"Ka SEUHAH yuk bu ?" celetuk bu Ilyas tetangga kami kepada mantan pacarku beberapa bulan yang lalu . Sempat bingung juga walau bukan seorang ahli berbahasa Sunda tapi masih mengerti arti dari kata seuhah . Seuhah dalam bahasa Sunda artinya pedas . Masa sih ngajak ke pedas . Sampai akhirnya sepulang mereka dari "seuhah" saya bertanya sama kru no 2 Blog Bogor Kotaku (bogor.mylovelytown.blogspot.com) .
Penjelasannya ternyata sederhana , rupanya si ibu itu mengajak kesini
Waroeng SS atau Super Sambel (bukan SS Nazi lho ala penyanyi yang itu , dan jangan harap pelayannya berpakaian seperti Nazi yah) yang berada di Ruko Taman Yasmin di Jl. KH Abdullah Bin Nuh . Logonya yang berupa cabe merah berkacamata , bertopi disebut Mr Huuh Haah . Sebenarnya bukan merupakan produk asli dari Bogor dan yang ada disini adalah hanya cabangnya saja . Katanya disini ada 28 jenis sambel dan rupanya ini asal dari julukan seuhah tadi .
Ternyata tempat ini pula yang kemarin ditunjuk oleh kru no 3 Sabtu Sept 13 lalu sebagai tempat perayaan ultah kru no 2 . Tidak menyangka juga kalau kru no 3 memilih tempat ini mengingat selera dia yang lebh metropolis tapi rupanya sambal dari warung ini meninggalkan kesan buat dia . Akhirnya sore itu kami berangkat kesana dan harus berhadapan dengan kemacetan Bogor yang ampun-ampunan . Setiba disana sekitar pukul 7.30 ternyata tidak ada tempat duduk dan daftar tunggu sampai 8 . Akhirnya terpaksa kami pulang , perayaan ditunda .

Penampakan Waroen SS sendiri sangat sederhana
Ada sekitar 10 meja di lantai pertama serta 3-4 meja di lantai atas dan area ngampar alias duduk ditikar .
Ada beberapa tempelan dinding yang menarik untuk dibaca seperti "AREA SILAKAN MEROKOK" . Tidak biasanya di tempat makan ada area yang mempersilakan pengunjung untuk merokok . Walaupun demikian saya perhatikan tidak ada pengunjung yang merokok di dalam . Beberapa perokok terlihat tetap merokok diluar . Serta terdapat beberapa tempelan lainnya yang berisikan kata-kata bijak lainnya + daftar menu besar berisi menu yang terdapat disana
Akhirnya kami memesan 2 cumi goreng tepung , 2 jamur goreng tepung , 2 porsi pete goreng , 1 porsi iso goreng , 2 porsi sambel (dari 28 jenis sambal kami pilih favorit sambal terasi Bogor) , 1 porsi udang goreng tepung , 1 porsi lalapan , tempe goreng , 3 es jeruk , 1 jus alpukat dan 4 porsi nasi (sempat agak khawatir takut berlebih) dan 1 botol aqua ... (hahaha buanyaak yah tapi spesial ..). Setelah menunggu 15-20 menit akhirnya pesanan kami keluar
Dannn.... memang sambalnya memang Seeuuhhaaaaaahhhhhh..Kami bertiga makan sampai berkeringat tapi juga tidak bisa berhenti . Sampai akhirnya nasi yang tadinya khawatir tidak termakan ludas dan semua lauknya . Memang bukan sebuah makanan luar biasa dan tidak pula merupakan makanan khas Sunda , rasanya lebih mirip makanan rumah . Hanya mungkin justru itu yang membuatnya menjadi salah satu favorit kami kalau kebetulan kru-2 (untuk tahu siapa kru-2 atau kru 3 lihat Dapur Penulis) sedang tidak masak di rumah . Juga bisa dimengerti mengapa diberi julukan seuhah oleh ibu-ibu di komplek karena 2 porsi sambal yang tidak seberapa banyak sanggup membuat kami ber-huuuhh haahhh ria selama makan .
Selesai makan , saya tidak membayar sepeserpun ..(uppsss jangan curiga , kru-2 yang harus membuka dompetnya) . Untuk sekian banyak yang kami pesan , jumlah yang harus dibayar lebih sedikit daripada kalau kita makan di warung-warung tenda seafood di Bogor . Hanya 105 ribu rupiah saja ..!
Mau mencoba ...
Catatan : semua foto diambil lewat kamera Xperia M 13-9-2014
0 comments:
Post a Comment