
Jalan ini adalah salah satu jalan tertua di Kota Bogor. Usianya bahkan melebihi usia dari Kebun Raya. Tahun lahir Kebun kebanggaan masyarakat Bogor ini 1817 sedangkan jalan ini sudah ada sejak tahun 1808.

Nah, Jalan Surya Kencana itu adalah salah satu bagian dari jalan Anyer Panarukan tersebut. Makanya jalan ini pertama kali dikenal sebagai Post Weg atau Jalan Pos (Bagian dari De Grote Post Weg).

Kawasan sekitar jalan ini merupakan sebuah daerah Pecinan alias area tempat tinggal masyarakat etnis Cina atau Tionghoa. Hal ini disebabkan kebijakan dari Gubernur Jenderal Belanda di tahun 1853 JC Baud. Dia mencegah terjadinya percampuran antar etnis di Bogor untuk mempermudah pengawasan. Hal inilah yang membuat beberapa daerah di Bogor memiliki ciri khas berdasarkan etnis seperti Jalan Suryakencana dikenal sebagai Pecinan dan kawasan Empang dikenal sebagai daerah tempat masyarakat keturunan etnis Arab/Timur Tengah berkumpul.
Nama Suryakencana sendiri diambil dari nama Raja Pajajaran terakhir Prabu Surya Kencana sebelum kerajaan tersebut ditaklukan oleh kerajaan Islam dari Cirebon dan Banten. Sebenarnya ada dua versi
mengenai siapa itu Suryakencana tapi saya pilih versi yang ini. Versi lainnya akan saya ceritakan nanti.
Jalan ini sekarang masih menunjukkan mengapa dulu disebut sebagai Handlestraat alias jalan Perniagaan. Di sepanjang jalan ini berderet ratusan toko dan ruko serta berbagai bangunan komersial. Hanya sebagian kecil saja yang tidak terpakai untuk bisnis seperti di pojokan jalan dimana Vihara Dhanagun berada. Selebihnya terpakai untuk area komersial.

Apalagi ketika Sabtu dan Minggu datang, kemacetan parah. Belum lagi trotoarnya juga dikuasai oleh PKL alias pedagang kaki lima dan kadang menjadi tempat parkir motor. Kesemrawutan terlihat di sepanjang jalan ini setiap harinya.
Padahal kalau diingat sejarah jalan ini, bisa dibayangkan berapa banyak darah dan keringat orang Indonesia yang tertumpah disini. Daendels tidak membangun jalan ini mengikuti UU no 13 tentang ketenagakerjaan (lha belum ada waktu itu). Ribuan orang Indonesia dipaksa melakukan Rodi alias Kerja Paksa olehnya untuk menyelesaikan salah satunya jalan ini. Dia dikenal sebagai tokoh bertangan besi di masanya.

Sebelum lupa , jalan ini terkenal sebagai salah satu tempat untuk melakukan wisata kuliner. Ada berbagai macam tempat yang bisa dikunjungi bagi penikmat makanan. Hanya saya akan menuliskannya nanti di tulisan lain tempat-tempat mana saja yang bisa dikunjungi selain Asinan Gedong Dalem.
Malam ini saya sedang ingin bercerita sedikitsaja tentang sejarah . Sejarah jalan yang bisa disebut "tertua" di kota Bogor ini.
Kayak nama kereta api atau apa ya, surya kencana... nice share bah...
ReplyDeleteHussh.. Suryakencana itu nama beken.. Itu diambil dari nama Raja terakhir Pajajaran..thank u for visiting
Deletehttps://saglamproxy.com
ReplyDeletemetin2 proxy
proxy satın al
knight online proxy
mobil proxy satın al
RBİYNM