;

AKHIRNYA.. KUTEMUKAN KAU , DUHAI LAKSA



ENGLISH EDITION....CLICK HERE

Boleh... anda boleh tertawa kok baca judulnya . Tidak dipungut bayaran untuk itu . Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang , lagi pula tertawa katanya bisa membuat orang awet muda (katanya lho) . Hanya usahakan ada seseorang di dekat anda kalau tidak anda bisa dicurigai tertawa sendirian.

Upppss.. kembali ke topik . Judulnya memang agak ala anak alay walau sebenarnya cukup mewakili apa yang dirasakan ketika semangkuk LAKSA disajikan . Semerbak bau daun kemangi yang tersiram kuah santan . Potongan tahu , bawang goreng , toge , oncom merah dan bihun terlihat sangat menawan dimata saya Sabtu 4 Oktober lalu . Hmmm.. sempat sejenak terbawa ke masa silam . Sudah lama ngidam makan laksa seperti di waktu dulu dan sebetulnya masih berharap merasakan versi seperti yang dulu dikecap lidah , tetapi akhirnya setelah beberapa kali mencari harus menyerah dan menikmati versi yang ada di SKI (Sumber Karya Indah - Lihat Tas Tajur) . Ternyata tidak mengecewakan .

Terlepas dari satu hal yang kurang mirip , yaitu tidak adanya bau asap , laksa versi SKI bisa mengurangi kerinduan terhadap salah satu makanan tradisional ini . Lho bau asap , iya .. dahulu si mamang tukang laksa yang ngider tidak memakai kompor untuk memasaknya . Si mamang memakai tungku kayu bakar/arang . Biasanya ada 1-2 ikat kayu bakar disimpan dibawahnya dan di atas kayu bakar ada persediaan toge , oncom dan bahan-bahan lainnya . Nah yang versi SKI ini dimasak memakai kompor gas , jadi walaupun bentuk dan rasanya sama , salah satu ciri khas tradisionalnya  (bau asapnya) sudah hilang . Hanya bisa dimaklum mengingat perkembangan zaman pemakaian kayu bakar memang tidaklah praktis . 


Ditemani segelas es cingcau , rasanya benar-benar nikmat , apalagi ditemani sang mantan pacar (jadi romantis). Rasa gurih , sedikit manis , kelembutan tahu serta telur dan licinnya bihun rasanya membelai lidah (ternyata di makanan bisa membuat orang jadi puitis) . Ditambah dengan wangi kemangi dan bawang goreng .. ENAK , cuma itu yang bisa saya katakan (mungkin juga karena sudah terlalu kangen yah) . Salut kepada si bapak yang masak karena hasil racikannya terasa begitu pas . Ingin rasanya memesan satu mangkuk lagi , hanya biasanya kalau yang kedua kali nikmatnya akan berkurang , jadi diputuskan untuk berhenti . Apalagi masih ada es cingcau yang harus diselesaikan .. yang ternyata sesuai dengan selera . Tidak terlalu manis , tidak terlalu gurih , PAS ! Lengkap sudah hari ini menikmati penganan masa kecil dulu . Pas bayar juga membuat tercengang hanya Rp 28,000.- untuk 2 porsi laksa dan 2 gelas es cingcau ..

Jangan tanya racikan dan resepnya yah karena tidak akan saya beri .. karena memang tidak tahu . Lebih baik untuk yang ini saya serahkan kepada ahlinya daripada saya buat sendiri . Kalau saya yang buat bisa jadi sayur asem (bener-bener asem karena tidak ada yang mau makan :-D). 

Catatan : foto-foto diambil sendiri dengan kamera Xperia M dan ini bukanlah promosi atau iklan 







Share on Google Plus

About Anton Ardyanto

Terima kasih untuk berkenan membaca tulisan ini. Saya berharap ada yang dapat diambil dan dimanfaatkan dari tulisan ini. Kalau anda berkenan mohon luangkan waktu berharga anda sedikit lagi untuk memberikan sesuatu. Saran, masukan atau kritik akan sangat berharga bagi saya. Apalagi kalau anda berkenan share tulisan dari blog ini kepada yang lain.

Thank you for your time to read my writings. It means a lot to me. I really hope that there is something that you, the reader can take from my writing. I would be honored if you can spare a bit more of your precious time to let me have your comments or even your critics. I would be more than grateful if you can share something from this blog to other people.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

4 comments:

  1. Laksa itu makanan khas mana ya kak? di lihat dari foto seperti nya enak, pengen cobain deh jadinya..

    ReplyDelete
  2. Ada beberapa daerah yg punya ciri khas laksa. Betawi, bogor, palembang punya versi laksa masing2. Yang di atas itu versi Bogor..emang enak kok. Cuma skrg susah nyarinya

    ReplyDelete
  3. Wuiiih masih murah meriah ya , manteep

    ReplyDelete
  4. Masih mbak..aku jg heran..dan tetap enak

    ReplyDelete