sepertinya lebih pas buat selera kami.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMKHVHV4ch-IaQ_O1sEREK4HlQYUTCEJNJKUrF8T9wLF6s99dQ4uFuGgs2eI0raqhVlhMcQ90GOhUN5d2zVDfl8TqnhvJ5-5FTd5AtCRD_Kd3pn7QS1bQUWBODFkyUh75WSllf34CSGinO/s1600/Image00009.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMKHVHV4ch-IaQ_O1sEREK4HlQYUTCEJNJKUrF8T9wLF6s99dQ4uFuGgs2eI0raqhVlhMcQ90GOhUN5d2zVDfl8TqnhvJ5-5FTd5AtCRD_Kd3pn7QS1bQUWBODFkyUh75WSllf34CSGinO/s1600/Image00009.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin anda akan heran bahwa sebuah restoran Chinese Food ada sambal bawangnya. Nama Mie Baso Tasik sendiri menunjukkan dari mana pendirinya berasal, yaitu Tasikmalaya. Daerah ini terkenal dengan sambal bawangnya. Hanya saya menduga dari rasa mie baso-nya kemungkinan sang pendiri restoran berasal dari etnis Cina (tapi dari Tasik). Alasannya karena jarang sekali ada yang bisa menyajikan "pangsit" seperti itu. Kok bisa berkesimpulan demikian? Karena pangsit dan bakso yang ada disini hampir sama dengan sebuah warung bakso kecil di Pasar Anyar, namanya Mie Bakso Sedap (lain kali saya ceritakan).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau makan disini ditambah dengan segelas es kelapa muda rasanya sangat pas. Apalagi biasanya sambil menunggu pesanan bisa sambil "ngemil" pangsit gorengnya. Mantap abis! Bisa habis 2-3 potong sebelum pesanan datang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hanya satu hal yang kurang pas. Ukuran porsinya. Agak terlalu besar buat saya yang makannya tidak terlalu banyak. Apalagi kalau memakai mie-nya. Waduh! Perut rasanya penuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyYUsANK1IhtvCc3-i_AS5NtwpPSSxBx9Hg2DZ1xOaQtkHvFh7ht-ykSwHY0LnA41Q4nHhU8n377MfGqIvdsyGPu1TdAXFohZgn-1Xdfrqo6fi4Ylt84tFLSbuVK5kRQq4vyy90PCMv1Tv/s1600/Image00011.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyYUsANK1IhtvCc3-i_AS5NtwpPSSxBx9Hg2DZ1xOaQtkHvFh7ht-ykSwHY0LnA41Q4nHhU8n377MfGqIvdsyGPu1TdAXFohZgn-1Xdfrqo6fi4Ylt84tFLSbuVK5kRQq4vyy90PCMv1Tv/s1600/Image00011.jpg" height="320" width="180" /></a>Kalau sedang tidak ingin makan pangsit kuah, biasanya kita akan memesan nasi goreng seafood dengan fuyunghai-nya. Kedua jenis makanan ini rasanya juga tidak mengecewakan. Restoran ini tidak pelit memberi udang atau cumi pada nasi gorengnya . Fuyunghai beserta sausnya kalau ditambah nasi putih bisa menggoyang lidah (terutama kalau lagi lapar)</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Restoran ini mungkin tidak seterkenal merk bola daging di Bogor. Hanya buat kami justru ini yang pas sekali dengan selera kami. Apalagi (yang pasti) dekat dengan rumah kami di Bukit Cimanggu City. Tidak jarang si kribo kecil dan ibunya sepulang sekolah mampir dulu kesini untuk makan siang. Harganya juga normal dan tidak berbeda dengan makanan sejenis di tempat lain. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mie Baso Tasik'87 sendiri pusatnya di jalan Suryakencana dekat <a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/12/pesingnya-kusamnyakotornya-eh.html" rel="nofollow">Pasar Bogor</a>. Yang ada di Bogor Indah Plaza adalah salah satu cabangnya. Cabang lainnya ada di Pujasera Pasar Bogor dan di Ruko Pulo Armin jalan Pajajaran. Namanya diberi akhiran 87 karena memang lahirnya di tahun 1987.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi kalau mau coba kesini, jangan tanyakan rasa baksonya kepada saya yah! Jawabannya <i>ya namanya juga bakso</i>. Tanyakan rasa pangsitnya, jawabannya akan berbeda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-62860958399494860082014-12-16T23:05:00.002+07:002014-12-24T14:45:04.236+07:00Bogor Botanical Gardens : The Old Dutch Cemetery<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz5aaNGvGicqImDOiZyxKchQ18ufFsXZYhMQmOT07koql_TPsaSLT5l-x4wb-GocQg5pNIkSelSTje_Fa7rRcZFeLZXjfDjC0sqJUpmnyxAHAM0viEoYN2ruXP5iaPdRQCw3g6xYTvdxgK/s1600/Image00001.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz5aaNGvGicqImDOiZyxKchQ18ufFsXZYhMQmOT07koql_TPsaSLT5l-x4wb-GocQg5pNIkSelSTje_Fa7rRcZFeLZXjfDjC0sqJUpmnyxAHAM0viEoYN2ruXP5iaPdRQCw3g6xYTvdxgK/s1600/Image00001.jpg" height="179" width="320" /></a>Under the thick bamboo trees in Bogor Botanical Gardens, they rested in peace. The people who , I believe some of them were involved in or contributing to the establishment of the Gardens, passed away while they were far away from their country, from their own family. They should have green or blue eyes with their auburn hair.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sorry, for being melancholic. I didn't know why everytime I walked around this area, the feeling of loneliness and sadness lunged in my heart. I could not imagine how to face their faith and death in the foreign land, to be far away from their country and the most of all, to be far away from their own family. I have been traveling myself to several countries and the farther I left my country, the more my needs to return home immediately.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXeG2CXKbNUtHeyKFhtFnR9MgN4fLGjLoUokViFh7Y-bjeb_ZhbB6FX7GtfqIHZ-GU6bTCWDIV1aowEIQQ9TVf7aMdFpYkGt0oTNYA0pyFzSV8-e7T67plKzeuPUH5Je-mHRAqXvvyoRWw/s1600/Image00011.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXeG2CXKbNUtHeyKFhtFnR9MgN4fLGjLoUokViFh7Y-bjeb_ZhbB6FX7GtfqIHZ-GU6bTCWDIV1aowEIQQ9TVf7aMdFpYkGt0oTNYA0pyFzSV8-e7T67plKzeuPUH5Je-mHRAqXvvyoRWw/s1600/Image00011.jpg" height="179" width="320" /></a>Therefore, I really could not imagine what they looked for or sought in this country. Could it be their love for science, their love for the environment , their love for nature , the challenge , the adventure or just simply about power? Was it worth ? Were they happy during their living here? Had they found what they were looking for?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Before you think that I am crazy , let me tell you about what I was talking about.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
It was about the old graveyard in Bogor Botanical Gardens. As mentioned before it would be too long to write the Gardens in one story and it would be better to write piece by piece. I have written several other parts of the Gardens previously. You can see <a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/10/the-beauties-on-pond.html" rel="nofollow">The Beauties on the pond</a> , <a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/search?q=the+mexican+garden" rel="nofollow">The Mexican Gardens</a>, or <a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/11/love-in-bogor-botanical-garden.html" rel="nofollow">Love in Botanical Gardens</a>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFIEjUwrXLHoWvk_P809aZwQZNG6Z1bhqMGaP-y5qjnOEGRpekKEiOquhMaqpFX5RBnbxocIqltxOkcAYiJadFMeOQtIEQn8FsCqmGt53l-wBlgXSzuT3nFo0Sm0M55_leIUSPnFjeNOSw/s1600/Image00002.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFIEjUwrXLHoWvk_P809aZwQZNG6Z1bhqMGaP-y5qjnOEGRpekKEiOquhMaqpFX5RBnbxocIqltxOkcAYiJadFMeOQtIEQn8FsCqmGt53l-wBlgXSzuT3nFo0Sm0M55_leIUSPnFjeNOSw/s1600/Image00002.jpg" height="179" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
There are 42 persons buried in this graveyard. Thirty eight of them are with identities but 4 others, unfortunately without any name marked on their tombs. They were not buried at the same century. In fact, from the oldest one to the youngest, the gap was more than two centuries.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
The oldest grave is known to be named for <i>Cornelis Potmans</i> , a Dutch Chemist who passed away on 1784 or 230 years ago. His grave is even older than the age of the Botanical Gardens which was formally found by <i>Caspar Georg Carl Reinwardt</i> in 1817. The youngest grave belongs to <i>Dr. A.J.G.H Kostermans</i>, the Dutch Botanist who died in 1994.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjICjkXez-MqgXoT5tlTy8pyDXZjqHHSh_3SI3MBv3iZDKnhrR9Dqoa2BoCLoDijgo6DxoAcxKmOU2Ll2vx-1Z1VeHeVcbbYj-kI5etCIKb3llrZeBAj6CMPvXBwIK98VrIiU5O4R_yFhKx/s1600/Image00003.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjICjkXez-MqgXoT5tlTy8pyDXZjqHHSh_3SI3MBv3iZDKnhrR9Dqoa2BoCLoDijgo6DxoAcxKmOU2Ll2vx-1Z1VeHeVcbbYj-kI5etCIKb3llrZeBAj6CMPvXBwIK98VrIiU5O4R_yFhKx/s1600/Image00003.jpg" height="179" width="320" /></a></div>
Two of the names in the yard are for two young Dutch biologist <i>Heinrich Kuhl</i> and <i>J.C. Van Hasselt</i>. They should good friends because both were buried under the same pit tomb. Both were the members of Netherlands Commissions for Natural Science. In the old cemetry, there are also the tombs of <i>Ari Prins</i>, a jurist and politicus and <i>DJ. de Eerens</i>, two times Governor General of Dutch East India Company.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
The tombs themselves are quite artistic. Many of them were engraved and showing some characters. One of them shows a beautiful lady holding a baby on her hands. The carving should have come from their original culture in Netherlands.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIjYS_eVOEnp37lSPgs4Dm0gdFabIpZkdDy_fkQeGT6mHWRQdJJTz8r5nYMM7VBEPAuu-oq4P-PJE0sT-GBTATcmOdyNUxqbtt2hBILlBXlRrfuTAQk0AcHeKkVOBWneK20HAik0IJld-V/s1600/Image00014.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIjYS_eVOEnp37lSPgs4Dm0gdFabIpZkdDy_fkQeGT6mHWRQdJJTz8r5nYMM7VBEPAuu-oq4P-PJE0sT-GBTATcmOdyNUxqbtt2hBILlBXlRrfuTAQk0AcHeKkVOBWneK20HAik0IJld-V/s1600/Image00014.jpg" height="179" width="320" /></a>When I visited the graveyard few weeks ago, it seemed that the administrator of the Gardens had taken an action to preserve this old yard. The look of the graves were fresh and better than before when you could see moss clinging on the tombs. It looked very bleak especially because they were surrounded with bamboo trees but with a new white paint on the tombs, it looked much better. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
I know that died people could not feel the difference but I think the remains of these people deserved to be treated well. They were somehow I am certain to have contributed to the Gardens and indirectly given their contribution to the city. They wrote their own chapter in this city history. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSFZwRtiXnqAcpjkRWF2rnOW_SYXXlS0bUkrIRoas8bMCH5uTScd8smOiKVaRh2ZKPH8eDLoBCFgH29NZlZezyDTbR9G_1hBf9OmT3UJI0TDiG0OoXpQYzjRhyHJLo8gXfT9GWZIejv0I4/s1600/Image00009.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSFZwRtiXnqAcpjkRWF2rnOW_SYXXlS0bUkrIRoas8bMCH5uTScd8smOiKVaRh2ZKPH8eDLoBCFgH29NZlZezyDTbR9G_1hBf9OmT3UJI0TDiG0OoXpQYzjRhyHJLo8gXfT9GWZIejv0I4/s1600/Image00009.jpg" height="179" width="320" /></a></div>
Why were they here? for what purpose they came to this land? How did they feel when they were here? Happy? Lonely? Regretful? Perhaps, they just simply loved this city and the Gardens too much and the God decided to give what they wanted i.e. to let them be the part of this city forever. It could be the reason was the same as what<i> Dr. A.J.G.H Kostermans</i> asked . He wanted to be buried among the nature he loved so much. Eventually he got what he wished and buried in the Gardens as Indonesian Citizen.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
I guess I would not get any answer because none of them could tell me their stories. They have slept under the soil of foreign land for more than 200 years and I should not disturb them too much.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
So after some moment I left them to continue their slept but was quite sure that I would visit them again. Perhaps I would just want them to know that they had a friend here, so they should not feel lonely. (You may laugh but it was what I always thought). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br /></div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-31698106742158825292014-12-15T22:24:00.000+07:002014-12-15T22:28:09.853+07:00BOGOR : VISI KOTA JASA DAN PERDAGANGAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi23teuNn2U803mltHoMk2faa2hjLtKd5tQAblUj98LtPZEdGLjSbr2gfjNyQ4tI2KbEpykRdT_bcY__fD2S56WUTUBxHimaIrkA5x8JnA9dS_dvE2SlP072IQLnyB5AbvFs2HKrgWtwBh6/s1600/Image00021.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi23teuNn2U803mltHoMk2faa2hjLtKd5tQAblUj98LtPZEdGLjSbr2gfjNyQ4tI2KbEpykRdT_bcY__fD2S56WUTUBxHimaIrkA5x8JnA9dS_dvE2SlP072IQLnyB5AbvFs2HKrgWtwBh6/s1600/Image00021.jpg" height="225" width="400" /></a>Bogor : Kota Jasa dan Perdagangan. Begitulah kira-kira bunyi <i>visi</i> dan misi yang dicetuskan oleh Pemda Kodya Bogor sekitar 4 atau 5 tahun lalu. Entah yang mana yang lebih dahulu antara keluarnya visi dan misi tersebut dan kenyataan di lapangan.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah visi itu yang mendorong Bogor menjadi seperti sekarang? ataukah sebaliknya <i>visi</i> itu lahir karena melihat realita perkembangan Bogor? Walau saya cenderung pilihan yang terakhir , lebih baik saya diam karena nanti dikira menyebut para pejabat Kodya Bogor "<i>tidak kreatif</i>" dalam memilih target dan visi untuk kota ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kali ini saya tidak bisa tidak sependapat dengan <i>visi</i> atau julukan baru dari kota hujan ini. Lha kenyataannya memang demikian adanya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT2KvQl8l_yNjb7P02PjYyc9qgWRWeVyqxULnaX3jx3zOphgajHPFBM0z3j_k47BNu5DTicASRIpwWrmKTxouhEbiGtVBhZk2Un59cVTh-Gg34dN75fL9ujwY6UOUHuBpH5miyGxUBgNJi/s1600/Image00009.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT2KvQl8l_yNjb7P02PjYyc9qgWRWeVyqxULnaX3jx3zOphgajHPFBM0z3j_k47BNu5DTicASRIpwWrmKTxouhEbiGtVBhZk2Un59cVTh-Gg34dN75fL9ujwY6UOUHuBpH5miyGxUBgNJi/s1600/Image00009.jpg" height="225" width="400" /></a>Sekarang ini sulit untuk menemukan ruang terbuka di Kodya Bogor. Apalagi yang berada di pinggir jalan. Bisa dikata semua sudah tertutup rapat oleh bangunan dan tentu saja merupakan bangunan komersial. Kalau ada saja lahan kosong sedikit sudah pasti tidak berapa lama kemudian akan berdiri deretan ruko baru.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa hal yang anda pasti akan temukan ketika berada di Bogor. Tentu saja anda akan bertemu dengan banyak manusia mengingat penduduk Bogor yang mendekati 1 juta orang. Hanya yang saya maksud bukan itu. Yang anda akan temui di Bogor kemanapun anda pergi adalah angkot, motor dan orang berdagang atau menjual jasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dimanapun! Di semua sudut akan dengan mudah ditemui mulai dari warung kopi sampai minimaket, restoran sampai bengkel , pedagang kaki lima sampai ruko sampai mall. Pemandangan ini memang menghiasi Bogor sudah sejak beberapa tahun yang lalu (bahkan sebelum slogan atau target itu dicetuskan)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoa1bop5voQYNhb87-eBPv_ewj7GEL9feaj9aeKmuibWG8rH8zKZt1Li1Qytm_-W_jrXQcJUFGTYqz8Vw-1vNzrDRLvdf0zLe5gyfPyxSsoDn4chyphenhyphenIvd-F2ng2mjAVEssLGYKFKu-nNDSh/s1600/Image00020.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoa1bop5voQYNhb87-eBPv_ewj7GEL9feaj9aeKmuibWG8rH8zKZt1Li1Qytm_-W_jrXQcJUFGTYqz8Vw-1vNzrDRLvdf0zLe5gyfPyxSsoDn4chyphenhyphenIvd-F2ng2mjAVEssLGYKFKu-nNDSh/s1600/Image00020.jpg" height="225" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bisa diibaratkan Bogor adalah sebuah departemen store raksasa yang berjubel dengan ratusan bahkan ribuan vendor dari yang kecil sampai yang besar. Pemandangan ini bukan hanya ditemukan di jalan-jalan protokol karena hal sejenis juga bisa ditemukan di jalan-jalan kampung. Perumahan-perumahan pun tidak ketinggalan karena sudah banyak rumah tinggal berubah menjadi tempat usaha.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua orang berdagang. Semua menawarkan jasa. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8L75Rr0qFC5lbJXpfJpBdWGH4ZTDPXEN7YIlP-CAT3dx-2QvJmyNSyRpGZ5zOm0B5Lq7urHn7PX6OvkyeQJxumaIRf26-oqIEjKZrQDSNqCbQgIRYX2kFDPHAhgiZUxJnE3KPizWNbHS0/s1600/Image00003.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8L75Rr0qFC5lbJXpfJpBdWGH4ZTDPXEN7YIlP-CAT3dx-2QvJmyNSyRpGZ5zOm0B5Lq7urHn7PX6OvkyeQJxumaIRf26-oqIEjKZrQDSNqCbQgIRYX2kFDPHAhgiZUxJnE3KPizWNbHS0/s1600/Image00003.jpg" height="225" width="400" /></a>Paling tidak ada sekitar 8 buah Mall . 9-10 Pasar Swalayan Modern serta 7 buah Pasar Tradisional di kota yang hanya seluas 11,800 Ha ini. Ini belum termasuk lebih dari 100 minimarket atau toko swalayan semacam Indomart yang selalu berdampingan dengan Alfamart (walau "cinta" mereka agak terganggu dengan orang ketiga yaitu SB mart) . Masih perlu ditambah pula dengan berbagai toko yang menyandang label "Factory Outlet". Jangan pula dilupakan ratusan ruko , warung, bengkel, restoran`yang berjejer dari ujung ke ujung kota talas ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Walau ada sisi yang agak meleset dari slogan tersebut yaitu di bagian JASA. Kata Jasa dalam frase tersebut seharusnya (katanya) yang berkaitan dengan "Kepariwisataan" tetapi jasa yang terkait dengan pariwisata sendiri , sepertinya kurang berkembang. Betul 3 juta wisatawan domestik memang mengunjungi Bogor tetapi lokasi pariwisata Kodya Bogor sendiri sangat terbatas. Kecuali kalau kata <i>pariwisata</i> sendiri diperluas dengan kata <i>kuliner</i> atau <i>belanja</i>. Baru lebih cocok.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhL3MzyMSdnxPqCNsdmHkHVisGz_6nBmSXm6aFrzSg7UyELmvymN0jTGPgP82sDEJ9F91WzJp7AwvHoUUoDbIMkRewUapNd_21Og4650pxx08AMWSiOAAm2bNvq3uzi38RvteZ3vTBTa8PI/s1600/Image00014.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhL3MzyMSdnxPqCNsdmHkHVisGz_6nBmSXm6aFrzSg7UyELmvymN0jTGPgP82sDEJ9F91WzJp7AwvHoUUoDbIMkRewUapNd_21Og4650pxx08AMWSiOAAm2bNvq3uzi38RvteZ3vTBTa8PI/s1600/Image00014.jpg" height="225" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan Bogor yang seperti ini sepertinya masih akan terus berlanjut dalam beberapa tahun ke depan. Meskipun Pemda Bogor sudah mencanangkan penghentian pembangunan berbagai mall dan pusat perbelanjaan modern besar lainnya, hanya tidak ada wacana penghentian <i>pembangunan ruko dan berbagai tempat usaha</i> lainnya. Belum lagi beberapa rencana membuat para pejabat pemda seperti menjilat ludah sendiri, seperti rencana pemindahan Terminal Baranangsiang dan lokasinya akan dipakai untuk hotel dan pusat perbelanjaan (lagi).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jumlah tempat usaha di Bogor sepertinya masih akan terus bertambah dalam beberapa tahun ke depan. Pemerintah Kodya Bogor sendiri sepertinya tidak mau hal ini "berhenti", atau kalau menurut saya pribadi, mereka tidak mampu mengekang perkembangan ini sendiri. Entah kenapa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5wwfXXfNx9VsaRx8hQKGN9SE4IuYfWgLyDTETlJdgSj5-Yv8B_-YKhYiWrLx4yxO_1_GbyT20EM-YMleqbxQnDJD8-WF-hS0ZoS97-BCTFl56tYxhsU12ViTvitL4sOa7upNmtrLwbemd/s1600/Image00018.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5wwfXXfNx9VsaRx8hQKGN9SE4IuYfWgLyDTETlJdgSj5-Yv8B_-YKhYiWrLx4yxO_1_GbyT20EM-YMleqbxQnDJD8-WF-hS0ZoS97-BCTFl56tYxhsU12ViTvitL4sOa7upNmtrLwbemd/s1600/Image00018.jpg" height="225" width="400" /></a>Mengapa saya bilang "tidak mampu mengekang" , ya karena apa yang terlihat di lapangan menunjukkan hal tersebut. Pemakaian rumah tinggal sebagai tempat usaha tentu memerlukan izin, hanya sepertinya hal tersebut tak berlaku di Bogor. Semua rumah dengan mudah dialih fungsikan. Pedagang kaki lima , bengkel-bengkel , pemakaian trotoar sebagai tempat usaha dan masih banyak lagi contoh menunjukkan ketidakberdayaan pemerintah untuk mengekang perkembangan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan lucunya, pemerintah daerah kota Bogor yang dijuluki kota termacet di Indonesia ini tidak menyadari bahwa perkembangan ini adalah salah satu biang kemacetan di kota ini. Banyak dari tempat usaha tersebut yang tidak memiliki <i>lahan parkir yang cukup</i>. Ujungnya banyak kendaraan pengunjung harus parkir di bahu jalan. Efek keluar masuknya kendaraan ke lokasi juga memberi efek memperparah situasi kemacetan. Bisa dibayangkan kalau sebuah kendaraan yang masuk memerlukan waktu 10-15 detik untuk sekali masuk atau keluar, bisa dibayangkan waktu tunggu yang terjadi di jalan raya dimana lokasi usaha tersebut berada.<br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSiXYbeKBW9fmUQM5y2OWtg457OyqMmbTUdNNoYfrFXNCC1_Ijv_4CrA1Iccaz5PgxGVH3LueURguxdayJWDEj5Eos14o5i1tSbEidQ-DwF3Oql7moUjInXj58Vgui6OoUzgtvDOYnKueY/s1600/Image00023.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSiXYbeKBW9fmUQM5y2OWtg457OyqMmbTUdNNoYfrFXNCC1_Ijv_4CrA1Iccaz5PgxGVH3LueURguxdayJWDEj5Eos14o5i1tSbEidQ-DwF3Oql7moUjInXj58Vgui6OoUzgtvDOYnKueY/s1600/Image00023.jpg" height="225" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi saya hal-hal yang terlihat di lapangan ini menunjukkan beberapa hal. Ketidaksiapan pemerintah daerah dalam mengantisipasi perkembangan Kodya Bogor. Ketidakmampuan untuk mengerem laju pertumbuhan <i>tempat usaha (bukan hanya mall dan pusat perdagangan besar)</i>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang ujungnya melahirkan pendapat saya bahwa slogan tersebut sebenarnya lahir belakangan. Visi (yang dicetuskan oleh pemerintah daerah Kodya Bogor periode 2010-2014) itu keluar menyesuaikan dengan situasi di lapangan dan bukan karena Pemerintah Bogor mentargetkan kota ini menjadi kota Jasa dan Perdagangan. Ahh akhirnya saya ujungnya harus tercetus juga dan menimbulkan kesan bahwa pemda tidak kreatif dan tidak punya visi. Hanya ini pendapat saya lho , kalau pembaca mau berbeda pendapat dipersilakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
By the way busway, kalau saya browsing dengan memasukkan kata <i>"KOTA JASA DAN PERDAGANGAN</i>" kok bukan cuma Bogor yang mencetuskan visi ini. Jakarta, Depok dan beberapa kota lain visi dan misinya sama juga. Nah lho! (Silakan anda simpulkan sendiri deh kok bisa banyak yang pake visi dan misi itu)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-51514186297151746932014-12-14T21:58:00.000+07:002014-12-15T17:32:54.095+07:00Terminal Baranangsiang Bogor : menunggu godot?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqyzYcF6IhzkO_H1vmStafEraphv220Z9JIqv7DK-zG-3pgvL8Ezkf8-XMe726Rli3ywSvPydkCHOh8l7EZRfttw3iXKmznUvYXVjIltZSTyLfhVnsxptlZ2ihOdGmHxz4OJMsIwMAFHvs/s1600/Image00001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqyzYcF6IhzkO_H1vmStafEraphv220Z9JIqv7DK-zG-3pgvL8Ezkf8-XMe726Rli3ywSvPydkCHOh8l7EZRfttw3iXKmznUvYXVjIltZSTyLfhVnsxptlZ2ihOdGmHxz4OJMsIwMAFHvs/s1600/Image00001.jpg" height="360" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tugu Selamat Datang di depan Terminal Baranangsiang , Bogor</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cantik mukanya tapi buruk di dalamnya. Mungkin itu sebutan yang bisa disematkan kalau Terminal Baranangsiang diibaratkan seorang manusia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbafmras_o5AKH9oQN0dtwpOOfxuqplXhj5RYs5cnbo8SVgJizxy93ti2W653WiVS0DoiWbB8n_7sq_cLT2hhGEe-DXkToHMat0dar23bTA3vzv-gy-248ka8svI036wzPB1L08xdH_Upq/s1600/Image00002.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbafmras_o5AKH9oQN0dtwpOOfxuqplXhj5RYs5cnbo8SVgJizxy93ti2W653WiVS0DoiWbB8n_7sq_cLT2hhGEe-DXkToHMat0dar23bTA3vzv-gy-248ka8svI036wzPB1L08xdH_Upq/s1600/Image00002.jpg" height="180" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Taman Kecil depan Terminal Baranangsiang</td></tr>
</tbody></table>
Pengunjung yang baru pertama kali datang memakai bis tentu tidak akan menyangka banyak hal ketika memasuki terminal ini. Ketika berada di atas bus yang datang dari arah jalan tol Jagorawi, di atas bis akan terlihat pemandangan yang cukup bagus. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tugu jam di ujung Jagorawi memberi kesan Bogor menyambut para pendatang. Taman kecil di depan terminal dipenuhi tanaman hias dan ucapan "Welcome to Bogor" di atasnya. Beberapa baliho dari perusahaan tak mau ketinggalan memberi kesan kota ini sebagai sebuah kota bisnis. Tentu saja sebuah kota yang hidup dari jasa dan perdagangan haruslah menyediakan berbagai fasilitas yang memadai untuk mengundang orang datang.</div>
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ4F8ep8lIBCvRBNpLdYdj62Gz_63jtfbA6bu676q1LJLUGp6d3ahvm60E1zu3vEIdxzw8FhHWtPfUlYIfI_ANkplYr0dTtuuu_E1AEGne5dnNiEA-fWwUuwf4fk-s9L94tA_YPkIbhoc1/s1600/Image00024.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ4F8ep8lIBCvRBNpLdYdj62Gz_63jtfbA6bu676q1LJLUGp6d3ahvm60E1zu3vEIdxzw8FhHWtPfUlYIfI_ANkplYr0dTtuuu_E1AEGne5dnNiEA-fWwUuwf4fk-s9L94tA_YPkIbhoc1/s1600/Image00024.jpg" height="180" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pintu Baranangsiang sebelah Utara</td></tr>
</tbody></table>
Sayangnya, hal tersebut tidak akan ditemukan di sebuah tempat yang seharusnya merupakan terminal utama dan seharusnya merupakan wajah Bogor. <br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Jangan bayangkan sebuah terminal bis dengan berbagai fasilitas yang komplit. Terminal ini sama sekali tidak memiliki fasilitas yang bisa dikatakan memadai. Sangat berbeda dengan kesan pertamanya.Terminal bis yang memiliki dua bagian ini di bagian dalamnya tidak menampakkan wajah Bogor sebagai sebuah kota yang mengandalkan jasa dan perdagangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvuOTayCiRnbA6F4GTXciFcTFi8_dOnd02kb3bKUZN27wQ6AuFzreMJ9bcPkf6Zl-ZbQfvuKY_3S2AifENr6bFvDPOVluUan4udYOMIVbGDDDyJmLq9FDiXtLmwXP6YKYF25AzcEXjxO3C/s1600/Image00017.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvuOTayCiRnbA6F4GTXciFcTFi8_dOnd02kb3bKUZN27wQ6AuFzreMJ9bcPkf6Zl-ZbQfvuKY_3S2AifENr6bFvDPOVluUan4udYOMIVbGDDDyJmLq9FDiXtLmwXP6YKYF25AzcEXjxO3C/s1600/Image00017.jpg" height="180" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gedung dalam Terminal Baranangsiang Bogor</td></tr>
</tbody></table>
Jalanan yang aspalnya sudah terkelupas disana sini bisa ditemukan di bagian pintu pemberangkatan sebelah utara. Genangan air disana sini, padahal Bogor sudah tidak ditimpa hujan 2 hari ini. Halte-halte tempat penumpang seharusnya menunggu tinggal kerangka besi tanpa atap.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Bila berjalan jauh semakin ke dalam, akan terlihat sebuah bangunan memanjang berlantai dua. Gedung yang digunakan sebagai kantor pengelola terminal dan juga loket dari berbagai perusahaan otobus yang beroperasi ini terlihat sangat tidak terawat. Kotor , gelap dan kumuh. Entah kapan bangunan tersebut terakhir kali dicat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di tempat parkiran bis dekat dan di bawah gedung tersebut becek , banyak genangan air sepertinya sisa air cucian bis dan juga berbau pesing. Bau ini rupanya sudah merupakan kekhasan berbagai fasilitas umum di Bogor</div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXOfioeXJkNjuC_8rQKUx74d_63YmEUAGI95VTCOue-lXn2Y8uep2cLURxE8jfO7jUIIfs2uIyv06yiAN64sEup65mbTO3vP1DeZcAeYzG3cVDGN-UrzljlU6jMq4f46sc2f3ch8Pt3GkI/s1600/Image00010.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXOfioeXJkNjuC_8rQKUx74d_63YmEUAGI95VTCOue-lXn2Y8uep2cLURxE8jfO7jUIIfs2uIyv06yiAN64sEup65mbTO3vP1DeZcAeYzG3cVDGN-UrzljlU6jMq4f46sc2f3ch8Pt3GkI/s1600/Image00010.jpg" height="180" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Terminal kecil di belakang terminal utama</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa tempat penumpang menunggupun bisa dikata sangat minim. Bentuknya hanya berupa halte beratap asbes dengan beberapa tempat duduk yang bahkan ada diantaranya tidak memiliki tempat duduk dan hanya berupa batang besi.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ9T2kFQqGZyQy1i9GNo5wKrQLhBL9DdbkiwJTJMuX1_XxuHKiDEUWHd_zX211rTrmTT9hxC5W6dFepl-5VK5DaYVMAUfI-A7GY0OlCfp-anT7IdPcsiMWk-G5ENbq_oop2J-SP0F0iFNd/s1600/Image00020.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ9T2kFQqGZyQy1i9GNo5wKrQLhBL9DdbkiwJTJMuX1_XxuHKiDEUWHd_zX211rTrmTT9hxC5W6dFepl-5VK5DaYVMAUfI-A7GY0OlCfp-anT7IdPcsiMWk-G5ENbq_oop2J-SP0F0iFNd/s1600/Image00020.jpg" height="180" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ruang Tunggu Terminal Baranangsiang Bogor</td></tr>
</tbody></table>
Tidak akan terasa bahwa terminal ini adalah terminal UTAMA dari sebuah kota yang mentargetkan diri menjadi kota jasa dan perdagangan. Semrawut dan minim fasilitas kalau tidak mau disebutkan tanpa fasilitas sama sekali.</div>
<div style="text-align: justify;">
Situasi yang jauh lebih menyedihkan terlihat di bagian belakang terminal. Bagian ini adalah sebuah terminal kecil untuk angkot. Ide awalnya terlihat jelas bahwa terminal ini akan terintegrasi dengan angkutan dalam kota Bogor. Tujuannya memudahkan penumpang untuk masuk dan keluar dari kota ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixpxaYmKbCBV2NBQz1gt5Eg6Ayoijb3zzuxPnpPLvhuvrUqf_F7dYHou8dIr1Q7DP4EhSj9DuSKTj8sXjYo8uWyPOUZeEC1TdmLDsjvRrn7V64h5megFmOL8JDIA0N1WnOOIRFjI2_XB4U/s1600/Image00008.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixpxaYmKbCBV2NBQz1gt5Eg6Ayoijb3zzuxPnpPLvhuvrUqf_F7dYHou8dIr1Q7DP4EhSj9DuSKTj8sXjYo8uWyPOUZeEC1TdmLDsjvRrn7V64h5megFmOL8JDIA0N1WnOOIRFjI2_XB4U/s1600/Image00008.jpg" height="180" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Terminal Angkot di belakang terminal utama</td></tr>
</tbody></table>
Hanya pemandangan di terminal kecil ini , kalau tidak ada beberapa angkot no 03 dan 06 Merah, maka tentu tidak akan terlihat keberadaannya. Tangga penghubung antara kedua bagian terminal ini jelas menunjukkan kurangnya perawatan. Beberapa bagian langit-langit bangunan terlihat hampir jatuh. Jalanan penghubung lebih sering dipakai sebagai tempat parkiran motor.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di tengah tempat yang seharusnya adalah tempat angkot berkumpul berdiri sebuah saung yang entah apa fungsinya. Jangan tanyakan mengenai kondisi aspal . Halte yang seharusnya menjadi tempat penumpang naikpun sudah sama kondisinya dengan yang di bagian utama. Sampah, ada banyak tumpukan disana sini. Tidak terlihat adanya lampu untuk memberikan penerangan di malam hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHd1HQ4j3pGdVEix0VYcVYQaHueqbA30uheFqgVfeFTgWerRTJeDe3x7ugADGvOZujp7Zvt7maVHydfUxh4argrUsrMYhQRI0zfuo_9x3UdoSq71Wn74lKbmEQokhXwoynKLoUpr_PwpEG/s1600/Image00012.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHd1HQ4j3pGdVEix0VYcVYQaHueqbA30uheFqgVfeFTgWerRTJeDe3x7ugADGvOZujp7Zvt7maVHydfUxh4argrUsrMYhQRI0zfuo_9x3UdoSq71Wn74lKbmEQokhXwoynKLoUpr_PwpEG/s1600/Image00012.jpg" height="180" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jalan Penghubung terminal utama dan terminal angkot</td></tr>
</tbody></table>
Tidak heran banyak penumpang lebih memilih naik di jalan di belakang terminal dan angkotpun lebih suka menunggu disana. Hasilnya ada sebuah terminal bayangan tepat di belakang terminal Baranangsiang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ironis memang. Disaat berbagai moda angkutan lain mulai melakukan pembenahan terhadap fasilitasnya, terminal ini seperti tidak melakukan hal yang sama. Kereta dengan PT KAI dan KCJ sudah melakukan pembenahan di berbagai stasiun yang berada di bawahnya. Moda angkutan udara juga berbuat hal yang sama. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitpx-eBfc3cjdAbGOoEF7sT_J0TUBjAVpz_9uaFBTYtPz29-t8DuxHA299XXvNb-wpedxhpEH6VA-yt8R_F96n3Ay26JIqnEMsb7cDeHtcq1_Tk8e6ALxX3S19tSC1HBPB3j-s_ylDB2z1/s1600/Image00013.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitpx-eBfc3cjdAbGOoEF7sT_J0TUBjAVpz_9uaFBTYtPz29-t8DuxHA299XXvNb-wpedxhpEH6VA-yt8R_F96n3Ay26JIqnEMsb7cDeHtcq1_Tk8e6ALxX3S19tSC1HBPB3j-s_ylDB2z1/s1600/Image00013.jpg" height="179" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tangga penghubung antar terminal</td></tr>
</tbody></table>
Kota lain seperti Jakarta juga sudah melakukan berbagai usaha memperbaiki terminal-terminal mereka. Hanya Bogor sepertinya tak bergeming untuk melakukan sesuatu terhadap "wajah" mereka. Compang camping bisa dikatakan. Dua buah terminal yang berada di kota Bogor memiliki nasib yang serupa. Terminal lainnya yaitu <b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/11/kapan-ya-terminal-bubulak.html">Terminal Bubulak</a></i></b> memiliki nasib yang tak berbeda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sepertinya puluhan ribu orang yang memanfaatkan terminal ini dianggap sebagai bukti bahwa sebuah terminal tidak memerlukan fasilitas yang memadai. Padahal puluhan ribu orang tersebut, sama seperti saya 6 tahun yang lalu terpaksa memanfaatkan terminal ini karena tidak memiliki pilihan lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj1aM6fUeX9G1ekcKSqygeLdfe4gyt9Nb0YkHjNwgt9tB2j5oPmk7o_cbvDumFax08LzRRn0mEn40nPGtBRYDz_cI_CBt8wVNReMkASthh8hqBZddaDFdG_48kPH2QyXOAltpZiEIFZsbE/s1600/Image00005.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj1aM6fUeX9G1ekcKSqygeLdfe4gyt9Nb0YkHjNwgt9tB2j5oPmk7o_cbvDumFax08LzRRn0mEn40nPGtBRYDz_cI_CBt8wVNReMkASthh8hqBZddaDFdG_48kPH2QyXOAltpZiEIFZsbE/s1600/Image00005.jpg" height="180" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kondisi atap di jalan penghubung terminal</td></tr>
</tbody></table>
Justru wacana yang terdengar sangat membuat hati sedih. Bukan wacana perbaikan terhadap terminal ini yang ada melainkan "pemindahan" ke tempat yang lain. Di terminal ini diwacanakan untuk akan berdiri hotel dan mall (lagi!). Padahal puluhan ribu orang terutama para komuter dari Bogor memerlukan keberadaannya. Sebuah wacana yang menimbulkan respons negatif dari berbagai kalangan di Bogor,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Entah sampai kapan hal ini akan terus berlanjut, Entah sampai kapan para pengguna fasilitas umum harus menunggu kedatangan fasilitas yang "memadai". Mudah-mudahan hal itu bukanlah bak menunggu datangnya "Godot".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="color: blue;">Catatan</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="color: blue;">- foto-foto diambil pada 13 Desember 2014</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="color: blue;"><br /></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="color: blue;">- untuk menuju ke terminal Baranangsiang ini bisa memakai ankot no 03 merah, 06 merah . Angkot no 10 dan 13 merah akan melalui depan terminal ini</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<br />
<br /></div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-35163126234428584812014-12-11T21:44:00.003+07:002014-12-15T17:23:04.764+07:00Parahyangan Agung Jagatkarta - Mount Salak , Bogor<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc1vSvhFjhF9hiXAn9nZBVLWQw93Wtqvw-rM4k4T_utLyyMzHWLHFjuhTYxnn8CLx2imH9YPY18bdPIPA8HCzuYCs7uL9NktrBLwVGhMZLQyO2L54BSYqUXhjCQmxCyYhYpJZ1ZqrW-F_g/s1600/DSC_0087.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc1vSvhFjhF9hiXAn9nZBVLWQw93Wtqvw-rM4k4T_utLyyMzHWLHFjuhTYxnn8CLx2imH9YPY18bdPIPA8HCzuYCs7uL9NktrBLwVGhMZLQyO2L54BSYqUXhjCQmxCyYhYpJZ1ZqrW-F_g/s1600/DSC_0087.jpg" height="225" width="400" /></a>TRY... DON'T ... TRY ...DON'T....<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
It was the words turned up in my mind for few moments when I was in front of the gate of Parahyangan Agung Jagatkarta Temple on the foot of Mount Salak. I was only few feet from the reception but could not decide whether or not I had to try to ask for a permission to enter the temple.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
My curiosity pushed me to at least give it a try. Reading from some blogs of people who had successfully been given a permission, I felt encouraged to make an entry and took some pictures of the temple. The photos should be very beautiful ones.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEyBvdrBb6AbZJl8DwVjAemx4bXRmX-Dr6dGwqAr_lUB1G9UREN3cmm7nyAfyi679CqGkAsNntBwVErgyXm26O1zBXSVea3bs6lapT7vFJSVvI6fGD6sY_GK3j47oMChyB7vJgcFs0pZgA/s1600/DSC_0079.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEyBvdrBb6AbZJl8DwVjAemx4bXRmX-Dr6dGwqAr_lUB1G9UREN3cmm7nyAfyi679CqGkAsNntBwVErgyXm26O1zBXSVea3bs6lapT7vFJSVvI6fGD6sY_GK3j47oMChyB7vJgcFs0pZgA/s1600/DSC_0079.jpg" height="400" width="225" /></a>On the other hand, some other bloggers told different stories. The "<i>Pemangku Pura</i>" (the guy who was responsible to manage the temple) objected the entry to many people who came not for praying nor worshiping. Yes, indeed some of them were granted their permission but many were not.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
My doubt had not only been caused by the rejections but my awareness about one other thing. I was definitely certain that the temple was not built for tourism. It was made for the worshiper of Hinduism in Bogor and Indonesia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
The temple itself is relatively young. The establishment was started in 1995 and the completion was ten years later in 2005. The location is near the village called <i>Warung Loa (it is not Warung Loak as several other blogs wrote)</i> , Ciapus District, Bogor Regency. The village is around 20-22 kilometers from <b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/11/Bogor-botanical-gardens-oxygen-producer.html">BOGOR BOTANICAL GARDENS</a></i></b> . The temple is quite attractive if you consider that most of Bogor people do not embrace Hindu as their religion.<br />
<br />
There were few versions about the reasons why the temple was built here, on the Mount Salak, One of them said that it had a relation with "<b><i>Prabu Siliwangi</i></b>" , the <b><i>King of Pakuan Pajajaran Kingdom</i></b>. As mentioned in my previous writing <b><u><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/11/kujang-monument-sundanese-people-pride.html">Kujang Monument</a> </i></u></b>, Bogor once was the Capital of this Hindu Kingdom. The place where the temple stand now is said to be the place where the King of Pajajaran disappeared with his troop. As a tribute for the powerful king of the Sundanese people Kingdom, the temple was built here. <br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0BEZn8xFuWnoQBFuRi09VErefWj6ngcu9xjTjyfevnIpSoNLGOR1ZOe3_8whO85cq0CcSmLPo6oHTDr22Cpm7kuxO0L9Ul0GJHaYOv8xiMZBrBWDa4c0dvbnqy4MDHYYvCnOnohcSYB6O/s1600/DSC_0082.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0BEZn8xFuWnoQBFuRi09VErefWj6ngcu9xjTjyfevnIpSoNLGOR1ZOe3_8whO85cq0CcSmLPo6oHTDr22Cpm7kuxO0L9Ul0GJHaYOv8xiMZBrBWDa4c0dvbnqy4MDHYYvCnOnohcSYB6O/s1600/DSC_0082.jpg" height="225" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gerbang Pura JagatKarta</td></tr>
</tbody></table>
I don't know if it is true or not but myths and legends are something still common in Indonesia, especially on the suburb areas like the village of Warung Loa, Ciapus. The pride to be Sundanese ethnic must also be considered as a reason why the temple is associated with the Kingdom.<br />
<br />
Anyway, I have my own opinion about the reason. It doesn't relate to any myths or legends. If you visit Mount Salak, you will see one reason at least. The place surrounding the temple is really quiet. Combined with the cool climate of the mountain, then you will find a perfect place to think or to meditate. It's far from the noise of the city and isolated from the busy activities of the city. Yes, it is a perfect place for the temple and all people who want to come to worship the God.<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizf4sp8MoJJ1sFa6jWr24OUbAFSzTXoQJ4aK9zQMIWAprsoVGP2ea73mFHqayEEDG0XgNkVKV6wGTB4g2hOSj05L6AUQrmQOuljmUlxGRrJmj4e0DQ8zFXPP91qhrs7xOvg3aQwW-_c-mj/s1600/DSC_0088.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizf4sp8MoJJ1sFa6jWr24OUbAFSzTXoQJ4aK9zQMIWAprsoVGP2ea73mFHqayEEDG0XgNkVKV6wGTB4g2hOSj05L6AUQrmQOuljmUlxGRrJmj4e0DQ8zFXPP91qhrs7xOvg3aQwW-_c-mj/s1600/DSC_0088.jpg" height="224" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jalan di luar Pura JagatKarta</td></tr>
</tbody></table>
It was also one reason for my being eventually stepping down the stairs to leave the temple without entering it. My curiosity finally lost to my realization about the fact that the temple was for worshiping and praying. It was not a place for tourists doing selfie or taking pictures to memorize their travel. I must respect the temple as I respect mosques , churches and other similar places.<br />
<br />
Yes, it's unique and something that can not be easily found in Bogor. It is different from any other structures made for all other religion believers in Bogor but it's still a "<b><i>Pura</i></b>", the place for Hinduism followers. They will need the place to be kept quiet in order to enable them meditate and do their rituals fervently. My appearance in the inner side of the temple would be surely causing some nuisance to the purposes.<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk-vlvSqwVQaXT9XGoZ06Dp9fTzR6sBISWYw6Ba-Hbhs_jyRTx4ELHUI1LdCq8gigtnNj7D51v00wb6h3rPBY_Tfu1sYqhOP_x7rL79RQS3hGJ0Y_9dcrEgS8RLelVBvH1KgT70ISuUve5/s1600/DSC_0083.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk-vlvSqwVQaXT9XGoZ06Dp9fTzR6sBISWYw6Ba-Hbhs_jyRTx4ELHUI1LdCq8gigtnNj7D51v00wb6h3rPBY_Tfu1sYqhOP_x7rL79RQS3hGJ0Y_9dcrEgS8RLelVBvH1KgT70ISuUve5/s1600/DSC_0083.jpg" height="225" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Undakan mengarah ke gerbang Pura JagatKarta</td></tr>
</tbody></table>
I might lose chances to get beautiful pictures of the "Pura" (temple) but I think it's worth to do. Besides, I already got several pictures. From the gate of the "Pura" and also some young girls and boys in their ritual costumes. It was quite interesting to see. Some persons said it gave Bogor a feel of Bali, a bit. Well, they were right in this case<br />
<br />
There was one thing that made me a bit surprising. It was about the dialect of some people near the temple. I heard such dialect when I sipped my coffee on a coffee kiosk in front of the stairways to the temple. It didn't sound like a normal Sundanese dialect , it looked like Bali dialect was interfered some people here. <br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy94HUvdl75YSlksGlmFna2YBcMZM_MUQolAUc5iKR7osz_EnV-N-3jZWWtetOYVB5UUNWjW0UEbtoclrI1Z4sXYdwawNu8Lo78B6kR9tYQDLt6b4MAh4oyAW2rSXjaRQzs8DCcIdQmq0m/s1600/DSC_0074.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy94HUvdl75YSlksGlmFna2YBcMZM_MUQolAUc5iKR7osz_EnV-N-3jZWWtetOYVB5UUNWjW0UEbtoclrI1Z4sXYdwawNu8Lo78B6kR9tYQDLt6b4MAh4oyAW2rSXjaRQzs8DCcIdQmq0m/s1600/DSC_0074.jpg" height="224" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sesaji sekitar 500 M dari Pura JagatKarta</td></tr>
</tbody></table>
It made me become more curious to know but I decided it was enough for time being. I promised to myself to make another visit to Mount Salak next time, perhaps another visit to the temple because there were still many other things that I wanted to write for this blog. As I say, later. For now this is what I can tell about my visit to <i>Pura Parahyangan Agung Jagatkarta , Warung Loa, Ciapus Bogor.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-20406744616879917962014-12-09T22:27:00.000+07:002014-12-14T13:57:00.635+07:00Gunung Salak Nan Pemalu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd36QUBfGD1TN5hER1a9FQeakLHGs5s6fCaTdwynJNt-xhkb0elX4t8MW555F5ub7BgvJt7fXQkQo9SDAv2P5TGOTKo__S2cJXiqKmLSts6U5WQLTlI6uOMp0kRZnT2r9yuiSrca0wbale/s1600/Image00002.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd36QUBfGD1TN5hER1a9FQeakLHGs5s6fCaTdwynJNt-xhkb0elX4t8MW555F5ub7BgvJt7fXQkQo9SDAv2P5TGOTKo__S2cJXiqKmLSts6U5WQLTlI6uOMp0kRZnT2r9yuiSrca0wbale/s1600/Image00002.jpg" height="360" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">G. Salak dilihat dari jl. Sindang Barang</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Entah mengapa, rasanya dalam beberapa tahun belakangan ini <i>Gunung Salak</i> menjadi semakin pemalu. Penampakannya di muka umum semakin hari semakin sedikit saja. Padahal di masa lalu gunung yang merupakan salah satu icon dari Kota Bogor selalu tampil percaya diri. Dulu sering sekali gunung setinggi 2,211 M (dpl-dari permukaan laut) ini menebarkan pesonanya yang mampu membuat terkesima yang memandang. Hanya pada masa sekarang penampilannya di kota hujan ini semakin jarang dan jarang. Kalaupun tampil acap kali tidak dalam bentuknya yang utuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQnn-5m9JBx12d70WKr5lUjfyk3WVwiY-uqo4Z4ssEBSR_sDX-lUviV7iDk1y9OpN4MUKIHwpVsxU1NR7oRN3dqs2ZLqwflnImgHfZP098iJqCyHdfuL2YMFmAC_3xri5c-Y9EN-19P6-8/s1600/DSC_0034.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQnn-5m9JBx12d70WKr5lUjfyk3WVwiY-uqo4Z4ssEBSR_sDX-lUviV7iDk1y9OpN4MUKIHwpVsxU1NR7oRN3dqs2ZLqwflnImgHfZP098iJqCyHdfuL2YMFmAC_3xri5c-Y9EN-19P6-8/s1600/DSC_0034.jpg" height="360" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">G. Salak dari Jl. Abdullah Bin Nuh</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Rasa penasaran inilah yang mendorong saya pada Sabtu, <b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/12/catatan-keliling-06-desember-2014.html">06 Desember 2014</a></i></b> yang lalu membulatkan tekad untuk berburu Gunung Salak ini. Penasaran untuk melihat lagi sosok yang selalu terlihat pada saat berangkat atau pulang sekolah atau pada saat bermain. Penasaran ingin <i>"bertanya</i>" kepadanya mengapa dia tak mau lagi hadir lebih sering ke hadapan kami, penghuni Bogor sekaligus ingin lagi melihat sosoknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berbekal kamera di Xperia M dan si tua Supra Fit alias si Fit, saya pun memulai perburuan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Melewati <i><b><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/09/kh-sholeh-iskandar-jalan.html">Jl. Sholeh Iskandar</a></b></i>, terlihat sekilas penampakan si <b><i>Dia</i></b> , hanya tetap tidak memuaskan. Hanya sebagian kecil dari sosoknya yang bisa dipandang. Si Fit saya pacu mengarah ke Jl. Abdullah Bin Nuh yang lebih terbuka .Walau akhirnya terlihat, hanya terlalu jauh, terlalu jauh. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQeKRkFJEPWq8UMZon3kokWnlVe0SheaW_cmB75HWjaUrvoKxzeXTSa8CQMx49WV48hxTI9t4QgHg4uD7ruG-2odb5VUYKN633vwL-DFW-Y5SgqtLMGxxiX_gSg2yWwYBXSvZjEl8dYWCw/s1600/DSC_0043.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQeKRkFJEPWq8UMZon3kokWnlVe0SheaW_cmB75HWjaUrvoKxzeXTSa8CQMx49WV48hxTI9t4QgHg4uD7ruG-2odb5VUYKN633vwL-DFW-Y5SgqtLMGxxiX_gSg2yWwYBXSvZjEl8dYWCw/s1600/DSC_0043.jpg" height="360" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">G. Salak dari Cikaret</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Perjalanan dilanjutkan kembali menuju Jl. <i>Sindang Barang</i> dan hasilnya tetap saja tidak memuaskan. Terlalu banyak penghalang diantara saya dengan gunung tersebut. Begitu banyak bangunan dan tiang-tiang yang menghalangi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Mengeluh saya dalam hati , dimana tempat yang terbaik untuk mendekatinya </i>?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Si Fit dengan setia mematuhi permintaan saya untuk melanjutkan perjalanan. Arah yang dituju semakin mengarah ke kaki si Dia. Kalau dia tak mau mendekat , maka saya yang akan mendekat. Si Fit melaju ke arah <i>Ciapus</i>. Melewati <i>Cikaret</i> sang gunung pemalu lagi-lagi menggoda dengan menampilkan dirinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hah !! .. tidak bisakah bangunan-bangunan tersebut bergeser sedikit. Mungkinkah tiang-tiang listrik itu berkenan untuk memindahkan diri sendiri supaya sang gunung mau tampil seperti dulu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw_BK7drIM9LyhUThpnoRv0q6e5U6j9unhhMXeumBzOGL5sBD3KyRJ8HX7VtMlVQUt-ZPfmpyQXHmuvZ-JEMOBJGzQUd_cPMEgQf9Zy5wawahJP7ptjbn3pjyR5u2GwDBQH0J8hb3wIwD1/s1600/DSC_0050.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw_BK7drIM9LyhUThpnoRv0q6e5U6j9unhhMXeumBzOGL5sBD3KyRJ8HX7VtMlVQUt-ZPfmpyQXHmuvZ-JEMOBJGzQUd_cPMEgQf9Zy5wawahJP7ptjbn3pjyR5u2GwDBQH0J8hb3wIwD1/s1600/DSC_0050.jpg" height="360" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">G. Salak dari Kota Batu Ciapus</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Hemm.. pulang atau lanjut ? Saya putuskan untuk melanjutkan. Si tua Fit saya paksa untuk menanjak menuju ke arah <i>Kota Batu</i>. Napasnya si Fit yang terasa berat mengingatkan saya untuk mengajaknya ke "<i>dokter</i>" motor untuk check up. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX-dgu4i93-9Cz6aBu-_Zi-b-q4zia3s-rfJKUXV1vWB0go5Sw3wUWGBmL0B_8q1K_3pdJ2rNI9gezhs9ESt0eaHeXoW6_ris6hYsVpeQe9IcaVn-njvMeK4h5BK6el8FPjBUg_JMTbUat/s1600/DSC_0097.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX-dgu4i93-9Cz6aBu-_Zi-b-q4zia3s-rfJKUXV1vWB0go5Sw3wUWGBmL0B_8q1K_3pdJ2rNI9gezhs9ESt0eaHeXoW6_ris6hYsVpeQe9IcaVn-njvMeK4h5BK6el8FPjBUg_JMTbUat/s1600/DSC_0097.jpg" height="358" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">G. Salak dari jalan Curug Luhur</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Ternyata si Fit tidak mau mengakui bahwa dirinya sudah tua dengan menunjukkan bahwa walau kurang terurus dia masih mampu. Tua tua keladi memang. Cukup pakem ketika angkot 03-biru mendadak berhenti (seperti biasa) atau berbelok tanpa lampu sein. Cukup mampu mendahului dan lincah di jalan yang sempit dan lalu lintas yang padat di Ciapus dan semrawut pagi itu. Rupanya si Fit ingin menyenangkan tuannya dan menunjukkan bahwa di masih mampu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpKrU6NtI9vB-WnFGntoACsu4lGbK4hhXJkcekBEmbIzKCFxldIsJ70gLMXS6Zt9NPhrytUW7iEDxMfSAc_QppU3l82f2TFvBiSUNcw7scy984qcknVYKi28Ur7uIyyNKJ0BBpnJgT-nup/s1600/DSC_0088.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpKrU6NtI9vB-WnFGntoACsu4lGbK4hhXJkcekBEmbIzKCFxldIsJ70gLMXS6Zt9NPhrytUW7iEDxMfSAc_QppU3l82f2TFvBiSUNcw7scy984qcknVYKi28Ur7uIyyNKJ0BBpnJgT-nup/s1600/DSC_0088.jpg" height="358" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">G. Salak dari depan Pura Jagat Karta</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Sesampainya di <i>KotaBatu</i>, lagi-lagi si gunung nan pemalu itu menampakan sebagian sosoknya. Walau hanya sedikit tetapi terlihat jelas sudah lebih cantik dari jarak yang lebih dekat. Hanya dan hanya.. tetap saja para bangunan dan tiang listrik atau telpon tidak mau mengalah untuk bergeser. Entah kenapa. Mungkin mereka iri pada sang gunung dan ingin menutupi kecantikannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzjjawIwbGL2fo-Jx4gDFjtkzj_iExQXLB13fAHeM7oIAfw8c3HQRHcQr6yK_C2LtMafN15XjddrUVsv3n7b4QxNjseuc7lUcObycyr6tlCMa-uQ5ukAK33-tMs3nSXZQ0SrV4cmXjBygf/s1600/DSC_0076.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzjjawIwbGL2fo-Jx4gDFjtkzj_iExQXLB13fAHeM7oIAfw8c3HQRHcQr6yK_C2LtMafN15XjddrUVsv3n7b4QxNjseuc7lUcObycyr6tlCMa-uQ5ukAK33-tMs3nSXZQ0SrV4cmXjBygf/s1600/DSC_0076.jpg" height="358" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">G. Salak di jalan yang mengarah ke Pura Jagat Karta</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rasa penasaran yang tidak hilang-hilang membuat saya terus memacu si tu Fit ke berbagai tempat setelah itu, <i>Pura Jagat Karta , Curug Luhur</i> dan beberapa tempat lain di kaki gunung Salak . </div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY8BAE5bWMABLteVSfeygC4KZEBi2PUtzXeJnlyMQN0M-rSx4oZ1Vqkcq7ULqz4OQCsEAA6jDF2FxEtWdN5uB6sw0jVp52GprGIZFlEwLLfH6goG__uLWMTv6ZyKpZ4xJGRekL6plqnNmL/s1600/DSC_0070.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY8BAE5bWMABLteVSfeygC4KZEBi2PUtzXeJnlyMQN0M-rSx4oZ1Vqkcq7ULqz4OQCsEAA6jDF2FxEtWdN5uB6sw0jVp52GprGIZFlEwLLfH6goG__uLWMTv6ZyKpZ4xJGRekL6plqnNmL/s1600/DSC_0070.jpg" height="356" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sampai akhirnya saya menyadari sesuatu. <i>Mungkin</i> bukan sang Gunung yang pernah meletus terakhir kali tahun 1938 ini yang menjauh dari kami, penghuni Bogor. <i>Mungkin</i> kamilah yang menjauh darinya. <i>Mungkin</i> bukan karena si Dia tidak mau menampilkan dirinya. <i>Mungkin</i> manusianya lah yang sibuk menutupinya dari pandangannya sendiri. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Mungkin </i>manusianya terlalu sibuk dengan urusannya dan kepentingannya sendiri sehingga tidak lagi menganggap penting kehadiran gunung ini dalam kehidupan. <i>Mungkin</i> karena kami , warga Bogor sudah merasa cukup dengan simbolnya yang ada di badge para PNS kota Bogor sehingga kehadirannya tidak lagi diperlukan. <i>Mungkin</i> karena masa ini para manusia hanya menganggapnya sekedar sebagai sumber penghasilan dan bukan sebagai sahabat. <i>Mungkin</i>...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan perburuan gunung yang namanya berarti "<b><i>PERAK</i></b>" (bahasa Sansekerta) ini . <i>Mungkin</i> karena saya berpikir akan sia sia melanjutkan selama manusia yang ada di Bogor terus melakukan hal yang sama. <i>Mungkin</i> Gunung Salak hanya memberikan dirinya <i>sesuai</i> dengan bagaimana warga Bogor memandang dirinya. Tidak kurang tidak lebih. Saya akhirnya tidak jadi "<b><i>bertanya</i></b>".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVnu8ULIJn1jyXgdmXw3Ki3eOLBeNi2Sqi0y5nb24oWJpDcDZIXbVKj8C-keG3EWTfdA8k8kBbBE-lPmbDvAcjdDtgO8mom39m3uXk5kIxM2OINknvFrz9ZiWocM-tNQTQ63VDEKy59Qam/s1600/DSC_0054.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVnu8ULIJn1jyXgdmXw3Ki3eOLBeNi2Sqi0y5nb24oWJpDcDZIXbVKj8C-keG3EWTfdA8k8kBbBE-lPmbDvAcjdDtgO8mom39m3uXk5kIxM2OINknvFrz9ZiWocM-tNQTQ63VDEKy59Qam/s1600/DSC_0054.jpg" height="360" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br /></div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-63354642055639534872014-12-08T17:37:00.002+07:002014-12-23T17:09:29.148+07:00Curug Luhur<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtBj6tRcOxtULs_EYUbY3nnu_Xqi7TysATIQNm5gIazDGgpwLrrLbw0TWat9mESNHgFId3IlHOrvyJuUXYbA3v5V-3HAuqhgd9nXeURsYt8PvMEXcqhAmBbZXjDpD5Y0pUDIYKbKtB6sFl/s1600/DSC_0104.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtBj6tRcOxtULs_EYUbY3nnu_Xqi7TysATIQNm5gIazDGgpwLrrLbw0TWat9mESNHgFId3IlHOrvyJuUXYbA3v5V-3HAuqhgd9nXeURsYt8PvMEXcqhAmBbZXjDpD5Y0pUDIYKbKtB6sFl/s1600/DSC_0104.jpg" height="179" width="320" /></a>Bingung. Kecewa. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak tahu seberapa banyak kedua rasa itu terbersit ketika memandang Curug Luhur saat melakukan "<i>keliling</i>" Sabtu yang lalu (baca : <a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/12/catatan-keliling-06-desember-2014.html"><b><i>Keliling - 06 Desember 2014</i></b>)</a>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4K_KHPsga7k58tB9bIpyX8-W_vTNpy3Kp6zil1sNDsLbnpB4lDJP_1GB52jXTtAufl6zIri2q51mBqx6KUGUzZNoa1TtddYBNYSE7vK7jShzKh4DCJhAoDJkR68Tw-JYUf0d-JBKln9bX/s1600/DSC_0102.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4K_KHPsga7k58tB9bIpyX8-W_vTNpy3Kp6zil1sNDsLbnpB4lDJP_1GB52jXTtAufl6zIri2q51mBqx6KUGUzZNoa1TtddYBNYSE7vK7jShzKh4DCJhAoDJkR68Tw-JYUf0d-JBKln9bX/s1600/DSC_0102.jpg" height="179" width="320" /></a><b><i>Bingung</i></b> karena apa yang ada di hadapan saya saat itu tidak seperti yang saya bayangkan. Sempat terpikir bahwa saya salah memasuki area dan itu bukanlah Curug Luhur. Memang kesalahan saya juga tidak mencoba mencari info tentang situasi terkini dari Curug Luhur ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihzfcUeCpEILlwEhEL825mjF8XWVc7ol4Td28U1xeIXCPYseoYtvmRZ8DzWGEpvguApRacRUzwCqR-k-DhlLieuFYyvRaBbaY5BjCsMKmEi5MEYQCIOQbd5NbAAk6XuvoBsbrsOhe9gurA/s1600/DSC_0103.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihzfcUeCpEILlwEhEL825mjF8XWVc7ol4Td28U1xeIXCPYseoYtvmRZ8DzWGEpvguApRacRUzwCqR-k-DhlLieuFYyvRaBbaY5BjCsMKmEi5MEYQCIOQbd5NbAAk6XuvoBsbrsOhe9gurA/s1600/DSC_0103.jpg" height="179" width="320" /></a>Yang terpatri di benak saya sebelum itu masih sebuah kenangan tentang sebuah air terjun kecil (dibandingkan Niagara Falls) dengan sungai kecil. Disertai dengan pepohonan yang rimbun disana-sini. Paling hanya ada beberapa warung kecil dari penduduk setempat yang berjualan penganan dan minuman. Tidak terlalu banyak bangunan disana. Pengunjung bisa bermain air di danau dan aliran sungai kecil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
</div>
Yang ada di hadapan saya hari Sabtu minggu lalu jauh berbeda dengan kenangan tersebut. Yang ada adalah sebuah versi lokal dari "<i>waterboom</i>" dengan berbagai versi <i>kolam renang , "prosotan" dan permainan air</i>. Yang terpampang bukan lagi keasrian alami tetapi sebuah komplek komersial meniru apa yang ada di kota. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg38RVHCZCFxhijUUYqFHNm_YBUl_wPvsNLuA_yo0GxqXBhntHNaG02K8BBnA6ceEk1g_-5bhpI0KtXkySlVh91gbWSNW-6Z8UdwFVokMaEce2LwmOinJtYx_V-DSgNy1M1iorSW8AdVbga/s1600/DSC_0122.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg38RVHCZCFxhijUUYqFHNm_YBUl_wPvsNLuA_yo0GxqXBhntHNaG02K8BBnA6ceEk1g_-5bhpI0KtXkySlVh91gbWSNW-6Z8UdwFVokMaEce2LwmOinJtYx_V-DSgNy1M1iorSW8AdVbga/s1600/DSC_0122.jpg" height="180" width="320" /></a><b><i>Kecewa</i></b>. Memang begitulah adanya. Satu lagi sebuah kawasan wisata yang tadinya menawarkan sesuatu hal yang istimewa berupa keindahan dan kemurnian alam hilang dari daftar. Padahal ciri khas dari Curug Luhur ini sama seperti halnya Curug Nangka adalah keindahan dan kemurnian alamnya. Tergantikan oleh bangunan hasil tangan manusia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-X6247a47BmXQXfqJy4SQYrPZXF2GPXyewBPNS96QXFXCXadHRj5LxaUb2XAeWhEeXPU0pqSJosLD6xcOuNS440Gi49mA6dxDezBIuef2-Mb9LI3jS8S_1LPgIiCfyxsfOJ0nR8awzQ2A/s1600/DSC_0119.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-X6247a47BmXQXfqJy4SQYrPZXF2GPXyewBPNS96QXFXCXadHRj5LxaUb2XAeWhEeXPU0pqSJosLD6xcOuNS440Gi49mA6dxDezBIuef2-Mb9LI3jS8S_1LPgIiCfyxsfOJ0nR8awzQ2A/s1600/DSC_0119.jpg" height="180" width="320" /></a>Memang masih ada bagian-bagian sisa-sisa alami yang dibiarkan seperti <b><i>curug</i></b>-nya sendiri. Hanya terlihat sekali bahwa bangunan yang ada sama sekali tidak "<i>menyatu</i>" dengan lingkungan sekitar. Tidak mungkin untuk mengatakan adanya harmoni antara alam dengan bangunan sekitar. Yang ada adalah kesan bahwa alam dimanfaatkan untuk kepentingan komersial manusia.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyqDzRT6_BM3p9R-Ukx9YXT_OcbZ4SpRkCDsLtKOyq0g2dk2i-pExw7sJseX3sdyDWvfdWu_ceei-yNk0RTyBkYCop4VgnS562o0wky9duhXu0QcTJeQ6KElxqvJQjYXZ0SeZCBsS85NzW/s1600/DSC_0116.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyqDzRT6_BM3p9R-Ukx9YXT_OcbZ4SpRkCDsLtKOyq0g2dk2i-pExw7sJseX3sdyDWvfdWu_ceei-yNk0RTyBkYCop4VgnS562o0wky9duhXu0QcTJeQ6KElxqvJQjYXZ0SeZCBsS85NzW/s1600/DSC_0116.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
(Sepulang saya dari berkeliling), saya sempatkan untuk melihat beberapa blog yang menulis tentang curug ini. Beberapa menulis mengenai keriangan bermain di lokasi ini. Saya cukup sadar bahwa selera orang berbeda. Rupanya banyak yang bisa bergembira dan menerima situasi yang ada sekarang. Masih banyak yang bisa bergembira dengan fasilitas yang tersedia. Setidaknya masih ada yang bisa menikmati.<br />
<div style="text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw3Qe7zm6oF4OL14TKXDCXZQeETgko-WfTO07eLlq0xLAbYw5ZNGW8irC09RRU8Zvw1Fzd8QWNhhJJ_p1YpaLOnOum2oZhDevTc7jn_PP57JvYzPE7WomVOTB3nvei6MWW3Wt14pFxIp74/s1600/DSC_0124.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw3Qe7zm6oF4OL14TKXDCXZQeETgko-WfTO07eLlq0xLAbYw5ZNGW8irC09RRU8Zvw1Fzd8QWNhhJJ_p1YpaLOnOum2oZhDevTc7jn_PP57JvYzPE7WomVOTB3nvei6MWW3Wt14pFxIp74/s1600/DSC_0124.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6rxbBk6ShitLgxkLeQ2gB0mS58o87_GNMt0B3-DKlIqKM2ETBTsdCOXlRVDumImLALyVPN-MtmVy_A7S7zWPa4I4QteMd3MjOkZB0znzICARCLEzJSX6W9Qg3Pnpqrp3xKHKbx2KmRdR7/s1600/DSC_0111.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6rxbBk6ShitLgxkLeQ2gB0mS58o87_GNMt0B3-DKlIqKM2ETBTsdCOXlRVDumImLALyVPN-MtmVy_A7S7zWPa4I4QteMd3MjOkZB0znzICARCLEzJSX6W9Qg3Pnpqrp3xKHKbx2KmRdR7/s1600/DSC_0111.jpg" height="176" width="320" /></a></div>
Untuk diri saya sendiri, begitu melihat situasi disana saya sudah membatalkan rencana mengajak si kecil untuk bermain kesini . Tidak ada lagi yang bisa dicari. Kalau hanya sekedar "<b><i>waterboom</i></b>" untuk bermain air, ada <b><i>Marcopolo Water Adventure</i></b> yang terletak hanya 1 Km dari rumah. Belum lagi the <b><i>Jungle</i></b> yang juga jaraknya lebih dekat daripada kesini. Keduanya memiliki fasilitas serta kenyamanan yang lebih baik. Tidak ada lagi alasan untuk bepergian menempuh jarak +- 30 Km dari rumah .<br />
<br />
<br />
Sekedar saran bagi rekan-rekan yang berminat mengunjungi tempat ini dan membawa putra dan putrinya, harap dijaga dan diperhatikan. Beberapa bagian dari lokasi wisata ini terutama tangga menuju ke kolam agak licin karena berlumut. Hal yang tidak aneh mengingat berdekatan dengan air dan hawa di sekitarnya. Jangan sampai putra/putri anda berlari-lari di jalan yang cukup sempit dan licin karena ada beberapa tiang penyangga "prosotan" (takut terjedug).<br />
<div style="text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZSDEKPRCc3JMVL_YHPpzI_qmWPAGG4jWaFOvB3bE_FF8RN4rYs2meiho4RcWQ26zTvJx3__tPdmxAQr_jRu_sqK53lO1U8DIWwctptNFzWc8Am-WHK_WOauF_wKka70DpLlzl095dd2Ag/s1600/DSC_0108.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZSDEKPRCc3JMVL_YHPpzI_qmWPAGG4jWaFOvB3bE_FF8RN4rYs2meiho4RcWQ26zTvJx3__tPdmxAQr_jRu_sqK53lO1U8DIWwctptNFzWc8Am-WHK_WOauF_wKka70DpLlzl095dd2Ag/s1600/DSC_0108.jpg" height="400" width="225" /></a></div>
<br />
Walaupun kecewa, saya masih bisa sedikit terhibur walau hanya sedikit. Bagian yang masih menghibur saya hanyalah curug-nya sendiri. Meskipun keberadaan bangunan (entah bangunan apa) yang sejajar dengan ketinggian curug yang 62 M sebenarnya mengganggu pemandangan, kalau kita fokuskan pandangan ke arah air yang jatuh dari ketinggian dan kolam di bawahnya, setidaknya masih ada sedikit yang tersisa dari kenangan masa lalu tentang curug ini. Keindahan alami curugnya masih ada.<br />
<br />
Tidak lama saya berada disana, hanya sekitar 15 menit saja. Tidak merasa perlu berlama-lama lagi, saya langsung menuju tempat parkir untuk menemui si Supra Fit tua bersiap untuk pulang.Seorang penjaga warung disana bertanya "Kok sebentar pak". Tidak tahu saya harus menjawab apa.<br />
<br />
Oya sebelum saya lupa, tarif masuknya Rp. 40,000.-/orang dan tarif parkir (motor) Rp. 8,000.-. Mahal? Relatif lah, terserah masing-masing individu dan pembaca menilai jumlah tersebut. Hanya mungkin bisa dibandingkan dengan dua buah waterpark di Bogor yang sudah saya sebutkan. Salah satunya menawarkan tarif (cek via internet. Klik disini <b><i><a href="http://www.marcopolobogor.com/tiket-masuk/">Marcopolo</a></i></b>) yang sama Rp. 40,000.- di hari biasa dan Rp 55,000.- di hari Sabtu/Minggu. Tarif parkirnya saya rasa agak mahal mengingat tarif perjam di Bogor adalah Rp. 3,000/jam pertama dan Rp 1,000-2,000/jam berikutnya dan di salah satu waterpark, tarif parkir masih di bawah itu.<br />
<br />
Sebelum memacu si tua Supra Fit, sejenak tercenung sebelum meninggalkan lokasi Curug Luhur. Bisnis memiliki 2 kemungkinan. Berhasil atau gagal. Ketika berhasil, sepertinya kekecewaan saya akan terobati karena paling tidak akan ada banyak orang yang menikmati termasuk masyarakat sekitar. <b><i>Hanya apa yang terjadi kalau gagal? Bisakah keindahan dan kemurnian alam dikembalikan ke bentuk semulanya</i></b>?<br />
<br />
<br />
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i>Catatan :</i></span></span><br />
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i><br /></i></span></span>
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i>1. Untuk rute ke Curug Nangka atau Curug Luhur , bisa memakai rute yang saya cantumkan di link yang saya sebutkan di atas (Keliling-06 Desember 2014). </i></span></span><br />
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i><br /></i></span></span>
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i>2. Masih ada beberapa rute lainnya seperti</i></span></span><br />
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i><br /></i></span></span>
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i> - Simpang Dramaga (bagian awal sama seperti yang no 1) - Laladon - Pagelaran - Simpang </i></span></span><br />
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i> Ciomas belok kanan - (ikuti saja jalan) - Curug</i></span></span><br />
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i> - Lewat Bogor Trade Mall - Simpang Empang (belok kanan) - Cikaret - Kota Batu - dst (bagian </i></span></span><br />
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i> akhir sama seperti no 1)</i></span></span><br />
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i><br /></i></span></span>
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1-a2MdACqa5O0a8GpQZhqbgmrHX0a34AZSe0UHu6t1aDwC5PPJdTER8nMH5xPyGgMwZ-buTTOiideZKIBGm3zNc2VHArx0oZN4o_EV0K4A3v3p8505NDvQdW-07ctRTpr6vDX7TPBobYp/s1600/DSC_0060.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1-a2MdACqa5O0a8GpQZhqbgmrHX0a34AZSe0UHu6t1aDwC5PPJdTER8nMH5xPyGgMwZ-buTTOiideZKIBGm3zNc2VHArx0oZN4o_EV0K4A3v3p8505NDvQdW-07ctRTpr6vDX7TPBobYp/s1600/DSC_0060.jpg" height="180" width="320" /></a>3. Untuk menuju ke Curug Luhur/Nangka bisa memakai angkot - 03 Biru menuju Ciapus. Catatan : angkot tersebut hanya sampai pertigaan (lihat foto) dan tidak langsung menuju curug. Untuk melanjutkan ke curug perlu bertanya kepada supir atau mencarter mereka. Angkot 03 Biru bisa ditemukan di dekat Lawang Seketeng depan Bogor Trade Maill</i></span></span><br />
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i><br /></i></span></span>
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i><br /></i></span></span>
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i><br /></i></span></span>
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i><br /></i></span></span>
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i><br /></i></span></span>
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i><br /></i></span></span>
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i><br /></i></span></span>
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i></i></span></span><br />
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i></i></span></span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i><br /></i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i><br /></i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><i><br /></i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></div>
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #0b5394;"><br /></span></div>
<br /></div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-11885811831994049502014-12-07T20:54:00.002+07:002014-12-15T17:26:33.553+07:00Catatan Keliling - 06 Desember 2014<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIE4jeMvwnb9VFql3t7T_UbQzUPnyJGPxJCaSqMYq3PbKZxpf5HSiu2jNhneRe10zL-8w_bd2BxJiSlluAejumlWhjW-V9weAY80ymXnNVuDc5E9IwpbI2bWrlJguj55A56BWXpP7T9U_m/s1600/DSC_0108.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIE4jeMvwnb9VFql3t7T_UbQzUPnyJGPxJCaSqMYq3PbKZxpf5HSiu2jNhneRe10zL-8w_bd2BxJiSlluAejumlWhjW-V9weAY80ymXnNVuDc5E9IwpbI2bWrlJguj55A56BWXpP7T9U_m/s1600/DSC_0108.jpg" height="320" width="180" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Curug Luhur</td></tr>
</tbody></table>
Seperti sudah mnejadi kebiasaan sejak blog ini ada, Sabtu 06 Desember yang lalu, saya kembali berkeliling. Sesuai jadwal , hari itu tujuan utamanya adalah tentang Gunung Salak. Tentu saja bisa disebut sebuah keharusan ketika berbicara tentang Bogor untuk juga menulis artikel tentang gunung yang satu ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hanya ternyata setelah dilalui, tidak akan cukup satu tulisan untuk menggambarkan apa yang ditemukan selama perjalanan kali ini. Terlalu banyak ide dan hal yang terasa "penting" untuk disampaikan. Jadi ini adalah bagian pertama dari beberapa tulisan yang akan di-posting selama beberap waktu ke depan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cerita sedikit tentang perjalanan Sabtu yang lalu dimulai dengan seperti biasa dari rumah.. Tentu saja kan? Kemudian mengantarkan si kribo kecil ke sekolahnya di Salabenda. Dilanjutkan dengan menempuh rute seperti tersebut di bawah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><i><span style="background-color: #fff2cc;"><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/09/kh-sholeh-iskandar-jalan.html">Jl. Sholeh Iskandar</a></span> - Abdullah Bin Nuh - Pertigaan Dramaga - Sindang Barang - Jl. Ishak Djuarsa (Gunung Batu) - Jl. RE Abdullah - Jl. Aria Surialaga - Ciapus (Cikaret - Kota Batu dll) - Pura Penataran Agung Gunung Salak - Curug Luhur - Ciomas - Rumah</i></b></span></div>
</blockquote>
<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlQ_73u6-czPAWmI7KmHVwzNhqLNv0HYhglj4dho6eUemTPLV2QDxx8GzvG8m0Ov2JFRYt7xB4v3koTGKrs_JefNa2SzM1W_qepwB-7-BfPU-oww9mlVTT8W2ac9dmqAHzaTmt2tde16Dp/s1600/DSC_0138.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlQ_73u6-czPAWmI7KmHVwzNhqLNv0HYhglj4dho6eUemTPLV2QDxx8GzvG8m0Ov2JFRYt7xB4v3koTGKrs_JefNa2SzM1W_qepwB-7-BfPU-oww9mlVTT8W2ac9dmqAHzaTmt2tde16Dp/s1600/DSC_0138.jpg" height="179" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Membajak Sawah, Ciapus, Bogor</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Panjang yah? Kalau lihat odometer dari si Supra Fit ternyata total jarak yang ditempuh hari itu mencapai 62 Kilimeter alias 2 kali lipat lebih dari kebiasaan selama ini yang hanya 25-30 Km. Ditambah jalan yang berliku dan menanjak sempat membuat si Supra Fit tua tersengal-sengal.</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGcgtOXKkxa03ey8UARsLXTNoyqQJI2S44WU6tpZfn60-lyd-oRskhtD1aUi8zzZj3xMzLqmM2S3L_pm2yYgaVAUztyW-inOjCDDvG07ZWrqj-y5FryeQI6oO8fb4Yl9W0z4x5K412kU_O/s1600/DSC_0074.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGcgtOXKkxa03ey8UARsLXTNoyqQJI2S44WU6tpZfn60-lyd-oRskhtD1aUi8zzZj3xMzLqmM2S3L_pm2yYgaVAUztyW-inOjCDDvG07ZWrqj-y5FryeQI6oO8fb4Yl9W0z4x5K412kU_O/s1600/DSC_0074.jpg" height="179" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sesaji di Jalan menuju Pura JagatKarta</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu apa yang didapat hari itu? Banyak. Selain lebih dari 100 buah foto berbagai tempat juga ada paling tidak 4 buah tulisan. Draft-nya sedang dikerjakan. Temanya mengenai yang berkaitan dengan dengan gunung Salak dan sekitarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgZPbYezs_WGd9pJNWZalzUEeuPs-vUt79sjwzl4aWK2SHxYVgOUOGwcIWmj6-_d5wLcRWTKmWzOU-5A1GGYCYscCP_7q5Rejw59EYkH_gnEomMuBx1UwsqeyNgP_RghhMjaNdb5tnZv6i/s1600/DSC_0072.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgZPbYezs_WGd9pJNWZalzUEeuPs-vUt79sjwzl4aWK2SHxYVgOUOGwcIWmj6-_d5wLcRWTKmWzOU-5A1GGYCYscCP_7q5Rejw59EYkH_gnEomMuBx1UwsqeyNgP_RghhMjaNdb5tnZv6i/s1600/DSC_0072.jpg" height="179" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gunung Salak dari Jalan ke Pura JagatKarta</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Judul tulisan dan seperti apa tulisannya sebenarnya bisa ditebak dari beberapa gambar yang saya pasang di posting ini . Hanya karena kebetulan setelah keliling tersebut saya harus pergi dan draftnya masih berupa potongan-potongan ide, belum ada yang bisa diposting sampai malam ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hanya itu saja untuk malam ini. Selamat beristirahat kawan. Have a nice dream!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
</div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGcgtOXKkxa03ey8UARsLXTNoyqQJI2S44WU6tpZfn60-lyd-oRskhtD1aUi8zzZj3xMzLqmM2S3L_pm2yYgaVAUztyW-inOjCDDvG07ZWrqj-y5FryeQI6oO8fb4Yl9W0z4x5K412kU_O/s1600/DSC_0074.jpg" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGcgtOXKkxa03ey8UARsLXTNoyqQJI2S44WU6tpZfn60-lyd-oRskhtD1aUi8zzZj3xMzLqmM2S3L_pm2yYgaVAUztyW-inOjCDDvG07ZWrqj-y5FryeQI6oO8fb4Yl9W0z4x5K412kU_O/s1600/DSC_0074.jpg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F1.bp.blogspot.com%2F-eBn1rq2wp9o%2FVIRXkIVXfiI%2FAAAAAAAAC0E%2FDMSICe7ya00%2Fs1600%2FDSC_0072.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgZPbYezs_WGd9pJNWZalzUEeuPs-vUt79sjwzl4aWK2SHxYVgOUOGwcIWmj6-_d5wLcRWTKmWzOU-5A1GGYCYscCP_7q5Rejw59EYkH_gnEomMuBx1UwsqeyNgP_RghhMjaNdb5tnZv6i/s1600/DSC_0072.jpg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgZPbYezs_WGd9pJNWZalzUEeuPs-vUt79sjwzl4aWK2SHxYVgOUOGwcIWmj6-_d5wLcRWTKmWzOU-5A1GGYCYscCP_7q5Rejw59EYkH_gnEomMuBx1UwsqeyNgP_RghhMjaNdb5tnZv6i/s1600/DSC_0072.jpg" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgZPbYezs_WGd9pJNWZalzUEeuPs-vUt79sjwzl4aWK2SHxYVgOUOGwcIWmj6-_d5wLcRWTKmWzOU-5A1GGYCYscCP_7q5Rejw59EYkH_gnEomMuBx1UwsqeyNgP_RghhMjaNdb5tnZv6i/s1600/DSC_0072.jpg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F3.bp.blogspot.com%2F-TJwf2CpfuuY%2FVIRX_ZTqRCI%2FAAAAAAAAC0M%2FXijGQbjBvWA%2Fs1600%2FDSC_0074.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGcgtOXKkxa03ey8UARsLXTNoyqQJI2S44WU6tpZfn60-lyd-oRskhtD1aUi8zzZj3xMzLqmM2S3L_pm2yYgaVAUztyW-inOjCDDvG07ZWrqj-y5FryeQI6oO8fb4Yl9W0z4x5K412kU_O/s1600/DSC_0074.jpg" -->Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-31631695829199384832014-12-06T00:12:00.000+07:002014-12-14T14:17:53.681+07:00SUNDANESE TRADITION ON WEDNESDAY IN BOGOR<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8hL7pCS1owfkhRS3hFpidHT8vOgNPu9naLjlT4asEEranND6mITP6zl8bPgToz3F6MjlipWo_qt0rCzEgDMWjHQHARreaQ2Zp7MNE-VUrEPAingFoafoDtwTezeDXO_I3t1EisHo_JkBi/s1600/IMG_20141118_201441.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8hL7pCS1owfkhRS3hFpidHT8vOgNPu9naLjlT4asEEranND6mITP6zl8bPgToz3F6MjlipWo_qt0rCzEgDMWjHQHARreaQ2Zp7MNE-VUrEPAingFoafoDtwTezeDXO_I3t1EisHo_JkBi/s1600/IMG_20141118_201441.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
You may find something different than usual if you visit Bogor on Wednesday. On this particular day, there will be many people wearing black <i>traditional clothes</i> with <i>a headband</i>. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
No, it is not a carnival day and there won't be any parades to take place. If the wearers are adults then they are government officers of Bogor. If they are boys or girls, they must be elementary students.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
The reason for this is because the newly announced policy in Bogor Municipalities that it is a mandatory for all civil servants to wear Sundanese traditional clothes and headband every Wednesday. Schools in Bogor are also encouraged to voluntarily apply the same.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
The concern of many people including me about the extinction of Sundanese tradition and culture from this rain city is the major reason of the policy. As few times mentioned on my own writings, Sundanese culture are under a threat of being extinct someday. It has been diminishing day by day by many factors. It will be an irony for this city that should be the <i>land of Sundanese people</i>, if someday their own culture and tradition disappear, from their own land (read - <b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/11/kujang-monument-sundanese-people-pride.html">Kujang Monument</a></i></b>). The concern seems to have been shared with many other people in Bogor. Therefore now started with the government officers, they, or better if I use, we, Bogor citizens are trying to prevent the culture from extinction. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
The clothes are called as "Baju Kampret" or in English "bat clothes". It is Black as a bat color. The headband used is also a traditional headband from Sundanese ethnic. It is quite different from Javanese "blangkon".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Besides having to use the "bat clothes", the government officers must also speak Sundanese Language. This is also for the same purpose i.e. in order to make people accustomed with this vernacular of Bogor. I believe some of the officers must face difficulties in speaking this language because not all of them are from Sundanese ethnics as people in Bogor come from many ethnics in Indonesia (read : <b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/09/b-o-g-o-r-people.html">Bogor People</a></i></b>). </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR9OvuBxqskfXEy97S-jqu5LnWTp-e6iYtRkPEqmdDBhxaI79sE80NSY-b6ZKMi_7ATg9wdNxwKp_W6W9af5jcd_UskA3j_55SwXTtQUIXs8fFDjaNEHoxZ6umor9xlii2MLMjMjy2Hd3r/s1600/statik.tempo.co.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR9OvuBxqskfXEy97S-jqu5LnWTp-e6iYtRkPEqmdDBhxaI79sE80NSY-b6ZKMi_7ATg9wdNxwKp_W6W9af5jcd_UskA3j_55SwXTtQUIXs8fFDjaNEHoxZ6umor9xlii2MLMjMjy2Hd3r/s1600/statik.tempo.co.jpg" height="228" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Elemntary school students - www.tempo.com</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
The same policy have been made in several cities in Indonesia. Like in Bandung and Garut, you may find the same thing every Wednesday. In Solo, the government officers must wear Javanese traditional clothese every Thursday. All are for the same reason to establish awareness among our own people about our own culture.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
I know that I am just half Sundanese. I also can not speak Sundanese well but to see this culture disappearing from this city is something I never want. Bogor should keep at least some of their own culture because without that Bogor will lose their identity. I am hoping that this is just the beginning of more efforts in future (not only in Bogor but also Indonesia) to conserve our own cultures and prevent them from extinction in our own land, Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
</div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-4766423502158945972014-12-05T22:16:00.001+07:002014-12-14T10:34:50.386+07:00Pesingnya.. Kusamnya...Kotornya .. Eh Semrawutnya Pasar Bogor<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFnsue0-VK2yNbk3aRGc9V2BgQ8wtTu2rnqqGIrhBY-AaArUCzR2BX4tAv_Hbg6Kzwq1SFkr8ai7QaoM05Oh69Br3iHXEWkioYsdmMbG8R3KdUh1KgZo3LSUuQyMg43paH2bD05Kh1e7Dr/s1600/DSC_0056.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFnsue0-VK2yNbk3aRGc9V2BgQ8wtTu2rnqqGIrhBY-AaArUCzR2BX4tAv_Hbg6Kzwq1SFkr8ai7QaoM05Oh69Br3iHXEWkioYsdmMbG8R3KdUh1KgZo3LSUuQyMg43paH2bD05Kh1e7Dr/s1600/DSC_0056.jpg" height="360" width="640" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya judulnya sudah mewakili kebingungan saya harus memulai dari mana saat hendak menulis tentang <b><i>Pasar Bogor</i></b>. Kesan yang tertangkap ketika menyusuri salah satu pasar becek.. eh tradisional ini bermacam sekali. Sulit untuk menterjemahkan kesan tersebut hanya dalam satu kata saja. Sama halnya dengan "kesan" ketika membuat tulisan tentang <b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/10/pasar-anyar_7.html">Pasar Anyar</a></i></b> .</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin karena saya tidak terbiasa dengan situasi dan lingkungannya. Sepertinya semua yang terlibat disana terlihat "enjoy" dengan situasi dan kondisi seperti itu. Mungkin memang sebuah pasar tradisional harus selalu seperti itu kusam, semrawut , kotor , becek dan bau. Sepertinya memang ciri seperti itu yang harus ada pada sebuah pasar tradisional.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hanya mengapa beberapa waktu yang lalu ada yang protes ketika <i>Pasar Anyar</i> disebut termasuk pasar becek ya. Padahal memang ada beberapa bagian dari pasar tersebut yang becek. Tentu tidak semuanya karena konsep <i>Pars pro toto</i> (sebagian untuk semua) berlaku. Kalau saya menyebut Pasar Bogor dengan <i>pasar becek</i> tentu ada lagi yang tidak menyukai sebutan itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJaQZlq2vcq9oRLVeEwd6JxRkjPSBd85pZtKUmH6EEqOO5Ot7op1pGanfwZe5oxBCApF45fvRmDLE1LblhztEAxMvfDcgDb5XeacfmhZjbvt4V4R_dCZh7tKtWurIYk7-65u5CK3-kpLxj/s1600/DSC_0079.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJaQZlq2vcq9oRLVeEwd6JxRkjPSBd85pZtKUmH6EEqOO5Ot7op1pGanfwZe5oxBCApF45fvRmDLE1LblhztEAxMvfDcgDb5XeacfmhZjbvt4V4R_dCZh7tKtWurIYk7-65u5CK3-kpLxj/s1600/DSC_0079.jpg" height="225" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasar Bogor yang terletak di antara jalan <i>Suryakencana </i>dan jalan <i>Roda </i>ini ternyata juga menunjukkan bahwa istilah pasar becek bukan tanpa dasar. Tentu tidak semua bagiannya becek, hanya tetap terlihat jelas ada banyak bagian yang becek terutama yang berada tepat di belakang <i>Plaza Bogor</i>. Terlihat banyak genangan air, tumpukan sampah sayur dan masih banyak hal lagi yang membenarkan sebutan tersebut. Terserahlah! Memang begitu keadaannya ketika saya kesana 29 Nopember 2014 yang lalu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqxf6oefv0exnyMt-07GS8Bt40dL9kv4O4B43aaOGrNHMWwUzG_VNIe0ptsaTW2qlwJxeTF8tRl8J3_BwswAhKYeOhyphenhyphenmpjuZHEkW5aHQywzsM3EUBlCgBkq2cMKzySFPSztKTv5NyDhVvm/s1600/DSC_0078.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqxf6oefv0exnyMt-07GS8Bt40dL9kv4O4B43aaOGrNHMWwUzG_VNIe0ptsaTW2qlwJxeTF8tRl8J3_BwswAhKYeOhyphenhyphenmpjuZHEkW5aHQywzsM3EUBlCgBkq2cMKzySFPSztKTv5NyDhVvm/s1600/DSC_0078.jpg" height="225" width="400" /></a>Sebenarnya saya cukup bingung batasan yang jelas dari <i>Pasar Bogor </i>(yang sekarang) sendiri. Sebenarnya dulu tidak "sebesar" sekarang. Kalau sekarang sepertinya pasar ini sudah merambah ke areal sekitarnya. Banyak pedagang ditemukan berjualan di Jl. <i>Otto Iskandardinata (Otista)</i> dan bahkan Jl. <i>Roda</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seingat saya kedua jalan ini bukanlah bagian dari pasar itu sendiri. Hanya sama persis dengan saudaranya, pasar ini sekarang sudah berkembang secara abnormal dan merambah kemana-mana. Bahkan Jl. <i>Roda </i>seperti tertutup dengan pedagang dan menyulitkan kendaraan untuk memasuki jalan tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesan pertamanya memang <i>semrawut</i> sekali. Pedagang bertebaran dimana-mana dan memakai badan jalan. Banyak tempat menjadi kotor karena <b><i><u> <a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/10/awas-sindrom-tomd-mewabah-di-bogor.html">Sindrom TOMD</a></u></i></b> juga sudah menginfeksi semua yang terlibat disini. Tumpukan sampah bahkan terlihat di beberapa tempat di jalan Suryakencana dan Otista. Terlihat jelas ketidakteraturan disini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisOwBMC8_LvSuUg_YhfgzU4a6dsCLjX9Gin7Jw26ibGqNngMQ9m5P7yiCBA8H-n7oLZk3VaDxY17GvXYiiAGNm-clN91nyb_HaX34oiALZmSlMDLe7ZuFDdQ_nBK3qoH0ghs1Tx9AcblgY/s1600/DSC_0082.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisOwBMC8_LvSuUg_YhfgzU4a6dsCLjX9Gin7Jw26ibGqNngMQ9m5P7yiCBA8H-n7oLZk3VaDxY17GvXYiiAGNm-clN91nyb_HaX34oiALZmSlMDLe7ZuFDdQ_nBK3qoH0ghs1Tx9AcblgY/s1600/DSC_0082.jpg" height="225" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Belum lagi ketika menjelajah ke beberapa bagian <i>Pasar Bogor</i> ini tercium bau pesing. Entah darimana asalnya mungkin dari toilet umum yang tidak terawat dengan baik atau juga dari orang yang buang air sembarangan. Baunya sangat menyengat. Belum ditambah bau limbah sayuran yang membusuk membuat saya harus mempercepat pengamatan karena tidak tahan juga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah melihat sebuah spanduk yang dibentangkan di pagar Kebun Raya, ternyata memang hal-hal ini sudah diketahui oleh pihak Pemerintah Daerah Kodya Bogor. Spanduk tersebut menyebutkan bahwa pedagang diperkenankan berdagang di areal jalan Otista sampai pukul 6 pagi. Walaupun kenyataannya ketika saya berada disana sekitar pukul 8.00 ternyata masih terdapat pedagang yang berjualan. Yang jeas sampahnya . Ampun deh! Kasihan saya kepada petugas kebersihannya. Hanya kalau Pemda sendiri membiarkan dan memaklumi semua hal tersebut, sulitlah untuk bisa berkata-kata lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBThKcllkIZM-JLdrrBtJMyDglp5JEVWw0N0Pv6BM7wIjiJ6u4AcnoqTyij6IrQaqutX67Ci7eYYN825qiwqn7kyiK4QHqM1IcftCNkS1Lp10DhfIlZFOV5LVn4yVZjyWDCc7p_x_1Izne/s1600/DSC_0055.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBThKcllkIZM-JLdrrBtJMyDglp5JEVWw0N0Pv6BM7wIjiJ6u4AcnoqTyij6IrQaqutX67Ci7eYYN825qiwqn7kyiK4QHqM1IcftCNkS1Lp10DhfIlZFOV5LVn4yVZjyWDCc7p_x_1Izne/s1600/DSC_0055.jpg" height="225" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Hari itu perjalanan saya masih berlanjut dengan niat menyusuri jalan <i>Suryakencana</i>. Hanya terhenti sejenak ketika memandang sosok <i>Plaza Bogor</i>. Sepertinya sudah jauh berubah dibandingkan dengan ketika pertama kali diresmikan. Kesannya kusam dan tak terawat.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Warna catnya yang dulu cerah terlihat seperti sudah dimakan waktu dan tanpa perawatan. Akhirnya saya memutuskan untuk memasuki tempat tersebut dan merasakan suasana yang sama di bagian dalam. Tidak kumuh tetapi .. entahlah terasa tidak rapi dan .. apa namanya "kusam". Belum lagi banyak jalan di dalam dipakai pula untuk pedagang tanpa kios, alhasil susah bagi orang untuk berjalan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya tidak berapa lama kemudian saya memutuskan untuk keluar dari Plaza tersebut. Dalam hati terpikir hal seperti yang saya katakan di awal. Mungkin memang begitulah seharusnya pasar tradisional. Mungkin sayalah yang tidak terbiasa dengan lingkungan tersebut. Walaupun tetap menyisakan sebuah pertanyaan "Mengapa di beberapa kota lain di Indonesia bisa ada pasar yang tidak semrawut, kotor seperti itu". Tidak bisakah sebuah pasar dijadikan tempat yang lebih tertata dan tidak kotor. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin karena itulah saya lebih suka menyarankan atau mengantarkan sang istri untuk pergi berbelanja ke pasar modern alias supermarket saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="color: blue;">Catatan:</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="color: blue;">- untuk yang mau berkunjung ke Pasar Bogor bisa memakai angkot no 09 merah, 02 merah, 05 merah dan masih banyak angkot lainnya tergantung dari arah mana anda berangkat</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="color: blue;">- semua foto di atas hasil dari kamera Xperia M tanggal 29 Nopember 2014</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br /></div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-2861857057354172622014-12-04T22:23:00.000+07:002014-12-14T10:35:59.182+07:00The icon of Bogor - Mr Unchal<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKXk83boDeAbsP77vREdEjc14AEJI6HT_gnwq4HnpMrMnVPxJtYN_uifZVWBQITvcRvHztEh0URVCXgDXggve3owUA5kqqHKZQniOj5xOcx2y2AQ155IxWkVPU71XgwfEEmPHl2wsM2aIF/s1600/UNCHAL.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKXk83boDeAbsP77vREdEjc14AEJI6HT_gnwq4HnpMrMnVPxJtYN_uifZVWBQITvcRvHztEh0URVCXgDXggve3owUA5kqqHKZQniOj5xOcx2y2AQ155IxWkVPU71XgwfEEmPHl2wsM2aIF/s1600/UNCHAL.jpg" height="200" width="169" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Meet <i><b>Mr Unchal</b></i>! I saw him standing at a corner of one shopping center in Bogor. Honestly, I forgot to ask if <i>Unchal</i> was a male or female but since it had horns, it must be a male. So I added a "Mr" in front of him. He is cute, right? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Well, don't worry I am not too crazy to talk about a standing promotional doll. He can not say nor hear nothing. The only reason for me taking its picture was because it was interesting (at least for myself) to see such figure. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Let me tell you why such simple design of promotional tool mean to me. I will start with the name of "<i>Unchal</i>". I bet you won't find it in any dictionary in the world. Don't waste your time to try. It may sound like English word but it is not. You should ask to Sundanese people. However do not pronounce it like you pronounce "uncle", nobody will understand. "<i><b>Unchal</b></i>" is not actually a proper word in Sundanese, the correct word is "<i><b>uncal</b></i>". I salute the creator because he makes the name looks modern even though the word comes from a vernacular in West Java. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Now, please guess the meaning of "uncal". Hey, it is so easy because the name represents the character itself. Uncal means "deer". The character is a trademark of T-shirt made in Bogor by a person called as "<i>Mang Unca</i>l" or "<i>Uncle Uncal/Deer</i>".I really don't know his real name because when I opened his website www.unchalbogor.com, I could not get enough information about who he is or they are.Their name is just Mang Uncal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4ULmQ-4rbrfwRubLTw0iQrW4t1hq-XF9tLu0lBfrEQM8EiMfv8OyhxmoRg1EO32snaK8uYp-3kpgSB4-ObEMoMol4ZoVsHGWqcA8tuVN97T4RaIDRz8DV1qFznnG7D-93wdxsa8wS8VZK/s1600/DSC_0077.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4ULmQ-4rbrfwRubLTw0iQrW4t1hq-XF9tLu0lBfrEQM8EiMfv8OyhxmoRg1EO32snaK8uYp-3kpgSB4-ObEMoMol4ZoVsHGWqcA8tuVN97T4RaIDRz8DV1qFznnG7D-93wdxsa8wS8VZK/s1600/DSC_0077.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh43bt0BybJ3FIsBzRrOgvZRlS7ipPy-uXQv4x0zHN4-8PXyroKLL1qeD0oguBLiCMx_74_046RwT8vsWbakyi1z9wK_w4S7B5O6ZKNNUSfo17dcB99I0rYXuYc1RecWz-NssF4XMKasH-W/s1600/DSC_0045.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh43bt0BybJ3FIsBzRrOgvZRlS7ipPy-uXQv4x0zHN4-8PXyroKLL1qeD0oguBLiCMx_74_046RwT8vsWbakyi1z9wK_w4S7B5O6ZKNNUSfo17dcB99I0rYXuYc1RecWz-NssF4XMKasH-W/s1600/DSC_0045.jpg" height="180" width="320" /></a>Anyway, if you ask about what is the relation between "<i>deer</i>" and Bogor, then I know the answer. You can not separate Bogor and <i>deer</i> or <i>uncal</i>. I can say that Bogor is , besides associated with Taro and rain, also associated with deer. What is the reason? It is simply because you can find easily deer in the city. In fact you can find them in the center of the city. If you haven't come to Bogor, you may be confused about this because in the center of the city there is no forest nor meadows. So how can deer live in the city of concrete and cement?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
No, they can't and don't. The deer in Bogor still live in a meadow. Even it's not a vast one but it is a meadow. Please take a look at the front yard of the Bogor Palace. It's a small meadow. Yes, the deer in Bogor I mentioned on the above live here. In the front yard of the Palace. More than 500 deer live here. Now I heard the population reaches more than 600. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ3Ee3EHILLElz8hSAS6TjSrzPzzAyVDwtPGSumKoIiZMPmCi7yUV9uEjAo5mgvopedCPotlNnEWMZO-U8aT9SxJgIiEcyehVA6MAgE3MPKAMgLO0jKY7LDG2O7XOG33jQYlLeCWb4JmbZ/s1600/DSC_0131.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ3Ee3EHILLElz8hSAS6TjSrzPzzAyVDwtPGSumKoIiZMPmCi7yUV9uEjAo5mgvopedCPotlNnEWMZO-U8aT9SxJgIiEcyehVA6MAgE3MPKAMgLO0jKY7LDG2O7XOG33jQYlLeCWb4JmbZ/s1600/DSC_0131.jpg" height="180" width="320" /></a>Mr Unchal's ancestors have started their living in the yard back to 1814. It was when Sir Thomas Stamford Raffles decided to establish a hunting ground in the Bogor Palace. He imported a deer species named as Chital from other British colonies at that time. The deer, (I will call it Mr Unchal's family/relatives) has other names too such as <i>Axis axis</i> or <i>Indian spotted deer</i> as there are white spots spread on their body. You can call them whatever you like because actually the names refer to the same species.</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzMBD5bIJA0mNiT5gVcg8CUtNPYCDPJdT1AjMcKloDuEt-RwN6J1OqaKIz6Q-8UoOAIB99rNa-Af_VC44f1MdiWrZCKb-UXKnM4W6bvxtG193LPFZKepgMIisvU8utPNDuhNzL3KHHvd6n/s1600/DSC_0004.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzMBD5bIJA0mNiT5gVcg8CUtNPYCDPJdT1AjMcKloDuEt-RwN6J1OqaKIz6Q-8UoOAIB99rNa-Af_VC44f1MdiWrZCKb-UXKnM4W6bvxtG193LPFZKepgMIisvU8utPNDuhNzL3KHHvd6n/s1600/DSC_0004.jpg" height="180" width="320" /></a>Their long history and appearance in Bogor has made them an icon of Bogor. It can not be separated anymore from Bogor history and Bogor citizens are proud about it. In 1995, the deer is announced to be the <i>animal</i> figure representing Bogor. That's why you can easily find many figure imitating the deer in Bogor. From a housing complex like where I live in upto public park such Kencana Park put statues of Mr Unchal's family.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFY_MvAY5zi9ZfxsoJaQQiKtShDOByFw7K9bXnCbLsdLvs-KtU3WWzbLXw9uFOBOR5Bq3u19UmQSmCsaZ6mZR8-JNp8eCyWH39UIniRyVYNaGvuzpwNaFXm3Hqj1eo2C5qnXTuMM5b9YTr/s1600/DSC_0057.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFY_MvAY5zi9ZfxsoJaQQiKtShDOByFw7K9bXnCbLsdLvs-KtU3WWzbLXw9uFOBOR5Bq3u19UmQSmCsaZ6mZR8-JNp8eCyWH39UIniRyVYNaGvuzpwNaFXm3Hqj1eo2C5qnXTuMM5b9YTr/s1600/DSC_0057.jpg" height="180" width="320" /></a>How close are <i>Mr Uncha</i>l's family with Bogor Citizens? Very close! Haha.. Feeding a deer has been a favorite of many families in Bogor, especially families with toddlers. It can be done on the west fence of the Palace, on the <i><b><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/09/ir-h-juanda-jalan.html">Juanda Street</a></b></i> pavement. The deer , accustomed with human existence around them are not afraid to approach the visitors. Their attitude has given a chance for Bogor people to feed him and touch </div>
them. It is like a zoo there every Saturday or Sunday.<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5Bel7spcSnFNw4x7RauZ_XkguaAt2oaAUMExA0f3Ed9Mu0iCXMydaBPkqSuuWQOmZSAYT7WZSj9Jtl7rp0DQNjKpgObLNx4hew7sv3yl5t0ENGj86HSgPibpXP8dNigE0mx4rmlGMTu4i/s1600/IMG-20140903-WA0003.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5Bel7spcSnFNw4x7RauZ_XkguaAt2oaAUMExA0f3Ed9Mu0iCXMydaBPkqSuuWQOmZSAYT7WZSj9Jtl7rp0DQNjKpgObLNx4hew7sv3yl5t0ENGj86HSgPibpXP8dNigE0mx4rmlGMTu4i/s1600/IMG-20140903-WA0003.jpg" height="200" width="181" /></a>I used to bring my "little frizzy" (my son) here when he was still a toddler. I liked to see his face when a deer approach him, scared but excited. I believe many people who bring their children here should have the same feeling like mine. After feeding deer, usually we took a trip surrounding <b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/11/Bogor-botanical-gardens-oxygen-producer.html">Bogor Botanical Gardens </a></i></b> by <b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/11/d-e-l-m-n.html">Delman</a></i></b>. He is a teenager now, so this activity is no longer interesting for him.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anyway that is the story why Mr Unchal attracted my attention. Yes, it is yet just a simple character and not a famous Rudolph, the red nosed reindeer but it represents something that I love. It represents Bogor, the city I love and brings back some beautiful memory to my mind about my "little frizzy".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
So why don't you come here and see <b><i>Mr Unchal</i></b> and his family directly ? and of course make nice memories of your own here, in my city.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-57005929675870490362014-12-03T21:36:00.001+07:002014-12-15T08:49:05.601+07:00Park & Ride - Versi Cilebut<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7PB-VTEcsV1_hhKslvp3-Z8Q4btAmNhyphenhyphenDcgBHuyoJMavBQhFadvW673Ev7vyvfvFrsSM-2klV_Mw0pJgJu9M6u-4JYi77Ue-U9INUNNHDD1ZJAI-hKuY7to3QRc4nVmQrzzCo2-EA-2Nw/s1600/DSC_0005.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7PB-VTEcsV1_hhKslvp3-Z8Q4btAmNhyphenhyphenDcgBHuyoJMavBQhFadvW673Ev7vyvfvFrsSM-2klV_Mw0pJgJu9M6u-4JYi77Ue-U9INUNNHDD1ZJAI-hKuY7to3QRc4nVmQrzzCo2-EA-2Nw/s1600/DSC_0005.jpg" height="180" width="320" /></a>Jauh sebelum beberapa pemda termasuk Bogor mencanangkan konsep Park & Ride , masyarakat Bogor sebenarnya sudah mengenal hal tersebut. Terutama orang-orang yang terbiasa naik <b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/09/krl.html">KRL</a> </i></b>alias Kereta Rel Listrik yang nama kerennya sekarang KA Commuter Jabodetabek. Hal ini sudah berlangsung entah sudah berapa puluh tahun dan masih berlanjut sampai saat ini. Hanya biasanya konsep <i>Park & Ride</i> dulu masih sebatas pada sepeda motor saja.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQgN40x7d6bANVyurfAIXaK61hc-KD73jAH4-0NGWpjGVMRdKciqsSymiqZJ7qC0r084QZwyl4O_TGONqcpNUpQMiJFTJDlqtuX4LDcJi4wYYSuTGNZHwoOJ5OoHJQqt2SXEvBZFPefwOx/s1600/DSC_0006.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQgN40x7d6bANVyurfAIXaK61hc-KD73jAH4-0NGWpjGVMRdKciqsSymiqZJ7qC0r084QZwyl4O_TGONqcpNUpQMiJFTJDlqtuX4LDcJi4wYYSuTGNZHwoOJ5OoHJQqt2SXEvBZFPefwOx/s1600/DSC_0006.jpg" height="180" width="320" /></a>Konsep yang belakangan mulai diadopsi pula oleh PT KCJ (KA Commuter Jabodetabek) dengan melakukan penataan terhadap area-area di sekitar stasiun. Dulu biasanya area sekitar stasiun (bahkan dalam stasiun) disewakan kepada para pedagang. Termasuk diantaranya <i><b><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/09/cilebut-stasiun.html">Stasiun Cilebut</a></b></i>. Setelah penataan, area-area tersebut kebanyakan disulap menjadi kawasan parkir baik mobil ataupun motor. Hanya di stasiun Cilebut sepertinya dikhususkan untuk sepeda motor mengingat lahannya yang tidak seberapa besar. Juga kebanyakan yang datang ke stasiun ini kebanyakan memakai sepeda motor dan bukan mobil.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah usaha yang baik dan harus diapresiasi. Sayangnya ternyata kawasan parkir di stasiun ini ternyata tidak terlalu ramai dan penuh seperti yang mungkin diharapkan. Agak mengherankan mengingat Cilebut adalah salah satu stasiun yang ramai setiap harinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPfhNRy0hFNMK0xbaTZcGGm4OR7gc2MbB4b0Z3PNkEMEbD3xTJs1D2pPE_ObKMxvftfHLN3M7VU_B6wcxYDsjXAPWQWZwxmsl9Pzko_5lmnyK5dZ0pzkY7_9j6o93gan2HvZmect00kzxF/s1600/DSC_0002.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPfhNRy0hFNMK0xbaTZcGGm4OR7gc2MbB4b0Z3PNkEMEbD3xTJs1D2pPE_ObKMxvftfHLN3M7VU_B6wcxYDsjXAPWQWZwxmsl9Pzko_5lmnyK5dZ0pzkY7_9j6o93gan2HvZmect00kzxF/s1600/DSC_0002.jpg" height="180" width="320" /></a>Rupanya penyebabnya sederhana saja. <b><i>Fasilitas yang ditawarkan</i></b> <b><i>dan harga alias tarif parkir</i></b>!<br />
<br />
Masyarakat sekitar stasiun Cilebut sudah terlebih dahulu menangkap adanya peluang bisnis yang bagus. Naluri mereka ternyata lebih tajam dibandingkan PT KCJ dalam melihat kesempatan. Bahkan jauh sebelum konsep Park & Ride didengungkan banyak pihak, mereka sudah menawarkan hal tersebut jauh hari. Bentuknya lebih sederhana tetapi intinya sama yaitu <i>penitipan sepeda motor</i> (kendaraan). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPsR8_z23YduVgsuZahMf3YeNFqWL47M9ERuSg0zdFWPhzpPKQmq_yG2b6s8tEEsVMQEv4S9r9SU3MP6s1ZD3fWogs7VCw1xGk-4_IANS9HgKaPxM77KV94ByZfn8pdImyLo23pmYmjo_x/s1600/DSC_0032.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPsR8_z23YduVgsuZahMf3YeNFqWL47M9ERuSg0zdFWPhzpPKQmq_yG2b6s8tEEsVMQEv4S9r9SU3MP6s1ZD3fWogs7VCw1xGk-4_IANS9HgKaPxM77KV94ByZfn8pdImyLo23pmYmjo_x/s1600/DSC_0032.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada lebih dari 10 usaha penitipan motor yang berlokasi dekat stasiun ini.Lahan yang dipakai bermacam-macam. Ada yang menawarkan halaman rumahnya (dengan kapasitas sangat terbatas). Ada juga yang sengaja membuat bangunan yang khusus untuk dijadikan penitipan motor. Ada yang hanya sepetak tapi ada juga yang mencapai ribuan meter persegi. Ada yang hanya menampung 40-50 buah saja, Ada pula yang kapasitasnya mencapai 1000-1500 motor . Kebanyakan hanya terlihat seperti bangunan rumah biasa dengan satu pintu tetapi luas di dalamnya.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHUOw2Rrt1JJXe7hSonvuGp5xdxzAs3gXNuEF0nJ4W88Biuf4-4ieoqmVeubqTankoabbJpUgaS1oueJjw0BvCskIGvLbq6ka37hTDzGRiEMnlI6mZ1x3hBFq9dGPHTr4BKkD2FoKTr5Bg/s1600/DSC_0033.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHUOw2Rrt1JJXe7hSonvuGp5xdxzAs3gXNuEF0nJ4W88Biuf4-4ieoqmVeubqTankoabbJpUgaS1oueJjw0BvCskIGvLbq6ka37hTDzGRiEMnlI6mZ1x3hBFq9dGPHTr4BKkD2FoKTr5Bg/s1600/DSC_0033.jpg" height="180" width="320" /></a>Salah satu diantaranya adalah yang biasa saya jadikan penitipan si Supra Fit tua kesayangan. Lokasinya tepat di sebelah mesjid di Jl. Pendidikan, pas depan stasiun Cilebut. Sudah paling tidak 6 tahun lebih menjadi langganan disana. Tarifnya dulu Rp. 2,000 kalau tidak menginap . Hanya sudah naik beberapa kali sampai sekarang sekitar (rata-rata semua penitipan sama) Rp. 4,000/motor tidak menginap dan kalau menginap Rp. 7,500/motor. Tarif yang masih lebih murah dibandingkan yang ditawarkan tempat parkir versi PT KCJ . Kalau tidak salah tarif di kawasan parkir PT KCJ Rp. 2,000 untuk jam pertama, dan Rp. 1,000 per jam berikutnya, maksimum Rp. 6,000 dan menginap Rp. 12,000. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEy4iRSW1t3GmLaqmhKWMETz0NYoYTSYh9lWWkEw_l_PCDvQluxdSpXw-4KdzPxjxvpHkQXdT0-Lc6EeExVlc0URoT13FPo-nl_kvMZWXqDulwKBkjiLJ4_Eh0twg9Y-hc3xM-1uvuENys/s1600/DSC_0034.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEy4iRSW1t3GmLaqmhKWMETz0NYoYTSYh9lWWkEw_l_PCDvQluxdSpXw-4KdzPxjxvpHkQXdT0-Lc6EeExVlc0URoT13FPo-nl_kvMZWXqDulwKBkjiLJ4_Eh0twg9Y-hc3xM-1uvuENys/s1600/DSC_0034.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
Dibandingkan dengan kawasan parkir KCJ, tempat ini memiliki kapasitas lebih besar. Pernah saya coba hitung bisa mencapai 1000-1500 sepeda motor. Hasil <i>ngobrol</i> memberikan informasi bahwa penghasilan penitipan motor ini mencapai Rp. 6,000,000/hari (tidak jauh dari perhitungan saya).Selain lebih besar penitipan motor disini dan juga kebanyakan yang lain di Cilebut walau bangunannya sederhana, memiliki atap. Motor dan helm tidak akan terguyur hujan yang sering datang di Bogor. Sebuah kelemahan yang tidak dimiliki parkiran versi KCJ.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmAKH5upzzrmJmxC4ufHqVKdUZUda1x0ooTqvK87cE96yQH28e5OYpsAy_Me5IjA5J26YnJi9pxMZF6W_meiMT3QYi45RDfrROGvYDlWSnGpz1ppQL32PFy7y3UdIcjWDZkHmKPj3iIy7C/s1600/DSC_0031.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmAKH5upzzrmJmxC4ufHqVKdUZUda1x0ooTqvK87cE96yQH28e5OYpsAy_Me5IjA5J26YnJi9pxMZF6W_meiMT3QYi45RDfrROGvYDlWSnGpz1ppQL32PFy7y3UdIcjWDZkHmKPj3iIy7C/s1600/DSC_0031.jpg" height="180" width="320" /></a>Walau jumlah motor yang dititipkan disini banyak, saya tidak perlu takut akan kesulitan mengeluarkan motor. Ada paling tidak 10-15 orang pemuda yang dipekerjakan untuk mengatur motor dan membantu mengeluarkan motor. Sebenarnya tanpa biayapun mereka akan membantu, hanya saya terbiasa memberikan sedikit jajan kepada yang mengeluarkan. Alhasil seringkali ketika saya masuk, si Supra Fit sudah siap untuk ditunggangi. Lagi-lagi sesuatu yang tidak ditawarkan oleh parkiran resmi. Penitipan ini beroperasi 24 jam dan keamanan cukup terjamin karena hanya ada 1 pintu keluar dan masuk. Sepeda bisa juga dititipkan disini dan akan diperlakukan sama dengan sepeda motor<br />
<br />
Jadi rupanya kawasan Park & Ride versi resmi di Cilebut sebenarnya cukup ketinggalan zaman dan kurang mampu bersaing walau lebih modern (memakai kartu elektronik). Hanya tetap hal tersebut adalah sebuah usaha yang bagus dari pihak KCJ dan setidaknya sejak kehadiran tempat parkir versi modern ini, situasi di sekitar stasiun Cilebut lebih bersih. Penyebabnya karena tempat yang sekarang menjadi kawasan parkir adalah sebuah pasar yang ramai dan kotor. Sekarang situasi di sekitar stasiun ini lebih rapi dan bersih.<br />
<br />
Setidaknya tetap ada sisi baiknya. Iya kan!<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br /></div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8478839851283669110.post-60789145697861482892014-12-02T21:17:00.001+07:002014-12-15T08:48:32.958+07:00Kebiasaan baru - Keliling <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAQJExfqfZzHhMq2iMRnsyfH7VhbCOMiVcv29OR4d381RtUpBHykVjWD9qfsOqmlpe67nhk8GUT8ySPjZNDBglH_iSRgN4K9u8r4mO1Vx1OTk_TA5bCeYHSeSEW_MWXeT2Mr-hvb5J_D3Y/s1600/DSC_0076+(2).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAQJExfqfZzHhMq2iMRnsyfH7VhbCOMiVcv29OR4d381RtUpBHykVjWD9qfsOqmlpe67nhk8GUT8ySPjZNDBglH_iSRgN4K9u8r4mO1Vx1OTk_TA5bCeYHSeSEW_MWXeT2Mr-hvb5J_D3Y/s1600/DSC_0076+(2).jpg" height="320" width="180" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Lucu rasanya sebenarnya. Biasanya saya paling sulit untuk diajak keluar rumah. Baik itu untuk jalan-jalan sekedar makan, belanja bulanan. Apalagi untuk pergi ke pasar becek.. eh tradisional. Boro-boro deh. Itu hal yang paling bisa dikata kalau tidak kepepet paling malas saya lakukan. Sering mantan pacarku pergi sendiri kalau ke pasar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW-jU1x4N0uMrjeAL0GnrbLWp_oMA76TZw0m2SmkFX6iw-weE7ePj4umHmwHOaDDbd90z89ihELAsYL5eJzLs9HgCkwN6KhNUx2bUd7ZuOb2OchZoUhWtHL1ikjGXJ82edTCE6xuk5phg1/s1600/CopyDSC_0061+(2).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW-jU1x4N0uMrjeAL0GnrbLWp_oMA76TZw0m2SmkFX6iw-weE7ePj4umHmwHOaDDbd90z89ihELAsYL5eJzLs9HgCkwN6KhNUx2bUd7ZuOb2OchZoUhWtHL1ikjGXJ82edTCE6xuk5phg1/s1600/CopyDSC_0061+(2).jpg" height="180" width="320" /></a>Hanya sejak punya blog ini, justru sebaliknya. Saya malah punya kebiasaan baru untuk berkeliling Bogor. Dari mulai yang disukai seperti<span style="background-color: white;"> <span style="color: #38761d;"><b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/11/Bogor-botanical-gardens-oxygen-producer.html">Kebun Raya Bogor</a></i></b></span> </span>sampai yang paling "menakutkan" seperti <span style="background-color: white;"><span style="color: #38761d;"><b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/10/pasar-anyar_7.html">Pasar Anyar</a></i></b></span></span> saya kunjungi dan masuki. Yah harus dikunjungi untuk mencari-cari ide buat tulisan. Kurang pas rasanya kalau tidak melihat dan mengalami sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ternyata bisa dibilang "not bad" karena ternyata semakin sering saya berkeliling, semakin banyak pula yang ditemui. Hal-hal yang dulu saya tidak tahu, jadi tahu. Tempat-tempat yang menakutkan ternyata <i>lebih menakutkan</i> dari yang diduga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJsRTJigofcNttkv-fwOak2dLLE1ptr7sX_rH3s_1tjjHcp-os1xf7r19NbLc1BL5dAdUUpTDySEgICdWx3lijznI52fOCNhoGq9l_JPHTwcI43murRVwuZRtS23v-eNdht8bkc_rjdUQD/s1600/DSC_0100+(2).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJsRTJigofcNttkv-fwOak2dLLE1ptr7sX_rH3s_1tjjHcp-os1xf7r19NbLc1BL5dAdUUpTDySEgICdWx3lijznI52fOCNhoGq9l_JPHTwcI43murRVwuZRtS23v-eNdht8bkc_rjdUQD/s1600/DSC_0100+(2).jpg" height="180" width="320" /></a>Biasanya keliling Bogor saya lakukan di hari Sabtu setelah mengantar kru no-3 dari bogormylovelytown (lihat <b><span style="color: #38761d;"><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/09/dapur-penulis.html">Dapur Penulis</a></i></span></b>) ke sekolah. Tugas utama harus dijalankan dahulu yaitu mengantar si kribo cilik (walau sudah tidak cilik lagi sebenarnya) ke sekolahnya di Bogor Center of School di kawasan Salabenda. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Baru setelah itu saya ajak si Supra Fit jalan ke berbagai tempat, seperti ke <span style="color: #38761d;"><b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/11/jalur-alternatif-CIFOR-Bogor.html">CIFOR</a></i></b></span> atau <span style="color: #38761d;"><u><i><b><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/11/jalur-alternatif-tonjong.html">Tonjong</a> </b></i></u></span>dan banyak lagi lainnya. Rata-rata sekali keliling yah 25-30 kilometer jarak yang ditempuh selama sekitar 2-2 1/2 jam.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhOW5rOMJwBt_wpzhybRfrs4hGcYgOyzC07ZIB_n-shnXBCYGpU3AIToBpa1EaVQOeC_itDpgBNrhO0rceSO16MGvjQOoO7FiPQvUaHfS1TAWZCP8DWgfEoBAyy7_UrPVaMhyphenhyphenafXze1gIg/s1600/DSC_0026.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhOW5rOMJwBt_wpzhybRfrs4hGcYgOyzC07ZIB_n-shnXBCYGpU3AIToBpa1EaVQOeC_itDpgBNrhO0rceSO16MGvjQOoO7FiPQvUaHfS1TAWZCP8DWgfEoBAyy7_UrPVaMhyphenhyphenafXze1gIg/s1600/DSC_0026.jpg" height="180" width="320" /></a>Apa saja yang saya lakukan selama itu? Ya selain mengendarai motor (LOL) saya sering berhenti untuk mengambil foto-foto. Semua hal yang menurut saya menarik. Walau kemudian nanti kalau sudah dirumah dipilah-pilah lagi untuk disesuaikan dengan apa yang mau ditulis. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sampai sekarang ada sekitar 1000 foto kurang lebih dari hasil keliling tersebut. Masing-masing dimasukkan dalam folder dan diberi tanggal supaya tidak lupa dimana dan kapan foto tersebut diambil. Sebagian sudah dipakai untuk tulisan sebagian lagi masih disimpan karena walaupun belum terpakai sekarang, kemungkinan bisa dipakai nanti.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWLIFlZkaxlU89cywYaXvY2D8LxzRDL9epqsRm_eM7UtIT-kXGt5NkMGvqsSV8TonrNAfQOWm9_eFPmVlFGZ2jkZkcC0NQtC4sz-WoXJcQoJSA3QnGXWgUIQy_9_S8v0SYiHHLbdeNLXaP/s1600/DSC_0005.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWLIFlZkaxlU89cywYaXvY2D8LxzRDL9epqsRm_eM7UtIT-kXGt5NkMGvqsSV8TonrNAfQOWm9_eFPmVlFGZ2jkZkcC0NQtC4sz-WoXJcQoJSA3QnGXWgUIQy_9_S8v0SYiHHLbdeNLXaP/s1600/DSC_0005.jpg" height="180" width="320" /></a>Kemudian yang saya pungut lagi dari keliling-keliling ini adalah "kesan". </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya tidak mencari berita karena memang bukan seorang wartawan. Buat saya "kesan" lebih penting dalam membuat tulisan di blog ini. Dari kesan inilah seringkali ide sebuah tulisan keluar. Kesan ketika melihat kumuhnya <span style="color: #38761d;"><i><b><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/11/kapan-ya-terminal-bubulak.html">Terminal Bubulak</a></b></i></span> atau teduhnya <span style="color: #38761d;"><b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/09/dr-sumeru-jalan.html">Jl. Dr Sumeru</a></i></b></span> atau sibuknya <span style="color: #38761d;"><b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/09/pajajaran-jalan.html">Jl. Pajajaran</a></i></b></span> ditambah dengan pengalaman masa kecil seperti <span style="color: #38761d;"><b><i><a href="http://bogormylovelytown.blogspot.com/2014/10/cipakancilan-riwayatmu-kini.html">Cipakancilan</a></i></b></span> maka jadilah tulisan-tulisan tersebut. Jadilah tulisan yang mewakili image saya terhadap bagian-bagian kota hujan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4omy35AkLIUvGGUPWYF4WQzzvaNIEv6byCIx3tBvNwWwPbWlVzXTnWwlmuq9T140qGGBdCcvCEf2wlC4bobjaU12z5WjoyTyB_oAMw7qTD_5WQZb5NNXdyzatBeZVdJHj5N687aZTrmfr/s1600/DSC_0020.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4omy35AkLIUvGGUPWYF4WQzzvaNIEv6byCIx3tBvNwWwPbWlVzXTnWwlmuq9T140qGGBdCcvCEf2wlC4bobjaU12z5WjoyTyB_oAMw7qTD_5WQZb5NNXdyzatBeZVdJHj5N687aZTrmfr/s1600/DSC_0020.jpg" height="179" width="320" /></a>Yang baik , yang buruk , yang kumuh , yang indah, semua terlihat ketika berkeliling. Oleh karena itu tulisan-tulisan yang ada di blog ini tidak akan semuanya indah dan enak dibaca. Tidak semuanya juga jelek dan buruk. Silih berganti sesuai dengan apa yang didapat selama berkeliling. (Tentu saja mood si penulis)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjytDhW8QNafdHU6Km34PZm5yLk28RGm3KaddBsw_PA1os6bSwrsTrgl_qqw787kxNoIsQ9c9QPWipaLWCKYhOeRP-7eja1fxzbkCbcXmGkBbvukpVcelvHkWb8FDtTJmIuZpwQ1oV3hXan/s1600/DSC_0036.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjytDhW8QNafdHU6Km34PZm5yLk28RGm3KaddBsw_PA1os6bSwrsTrgl_qqw787kxNoIsQ9c9QPWipaLWCKYhOeRP-7eja1fxzbkCbcXmGkBbvukpVcelvHkWb8FDtTJmIuZpwQ1oV3hXan/s1600/DSC_0036.jpg" height="180" width="320" /></a>Sepertinya kebiasaan tersebut akan terus berlanjut ke depannya. Sudah ada beberapa tempat yang dijadwalkan untuk dikelilingi minggu ini. Walaupun sepertinya dalam 1-2 bulan ke depan tantangan bakalan bertambah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika blog ini lahir sampai hari ini, Bogor belum masuk ke puncak musim hujan. Hujan belum turun deras di pagi hari, masih pada sore dan malam saja. Sebentar lagi kalau sudah masuk Januari atau Februari biasanya pagi haripun Bogor akan disiram hujan deras. Bakalan lebih sulit mendapatkan foto, tapi juga bisa dipastikan memberikan nuansa lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yah itulah sebuah kebiasaan baru yang ternyata menyenangkan. Selain tentu saja hobi baru yaitu menulis. Bahkan ketika kepala lagi ruwet dan seperti buntu kayak sekarang,harus tetap menulis sesuatu walaupun mungkin tidak menarik untuk dibaca. Paling tidak bisa sharing foto-foto bagian-bagian dari Bogor. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anton Ardyantohttp://www.blogger.com/profile/16101786645496074504noreply@blogger.com0