;

KAPAN YA ....(TERMINAL BUBULAK)

Kapan ya Bogor punya yang seperti ini? Bolehkah kita bermimpi dikit ?

Oh.. sebelum ada yang protes dan bilang kita sudah punya bangunan seperti itu, saya mau mengatakan bahwa bangunan itu bukan sebuah perkantoran atau pertokoan lho. Dua foto yang saya tampilkan ini adalah foto dari sebuah "TERMINAL BIS" di kota Shanghai Cina.  Benar terminal bis karena saya sendiri yang mengambil potret-potret tersebut di tahun 2008 ketika saya harus pergi ke Guangzhou dari Shanghai.

Mau pamer ya.? Sungguh bukan , hanya karena Sabtu 8 November kemarin saya berjalan-jalan sedikit ke salah satu terminal yang ada Bogor ini, yaitu terminal Bubulak. Lalu setelah melihat situasi disana kok yah jadi merasa nelangsa banget. Padahal kalau diperhatikan luasnya tidak berbeda jauh cuma memang beda nasib sepertinya. Kalau terminal yang di Shanghai tersebut ramai, rapih , tertata dan modern, Terminal Bubulak sepi, kotor , kumuh , tidak tertata dan bau pesing.
OK saya mungkin memang terlalu banyak bermimpi. Hanya usia Terminal Bubulak itu sendiri sudah 12 tahun (diresmikan tahun 2002), Seharusnya sudah merupakan usia yang mapan dan seharusnya sudah menjadi andalan bagi warga Bogor di Dramaga, Ciomas , dan sekitarnya untuk mendapatkan transportasi umum. Hanya sebaliknya , ternyata terminal ini seperti barang rongsokan yang tidak terpakai dan bagaikan hidup segan mati tak hendak.
Kumuh, kotor , lusuh dan bahkan bau pesing merebak di beberapa bagian terminal. Tiang berkarat , aspal yang terkelupas dan  jalan berlubang menghiasi. Bangunan kantor disana entah sudah berapa tahun tak dicat ulang atau dibersihkan. Sepi dan lengang (padahal waktu itu jam 7 pagi yang seharusnya jam sibuk) padahal terlihat di persimpangan jalan ke arah Dramaga dengan Abdullah M Nuh dan Sindang Barang terlihat banyak angkot ngetem. Hanya ada beberapa angkot yang nongkrong. Yang terlihat agak baru hanyalah beberapa bis APTB (Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus TransJakarta) saja yang terlihat nongkrong. Belum lagi tidak ada petunjuk apapun terpampang.

Situasi di bagian tempat bis dalam kota Trans Pakuan bermarkas agak sedikit lebih baik. Walaupun demikian kesan tua dan tak terawat tidak terelakkan juga. Belum lagi bis-bis Trans Pakuan mulai memperlihatkan "ketuaan" dan minimnya perawatan. Beberapa atap asbes terlihat bolong di beberapa tempat walau agak lebih bersih / terawat dibandingkan bagian terminal angkot dan bis APTB.

Duabelas tahun bukanlah waktu yang sebentar. Selama itu seperti tidak ada usaha-usaha untuk memecahkan masalah terkait dengan terminal ini. Memang sejak awal para supir angkot menolak masuk sini karena sepi dan penumpang enggan masuk kesini karena sepi juga. Hanya sepertinya mengherankan sekali kalau selama 12 tahun tersebut tidak ada pemecahan masalah tersebut. Lalu apakah terminal yang dibangun dengan uang rakyat ini pantas dibiarkan saja tak terawat.. Heran!

Bagaimana bisa mengundang penumpang untuk masuk ke terminal kalau angkot tidak dibiasakan masuk ke terminal. Bagaimana bisa penumpang diundang ke terminal kalau petunjuk dan papan informasi saja tidak ada. Bagaimana bisa membuat penumpang merasa nyaman kalau sampah berserakan dimana-mana dan fasilitasnya kurang.

Saya memang seperti berkhayal kalau mengharapkan kota ini memiliki terminal seperti yang di Shanghai itu. Hanya seharusnya bukanlah sebuah mimpi kalau ingin merasakan sesuatu yang bersih , tertata, dengan fasilitas yang memadai. Hal tersebut bisa dicapai kalau memang ada kemauan untuk berusaha memperbaiki.

KAPAN YA.... kemauan untuk memperbaiki dan merawat datang. Saya rasa itu yang akan saya lakukan sekarang bermimpi bahwa ada wangsit dari ATAS memberikan kemauan pada para pemegang wewenang untuk memperbaiki nasib Terminal Bubulak ini supaya 12 tahun dari sekarang foto yang ditampilkan di blog ini berbeda dari yang sekarang. KAPAN YA wangsit itu turun.. ahh saya tidur dulu deh.
















Share on Google Plus

About Anton Ardyanto

Terima kasih untuk berkenan membaca tulisan ini. Saya berharap ada yang dapat diambil dan dimanfaatkan dari tulisan ini. Kalau anda berkenan mohon luangkan waktu berharga anda sedikit lagi untuk memberikan sesuatu. Saran, masukan atau kritik akan sangat berharga bagi saya. Apalagi kalau anda berkenan share tulisan dari blog ini kepada yang lain.

Thank you for your time to read my writings. It means a lot to me. I really hope that there is something that you, the reader can take from my writing. I would be honored if you can spare a bit more of your precious time to let me have your comments or even your critics. I would be more than grateful if you can share something from this blog to other people.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

6 comments:

  1. Mungkin karena pengguna terminal bus kecil semacam ini didominasi oleh rakyat kecil yang tidak merasa butuh fasilitas lengkap seperti yang ada di stasiun atau bandara. Toh, angkutan yang singgah di terminal ini juga hanya "ala kadarnya".

    ReplyDelete
  2. Lagi blusukan mas...hahaha.. itu masalahnya penumpangnya saja males datang kesana. Angkutannya juga males.. lalu fungsinya jadi apa dong mas..

    BTW..blognya woww... Yogya banget..:D

    ReplyDelete
  3. sepertinya memang butuh proses lebih lama lagi menjadikan Terminal Bubulak menjadi kayak di Beijing itu, apa ya, mungkin kalau Jakarta berubah jadi megapolitan dan butuh semangat integrasi ke Bogor dan kota sekitar lainnya, barangkali Kang.

    ReplyDelete
  4. hahaha kang Ahmed selamat datang.. yang pasti butuh perubahan mental semua orang di Bogor untuk mencapai yang seperti di Shanghai kang. Tanpa itu Jakarta jadi megapolitan bukannya makin bener tapi makin parah deh

    ReplyDelete
  5. Sepertinya kondisi terminal angkutan darat pada umumnya masih tertinggal jauh dari stasiun,pelabuhan dan bandara. Permasalahannya lebih kepada tidak adanya daya tarik untuk dikembangkan sebagai pusat para pelaku ekonomi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali kang, itu salah satu alasan. Itulah tugas pemerintah untuk membuatnya menjadi menarik bagi semua pihak. Kalau pemerintah sendiri tidak kreatif maka akan banyak yang terlantar dan situasi akan terus begitu tanpa perkembangan

      Delete