;

PNS : Senin jangan memakai kendaraan pribadi yah !

Wow.. saya rasa itu hal pertama yang keluar ketika membaca kabar himbauan dari Bima Arya , walikota Bogor agar para PNS (Pegawai Negeri Sipil) tidak memakai kendaraan pribadinya setiap Senin. Ternyata sang walikota berani juga mengeluarkan kebijakan yang tidak populer. Jelas kebijakan ini akan membuat dirinya tidak populer di kalangan anak buahnya sendiri. Lha ya wong biasa nyaman dalam AC atau naik kendaraan pribadi kok yah disuruh ngangkot atau gowes (naik sepeda). Apalagi sudah disuruh Nyunda di hari Rebo (Rabu) dengan pakaian ala Sunda.

Langkah yang saat ini masih dalam bentuk himbauan ini dan belum keluar Surat Keputusan Walikota-nya buat saya menunjukkan masih adanya harapan bagi Bogor. Menunjukkan bahwa pemimpin yang ada sekarang walau masih muda tetapi setidaknya memiliki keberanian keluar dari pola-pola atau paradigma lama. Meskipun hanya sebuah langkah kecil dan belum langsung merubah situasi sekaligus, hanya saya rasa akan memberi contoh pada masyarakat bahwa :

1. Semua lapisan masyarakat harus berpartisipasi

    Kenaikan BBM harus dirasakan oleh semua kalangan termasuk lingkungan PNS sendiri. Bukan sebuah cerita baru bahwa banyak PNS dengan kendaraan dinasnya seperti tidak tersentuh oleh efek kenaikan BBM dan tarif angkot. Dengan himbauan dan kebijakan ini setidaknya kalangan PNS dan para pejabat memberikan pesan kepada masyarakat bahwa semuanya harus menanggung beban  dan merasakan kenaikan BBM dan tarif angkot bersama, tanpa kecuali. Penghematan bukan hanya harus dilakukan oleh masyarakat tetapi juga oleh para PNS dan pejabat pemerintahan.

2. PNS atau pejabat untuk mengalami sendiri apa yang dirasakan masyarakat

   Setidaknya sehari setiap minggu, para PNS dan pejabat daerah harus bersentuhan langsung dengan masyarakat. Mereka harus mau berdempetan dalam angkot dan bukan dalam nyamannya mobil pribadi mereka. Para PNS terutama pejabatnya harus melihat dan mengalami kesulitan yang dialami oleh rakyatnya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tentu akan berharga bagi mereka dalam membuat berbagai kebijakan. PNS akan dipaksa untuk keluar dari zona nyaman mereka dengan berbagai fasilitas untuk bergabung dengan masyarakat.

3. Memberi contoh pada masyarakat bahwa ada jalan lain untuk memecahkan masalah kemacetan (atau mahalnya transportasi)

    Dengan menghimbau (dan sebentar lagi memaksa) PNS untuk memakai angkot atau naik sepeda, menunjukkan bahwa ada jalan untuk membuat Bogor turun posisinya sebagai kota paling macet di Indonesia. Bersepeda adalah salah satu caranya dan naik angkot adalah cara kedua. Apabila para pejabat dan PNS bisa , masyarakat seharusnya bisa meniru dalam keseharian. Otomatis kalau satu hari saja dalam seminggu masyarakat ikut menggunakan sepeda dalam beraktifitas maka kemacetan akan sedikit berkurang.

4. Membantu para supir angkot 

    Memang secara tidak langsung. Kekhawatiran akan kemungkinan berkurangnya penumpang setelah kenaikan tarif angkot (lihat: Kenaikan BBM = Pemangkasan angkot secara alami?)  sepertinya ada di kalangan para supir angkot. Dengan kebijakan atau himbauan ini bisa dipastikan setiap hari Senin akan ada sekitar 3000-4000 orang penumpang tambahan ke pasar . Hal ini bisa diartikan sebagai "subsidi" tidak langsung untuk membantu para supir angkot.

Ini hanya sebatas opini saja, alasan-alasan mengapa kebijakan ini dikeluarkan hanya Bima Arya yang tahu. Mungkin berbeda dari apa yang saya tulis tetapi tetap saja itu sebuah kebijakan yang cukup berani mendobrak kebiasaan lama. Sesuatu yang harus dihargai. Saya sangat menunggu kebijakan sejenis diterapkan secara menyeluruh kepada masyarakat Bogor dan bukan hanya kalangan PNS saja. Memang akan menimbulkan gerutuan dari banyak kalangan tetapi sebuah langkah bagus untuk membangun pola kebiasaan baru dalam bertransportasi di Bogor. Ujungnya diharapkan akan membantu memecahkan masalah kemacetan di kota hujan ini. Beranikah dia melakukan ini? Mudah-mudahan!

(Sementara ini saya menyiapkan diri dulu untuk menjawab pertanyaan SIAPKAH SAYA/ANDA kalau ada kebijakan ini diterapkan menyeluruh?)





Share on Google Plus

About Anton Ardyanto

Terima kasih untuk berkenan membaca tulisan ini. Saya berharap ada yang dapat diambil dan dimanfaatkan dari tulisan ini. Kalau anda berkenan mohon luangkan waktu berharga anda sedikit lagi untuk memberikan sesuatu. Saran, masukan atau kritik akan sangat berharga bagi saya. Apalagi kalau anda berkenan share tulisan dari blog ini kepada yang lain.

Thank you for your time to read my writings. It means a lot to me. I really hope that there is something that you, the reader can take from my writing. I would be honored if you can spare a bit more of your precious time to let me have your comments or even your critics. I would be more than grateful if you can share something from this blog to other people.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment