;

Jalur alternatif : CIFOR

Pernah ingat beberapa waktu lalu, walikota Bogor Bima Arya diberitakan marah terhadap sebuah pusat perbelanjaan dan sempat menutupnya sementara. Hal itu terjadi beberapa waktu lalu berkaitan dengan beroperasinya sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Dramaga. Jalan Raya Dramaga tempat pusat perbelanjaan itu berdiri adalah sebuah jalur nan padat dengan kendaraan alias macet. Jalan tersebut hampir tidak pernah lepas dari kemacetan setiap harinya bahkan pada weekend, seringkali jarak yang tidak seberapa jauh harus ditempuh berjam-jam.Kemacetan di kawasan ini sering membuat banyak pengemudi yang menuju Leuwiliang , Ciampea atau Kampus Institut Pertanian Bogor harus memutar otak untuk menghindari kawasan tersebut.

Biasanya untuk menghindari jalan raya Dramaga, banyak pengemudi yang mengambil jalur alternatif CIFOR. Dinamakan sedemikian rupa karena jalur ini memang melewati atau memutari sebuah hutan yang dikelola oleh CIFOR (Center for International Forestry Research) . Hutan ini memang merupakan pusat penelitian tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehutanan. Untuk menuju jalur ini sendiri patokan yang perlu diperhatikan adalah dari Terminal Bubulak . Posisi terminal ini ada di sebelah kanan Jl. Abdullah M. Nuh dari arah Yasmin. Sebelum gerbang terminal (sebelah kanan) ada sebuah jalan dimana berjejer kios pedagang buah , tanaman dan bengkel. Ini adalah pangkal dari jalur CIFOR dan akan berujung di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB). 

Sekitar 1 km (ambil arah yang lurus dan tidak berbelok) dari terminal Bubulak jalur CIFOR akan memberikan tiga buah alternatif rute dan pengemudi bisa memilih yang disukainya. Yang paling sering diambil adalah yang ke kiri karena merupakan rute yang pendek dibandingkan rute kanan dan bagus jalannya karena melewati perumahan. Kelemahannya adalah jalur yang padat karena sudah banyak dikenal. Jalur yang tengah jarang dilewati karena buruknya jalan dan penerangan sedangkan jalur kanan adalah yang terjauh.
Hanya ternyata melewati jalur tengah dan kanan, bila tidak sedang terburu-buru ternyata lebih menyenangkan karena ada beberapa hal yang bisa dinikmati selain lebih sepi. Menyenangkan karena

Rute Tengah : kita akan melewati Hutan Penelitian yang dikelola CIFOR. Memang jalan yang dilalui sangat buruk dengan lubang besar menganga dimana-mana. Bisa dianggap sebagai sebuah arena off-road. Sangat tidak dianjurkan untuk mengambil rute ini di malam hari dan bila kendaraan yang dipakai adalah jenis sedan. Sayang mobilnya karena lubang besar dan dalam di rute ini dan kalau malam penerangan sangat minim (pengalaman penulis melewati rute ini di malam hari).

Hanya kita bisa menemukan suasana tenang dan segar sejenak mengingat sekelilingnya adalah benar-benar hutan dengan pepohonan yang lebat. Tidak akan terasa sengatan matahari disini karena sinar matahari sulit menembus tebalnya pohon-pohon di hutan ini. Selain itu bila anda membawa keluarga atau anak-anak, mungkin ada bagusnya berhenti sejenak di penangkaran rusa yang dikelola oleh IPB. Bisa dimanfaatkan untuk melepas lelah dan bergembira sebentar. Rute ini akan bertemu dengan rute-rute lainnya di depan Situ Gede,

Rute Kanan : rute terjauh tapi memiliki hal-hal yang menyejukkan mata. Walaupun terjauh kita bisa menikmati jalan yang bagus dan perumahan yang tidak terlalu padat memungkinkan kita untuk menikmati pemandangan. Rute ini dikiri kanan-nya masih berupa sawah dan ladang sehingga mata terasa sejuk. Juga karena tidak terlalu padat, pengendara bisa melaju tanpa hambatan. Penerangan dari perumahan penduduk di kiri kanan akan membantu pengendara melalu rute ini di malam hari. Selain itu pengendara bisa menemukan sedikit keindahan berupa salah satu bagian dari Situ Gede (danau penampungan air).

Keberadaan jalur alternatif CIFOR selain sangat membantu untuk menghemat waktu bagi pengendara (bisa selisih 1 jam dibandingkan mengambil jalur utama/jalan raya Dramaga), menawarkan pula hal-hal indah yang bisa membantu mengurangi stress pengendara. Tentu lebih baik daripada harus menghabiskan waktu dan menggerutu di dalam kendaraan selama kemacetan tanpa bisa melakukan apa-apa. Memandang keindahan dan menikmati udara segar sambil menghemat waktu tentu akan jauh lebih menyenangkan.







Share on Google Plus

About Anton Ardyanto

Terima kasih untuk berkenan membaca tulisan ini. Saya berharap ada yang dapat diambil dan dimanfaatkan dari tulisan ini. Kalau anda berkenan mohon luangkan waktu berharga anda sedikit lagi untuk memberikan sesuatu. Saran, masukan atau kritik akan sangat berharga bagi saya. Apalagi kalau anda berkenan share tulisan dari blog ini kepada yang lain.

Thank you for your time to read my writings. It means a lot to me. I really hope that there is something that you, the reader can take from my writing. I would be honored if you can spare a bit more of your precious time to let me have your comments or even your critics. I would be more than grateful if you can share something from this blog to other people.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment