Car Free Day versi Bogor tadinya mau begitu judul postingan ini. Minggu , 2 Nopember 2014 kemarin , saya sempatkan datang ke kawasan Lapangan Sempur dan jalan sekitarnya (Jl. Salak dan Jl. Jalak Harupat) . Niatnya memang untuk mencari cerita dan menggambarkan suasana Car Free Day di Bogor yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2009 ini. Rasanya tidak pas kalau membuat blog tentang Bogor tapi tidak berusaha menceritakan kegiatan masyarakat yang satu ini.
Hanya setelah menyusuri kawasan Car Free Day tersebut, saya merasa sepertinya nama Car Free Day itu tidak pas lagi untuk disematkan pada acara yang diadakan setiap hari Minggu ini. Kenapa tidak pas? Yaa... mungkin karena ini (sekaligus nama pengganti yang saya usulkan)
Alasan ke-1 :
Waahh.. sempat terpikir oleh saya adanya sebuah jenis olahraga baru. Olahraga yang memakai panci sebagai alatnya. Bakalan jadi sebuah cerita yang menarik tentang temuan olahraga baru di Bogor. Hanya setelah berkeliling lapangan Sempur saya tidak menemukan olahraga tersebut. Tidak ada lomba menimba air sungai dengan panci tersebut.
Sampai kemudian saya lihat seorang pedagang lain , yang saya tidak tega memotretnya. Bukan karena alasan khusus, cuma belum tega memasang fotonya disini karena yang dijualnya adalah pakaian dalam wanita. Kira-kira olahraga apa yang begitu berat ya sehingga membutuhkan begitu banyak pakaian dalam.

Untuk menghindari salah kaprah oleh orang yang tidak bisa berbahasa Inggris dengan baik , saya pikir ada bagusnya nama Car Free Day diubah menjadi Pasar Kaget atau ceuk urang Sunda mah Sunday Market. Kayaknya lebih cocok deh
Alasan ke-2 :
Bener juga sih, namanya Car Free Day. Jadi hanya mobil yang tidak boleh lewat. Sepeda Motor bukanlah mobil jadi dia tidak termasuk yang dilarang memasuki kawasan ini.

Kalau melihat yang seperti ini ada bagusnya nama Car Free Day diganti jadi Kawasan Bebas Bermotor Ria.
Alasan ke-3 :

Tidak heran akhirnya bahkan di badan jalan sekalipun terlihat sampah bertebaran. Ada bagusnya nama Car Free Day diubah menjadi Hari Bebas Nyampah, toh petugas-petugas yang ada sudah menyetujui dengan sikap maklumnya.
Nah yang terakhir alias alasan ke-4 :
Mengingat begitu banyaknya aturan yang "diperbolehkan" untuk dilanggar selama acara tersebut , nama terakhir yang mau saya usulkan adalah HARI BEBAS MELANGGAR ATURAN . Diperbolehkan , ya kalau petugas tidak menegur atau menindak berarti diperbolehkan. Tidak ada kesimpulan lain. Oleh karena itu sepertinya nama yang ini cukup pas dengan kenyataan yang ada di lapangan dan mencakup semua yang disebutkan di atas.
Seorang pengamat Bogor, dulu aktif di milis Kota-Bogor Kang Rudy Thehamiharja pernah memberi masukan kepada Pemda Bogor di tahun 2009 (ketika wacana Car Free Day bergulir). Beliau memberikan pandangan bahwa kalau Car Free Day tidak dikelola dengan baik maka hasilnya adalah kekacauan. Bahkan beliau pernah mengkhawatirkan bahwa kegiatan akan menjadi semacam PKL day. Hari Minggu kemarin ketika saya melihat suasana disana rupanya prediksi si akang Rudy ternyata menjadi kenyataan.
Car Free Day yang saya lihat hari Minggu kemarin menyimpang jauh dari tujuan asalnya yaitu memberi kesempatan pada warga Bogor untuk berolahraga , menghirup udara segar dan membiasakan warga Bogor memakai angkutan umum. Karena itulah saya rasa perlu adanya penyesuaian nama kegiatan tersebut.
Jadi kira-kira menurut anda semua nama pengganti yang cocok yang mana ? Bisa usul?
(Note : semua foto diambil dengan kamera Xperia M oleh penulis di kawasan Jl. Jalak Harupat, Jl. Salak dan Lapangan Sempur, Bogor)
Di negeri ini orang-orangnya punya sifat susah untuk tertib dan disiplin saat berada di kerumunan. Untuk mengembalikan esensi CFD menjadi semula, saya pikir harus dengan mengerahkan aparat karena umumnya orang-orang negeri ini takut sama aparat. Tapi, masak apa-apa harus ada aparat supaya tertib?
ReplyDeleteKarena kita masih dalam tahap belajar untuk tertib, mau tidak mau para "pengajar" juga harus tetap hadir sesering mungkin. Kesadaran harus dijadikan sebuak skill atau kebiasaan sebelum bisa hadir tanpa kehadiran aparat.. iya ga bro.. Terima kasih sudah berkunjung
DeleteHaha,.. saya jadi tertawa dibuatnya. Ini kegiatan yang pada dasarnya sangat posiif tapi hasilnya jauh dari yang diharapkan.
ReplyDeleteSoal penggantian nama sepertinya cocok bangek pak,.. hehe.
Nice sharing dan salam kenal
salam kenal juga.. memang demikianlah adanya
Delete