Kawasan Air Mancur
Pernah dengar yang namanya Martabak Air Mancur . Kalau anda sedang berkunjung ke Bogor mungkin saudara atau rekan anda akan menyediakan penganan ini , yang sampai saat ini masih cukup populer di Bogor . Kemudian anda berniat membelinya sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah dan mencoba mencari Jalan Air Mancur maka kemungkinan besar anda akan pulang tanpa membawa apa-apa . Mengapa demikian ? karena anda tidak akan pernah menemukan yang namanya jalan Air Mancur di Bogor .
Air Mancur bukanlah nama jalan . Tepatnya Air Mancur adalah nama kawasan pertemuan antara jalan RE Martadinata , jalan Pemuda , jalan Ahmad Yani dan jalan Sudirman . Patokannya adalah sebuah taman kecil seperti pada foto di sebelah dan di bawah ini.
(foto tampak depan dari arah Jl. Sudirman)
Mana air mancurnya > Hahahah .. iya mana ya.. Dulu sih di taman tersebut ada air mancurnya . Cuma entah sejak kapan air mancurnya kemudian menghilang dan digantikan gardu. Pernah beberapa tahun lalu pemerintah Bogor mencoba "mengembalikan" nama Air Mancur dengan memasang air mancur di taman tersebut tapi kemudian menghilang lagi dan digantikan oleh sebuah jam dan papan reklame besar . Hanya warga Bogor tetap saja menyebut daerah di sekitarnya dengan kawasan Air Mancur .
Dulu disini berdiri tugu yang namanya tugu Witte Paal , tolong jangan tanya artinya soalnya penulis juga tidak tahu artinya dan bentuknya seperti ini
(foto diambil dari https://www.facebook.com/Bogorheritage)
Tugu atau taman ini adalah penanda awal (atau akhir ya karena jalan Sudirman adalah jalan dua arah) dari jalan Jend. Sudirman . Kalau dari arah muka (dari jalan Jend. Sudirman) , kalau anda berbelok ke kiri anda akan memasuki Jl. RE Martadinata . Kalau lurus terus (disisi kiri taman/tugu ini) memasuki Jl. Pemuda dan kalau anda ambil sisi kanan ke arah kemungkinan anda akan ditilang polisi karena Jl. Ahamd Yani adalah jalan satu arah (hanya mengarah ke Jl. Jend. Sudirman) .
Lalu dimana ujung jalan Sudirman selanjutnya ?
Gerbang Istana Bogor
Nah akhir dari jalan Sudirman adalah ya gerbang Istana Bogor seperti gambar di sebelah . Gerbang ini biasanya hanya dibuka pada saat-saat acara kenegaraan saja atau ada kunjungan tamu-tamu negara . Gerbang yang biasa dipakai oleh warga Bogor setiap Istana Bogor dibuka untuk umum ada disisi lain di Jl. Ir H. Juanda . Di depan gerbang ini Jl. Sudirman bertemu dengan dua jalan yaitu jalan Juanda dan Jl. Jalak Harupat
Dulu jalan ini dipenuhi oleh jajaran pohon Kenari yang berada di kanan kiri jalan sehingga membuat suasana menjadi teduh . Hanya karena usia pohon kenari yang semakin tua dan berbahaya bagi banyak orang maka diputuskan untuk menebang pohon-pohon yang sudah berusia tua dan kemudian digantikan oleh pohon-pohon palem (seperti di Beverly Hills atau Beperly Hills ceuk urang Sunda mah) . Memang tertinggal beberapa pohon di sekitar jalan Sudirman tapi kesan rindang dan sejuk di jalan ini sudah lama hanya menjadi sejarah .
Nah mengapa jalan ini sampe harus dibahas seperti ini karena menurut saya disini sebenarnya keunikan jalan ini karena karena kalau kita berdiri baik di taman Air Mancur (dan kebetulan sedang tidak ada kendaraan melintas) kita akan bisa melihat gerbang Istana Bogor dari sana) . Begitu juga sebaliknya dari gerbang tersebut kita bisa melihat tugu / taman tersebut . Penulis pernah melihat lukisan kuno yang menggambarkan sebuah delman sedang melaju di atas jalan ini menuju ke arah tugu/air mancur . Sayang walau sudah mencari di mbah Google foto-foto atau lukisan-lukisan daerah ini sulit ditemukan .
Apa yang bisa ditemukan di Jl. Sudirman ini ? Tentu saja banyak mobil , sepeda motor dan manusia yang lalu lalang. Upss.. maaf mungkin kalau dikaitkan dengan wisata hanya ada sedikit tempat yang bisa dituju di jalan ini . Sebagian besar bangunan disisi kanan jalan adalah milik "bapak tentara" alias dipergunakan untuk kepentingan TNI-AD . Lebih dari setengah panjang Jl. Sudirman yang sekitar 1.5 KM ini berisi Pusat Pelatihan Zeni TNI AD , kemudian Monumen Museum (atau dikenal dengan Museum PETA) serta ex kantor KODIM 0621. Baru setelah itu ada beberapa tempat yang mungkin bisa dianggap sebagai tempat wisata kuliner seperti BOGOR PERMAI , sebuah restoran dan toko penjual roti bermerk (ya betul..rotinya sendiri enak lho) BOGOR PERMAI .
Suatu saat ketika anda berkesempatan berkunjung ke Bogor dan menginap , bisa dicoba untuk menyusuri jalan ini di pagi hari . Jangan di siang hari karena anda pasti akan kepanasan dan misuh-misuh . Kalau pagi hari suasana di jalan Jend Sudirman masih sejuk seperti suasana Bogor tempo dulu . Apalagi di sepanjang jalan ini trotoarnya sangat nyaman untuk dilewati dan kalaupun anda merasa lapar setelah berjalan kaki anda bisa berhenti di depan "Nusantara". Lagi-lagi kalau anda mencari nama Nusantara mungkin tidak akan ketemu karena ini sebutan warga Bogor untuk sebuah lapangan parkir di sebelah Bogor Permai . Dulu ada kursus komputer di kota Bogor yang bernama Nusantara disitu . Di lapangan parkir ini akan banyak warung tenda yang menyediakan makanan untuk sarapan dari mulai bubur , gudeg , soto dan masih banyak lagi .
Beberapa tempat lain yang mungkin bisa dikunjungi sebuah tempat perbelanjaan kecil (mall cilik) di pojok jalan yang persimpangan dengan Jl Sawojajar , gerai Dunkin Donut di persimpangan dengan jalan Pengadilan (pasti tidak tertarik kan ?) . O ya ada sebuah restoran tua (setidaknya usianya lebih tua dari penulis) yaitu restoran SAHABAT . Hanya mungkin untuk rekan muslim restoran ini tidak akan cocok untuk selera anda . Katanya mie disini enak , tapi saya tidak pernah mencobanya . Ada satu tempat yang saya harap rekan semua tidak akan pernah terpaksa berkunjung kesana .. sungguh dengan setulus hati saya katakan itu . Di depan gerai Dunkin Donut itu ada RS Salak (warga Bogor sering menyebut sebagai DKT/Dinas Kesehatan Tentara) , saya tidak berharap anda berkunjung atau terpaksa masuk kesana .
Oya tidak lupa buat rekan-rekan yang memilih angkot sebagai transportasi jalan-jalan anda beberapa trayek yang melewati Jl. Sudirman ini adalah 08 Biru (berbelok di sawojajar) , 07 Merah (akan berbelok ke Jl. Juanda , 22 Merah , 12 Merah , 08 Biru dan 16 Biru . Semua angkot yang menuju Pasar Anyar akan melewati jalan ini . Hanya jangan lupa ketika anda ingin membeli martabak Air Mancur atau mendengar supir menyebut Air Mancur berhenti tepat di depan tugu/taman yang di atas ya . Jangan sampai anda harus berputar-putar mencari air mancur baru berhenti .
Penulis
Catatan : kecuali yang diberi label , foto yang lain dijepret lewat kamera Xperia M pada 06-09-2014
0 comments:
Post a Comment