
ENGLISH EDITION....CLICK HERE
Tentu anda pernah makan penganan yang satu ini . Memang bukan jenis yang khas asli asal Bogor , tetapi bila anda berkunjung ke Bogor Permai (Boper) , biasanya kita akan bertemu dengan seorang pedagang yang menjajakan penganan ini . Bukan pula dari jenis yang mahal dan modern , tetapi jenis yang murah meriah dan tradisional . Sudah bisa menebak namanya ? Pasti sudah ! karena judul posting berdasarkan namanya . Ya namanya GEMBLONG .
Tentu anda pernah makan penganan yang satu ini . Memang bukan jenis yang khas asli asal Bogor , tetapi bila anda berkunjung ke Bogor Permai (Boper) , biasanya kita akan bertemu dengan seorang pedagang yang menjajakan penganan ini . Bukan pula dari jenis yang mahal dan modern , tetapi jenis yang murah meriah dan tradisional . Sudah bisa menebak namanya ? Pasti sudah ! karena judul posting berdasarkan namanya . Ya namanya GEMBLONG .
Terbuat biasanya dari ketan dan dilapisi dengan gula untuk bagian luarnya . Proses pembuatannya ternyata tidak sesederhana bentuknya serta tidak semudah yang diduga . Kalau menurut penuturan dari ibunda ternyata sangat memakan waktu dan tenaga . Dimulai dari ketan yang harus disiram air panas agar melunak sebelum kemudian dikukus , setelah pengukusan selesai dilanjutkan dengan penumbukan dan pembentukan . Diakhiri dengan pembentukan , penggorengan dan pelumuran gula . Selain ketan bisa juga dibuat dari nasi hanya rasanya akan kurang legit dan gurih dibandingkan bila memakai ketan . Hasil jadinya bisa dibentuk sesuai dengan selera tapi kebanyakan gemblong dibentuk seperti telur tapi pipih .


Makanan tradisional ini sudah agak sulit ditemui di Bogor . Kecuali beberapa toko kue di pasar Anyar agak sulit menemukannya lagi . Sepertinya seperti juga banyak rekannya dari kalangan penganan tradisional seperti tape uli , gemblong sedang berjuang untuk tetap eksis . Mungkin selain karena "tradisional" dan keliatannya susah melakukan improvisasi dalam penampilan , kesulitan dalam proses pembuatan membuat semakin sedikit orang berminat meneruskan usaha ini . Kata yang pernah coba membuat gemblong , sehabis menumbuk ketan untuk pembuatan gemblong , tangannya pegal selama seminggu ...
Tiga puluh ribu rupiah akhirnya ditukarkan dengan 20 butir gemblong dan dapat bonus dari sang penjual 2 butir . Ternyata bahkan di rumah eyangnya si kribo , ke-22 butir gemblong sudah tidak tersisa . Akhirnya saya mengetik postingan ini sambil menyesali mengapa tidak membeli lebih banyak lagi .. Yahhh nasib .
makanan terlama :D . semakin hilang kalau gak di jaga
ReplyDeleteiya ... sekarang sudah susah nyarinya ..disana ada nggak ?
ReplyDeleteAne belom pernah makan makanan itu gan, siapa tahu ane dapet makan gituan terus bisa ngerasain wkwk
ReplyDeleteBtw, nice share ya gan!
sini ke bogor.. ntar aku beliin sebakul deh
ReplyDeleteAku pernah makan nih, cuma kayaknya rasanya manis bener ya karena dilapisi semacam gula cair gitu :)
ReplyDeleteIya mas Adie... memang manis karena dilapisi gula cair di permukaannya.. bukan semacam gula , memang itu campuran gula putih + gula merah/kelapa
ReplyDelete