;

Aglaonema



Pernah mendengar nama-nama berikut Sexy Pink , Tiara , Widuri , Adelia atau Donna Carmen ? Terdengar dari namanya pasti mereka cantik-cantik dan sexy-sexy . Ya , mereka memang cantik dan sexy . Mereka indah dan sedap dipandang mata , bisa menyejukkan hati yang memandang . Bisa pula menggelorakan nafsu sehingga tak segan banyak orang mengeluarkan lembaran-lembaran uang dari dompet untuk memenuhi keinginan memiliki mereka . Sering satu nama tidak bisa memenuhi hasrat sehingga tidak jarang uang tak lagi diperhitungkan demi mendapatkan mereka


Sebelum prasangka yang tidak-tidak keluar , ada bagusnya melakukan flasback ke sekitar tahun 2006-2008 ketika trend tanaman hias sedang mencapai puncaknya . Berlomba-lomba orang , termasuk warga Bogor memburu dua jenis tanaman hias yaitu Anthurium dan Aglaonema . Nah nama-nama tersebut di atas adalah jenis-jenis aglaonema dan bukan nama-nama WIL (wanita idaman lain) atau ayam kampus atau cabe-cabean .  

Aglaonema adalah nama kota/panggung dari Sri Rejeki . Aglaonema adalah hasil kawin silang antara beberapa jenis Sri Rejeki/Aglaonema spesies seperti Rotundum dan Commutatum . Hasilnya adalah perpaduan yang indah dan warna warni . Tampilan aglaonema ini , apalagi ditangan seorang pecinta tanaman hias kecantikannya bisa bahkan membuat seorang suami tidak perduli pada istrinya atau sebaliknya karena terpesona pada keindahan dan kemolekannya . Tidak jarang pengeluaran rumah tangga dihemat hanya agar dapat memiliki sebuah Tiara atau Adelia . Lebih rela tidak nonton bioskop selama sebulan demi se-pot Widuri bahkan sampai berhutang sekalipun . Hal itu pernah terjadi di Bogor dan banyak kota di Indonesia se-pot Sexy Pink dihargai hampir 100 juta , atau se-pot Ken Dedes dihargai 25 juta . Sekarang harganya sudah lebih membumi karena tidak lagi selalu dikaitkan dengan status dan gengsi 
Lalu apa kaitannya dengan Bogor ? Mungkin tidak pernah disadari oleh warga Bogor bahwa kota ini punya seorang yang seharusnya dibanggakan karena prestasinya . Nama-nama aglaonema di atas adalah hasil jerih payah seorang warga Bogor , seorang peneliti LIPI . Tanpa terlalu banyak gembar-gembor atau promosi sebenarnya produk asli Bogor tersebut sangat dicari di daerah-daerah lain . Produk Bogor meng-invasi daerah lain tanpa mendapatkan saingan . Bahkan banyak petani dari negara tetangga Thailand bersedia mengeluarkan uang banyak untuk membawa beberapa pot Tiara , Widuri untuk dikembangbiakan disana . Nama penyilangnya adalah GREG HAMBALI tinggal di Baranang Siang Indah .

Mungkin karena dia tidak ganteng bak artis atau tak bisa nge-dance di panggung hiburan , namanya hanya harum di kalangan pecinta tanaman hias . Mungkin karenadia tidak bisa mengayunkan kok atau menendang bola bak atlet , namanya kurang bergaung . Hanya disadari atau tidak karyanya akan tetap terus ada dan dinikmati oleh banyak orang di Indonesia sampai saat ini . 

Silakan anda lihat di taman anda adakah satu atau dua pot aglaonema disana . Kalau ada , bagusnya jangan lupa diingat namanya dan nama orang yang menyilangnya .

Catatan :
foto aglaonema di atas bernama Striptease (Penari Telanjang) . Bukan hasil silangan Greg Hambali . Foto hanya ilustrasi untuk menggambarkan aglaonema . Foto adalah hasil jepretan aglaonema milik penulis beberapa tahun yang lalu 

Share on Google Plus

About Anton Ardyanto

Terima kasih untuk berkenan membaca tulisan ini. Saya berharap ada yang dapat diambil dan dimanfaatkan dari tulisan ini. Kalau anda berkenan mohon luangkan waktu berharga anda sedikit lagi untuk memberikan sesuatu. Saran, masukan atau kritik akan sangat berharga bagi saya. Apalagi kalau anda berkenan share tulisan dari blog ini kepada yang lain.

Thank you for your time to read my writings. It means a lot to me. I really hope that there is something that you, the reader can take from my writing. I would be honored if you can spare a bit more of your precious time to let me have your comments or even your critics. I would be more than grateful if you can share something from this blog to other people.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment