Jauh sebelum beberapa pemda termasuk Bogor mencanangkan konsep Park & Ride , masyarakat Bogor sebenarnya sudah mengenal hal tersebut. Terutama orang-orang yang terbiasa naik KRL alias Kereta Rel Listrik yang nama kerennya sekarang KA Commuter Jabodetabek. Hal ini sudah berlangsung entah sudah berapa puluh tahun dan masih berlanjut sampai saat ini. Hanya biasanya konsep Park & Ride dulu masih sebatas pada sepeda motor saja.
Konsep yang belakangan mulai diadopsi pula oleh PT KCJ (KA Commuter Jabodetabek) dengan melakukan penataan terhadap area-area di sekitar stasiun. Dulu biasanya area sekitar stasiun (bahkan dalam stasiun) disewakan kepada para pedagang. Termasuk diantaranya Stasiun Cilebut. Setelah penataan, area-area tersebut kebanyakan disulap menjadi kawasan parkir baik mobil ataupun motor. Hanya di stasiun Cilebut sepertinya dikhususkan untuk sepeda motor mengingat lahannya yang tidak seberapa besar. Juga kebanyakan yang datang ke stasiun ini kebanyakan memakai sepeda motor dan bukan mobil.
Sebuah usaha yang baik dan harus diapresiasi. Sayangnya ternyata kawasan parkir di stasiun ini ternyata tidak terlalu ramai dan penuh seperti yang mungkin diharapkan. Agak mengherankan mengingat Cilebut adalah salah satu stasiun yang ramai setiap harinya.
Rupanya penyebabnya sederhana saja. Fasilitas yang ditawarkan dan harga alias tarif parkir!
Masyarakat sekitar stasiun Cilebut sudah terlebih dahulu menangkap adanya peluang bisnis yang bagus. Naluri mereka ternyata lebih tajam dibandingkan PT KCJ dalam melihat kesempatan. Bahkan jauh sebelum konsep Park & Ride didengungkan banyak pihak, mereka sudah menawarkan hal tersebut jauh hari. Bentuknya lebih sederhana tetapi intinya sama yaitu penitipan sepeda motor (kendaraan).
Masyarakat sekitar stasiun Cilebut sudah terlebih dahulu menangkap adanya peluang bisnis yang bagus. Naluri mereka ternyata lebih tajam dibandingkan PT KCJ dalam melihat kesempatan. Bahkan jauh sebelum konsep Park & Ride didengungkan banyak pihak, mereka sudah menawarkan hal tersebut jauh hari. Bentuknya lebih sederhana tetapi intinya sama yaitu penitipan sepeda motor (kendaraan).
Ada lebih dari 10 usaha penitipan motor yang berlokasi dekat stasiun ini.Lahan yang dipakai bermacam-macam. Ada yang menawarkan halaman rumahnya (dengan kapasitas sangat terbatas). Ada juga yang sengaja membuat bangunan yang khusus untuk dijadikan penitipan motor. Ada yang hanya sepetak tapi ada juga yang mencapai ribuan meter persegi. Ada yang hanya menampung 40-50 buah saja, Ada pula yang kapasitasnya mencapai 1000-1500 motor . Kebanyakan hanya terlihat seperti bangunan rumah biasa dengan satu pintu tetapi luas di dalamnya.
Salah satu diantaranya adalah yang biasa saya jadikan penitipan si Supra Fit tua kesayangan. Lokasinya tepat di sebelah mesjid di Jl. Pendidikan, pas depan stasiun Cilebut. Sudah paling tidak 6 tahun lebih menjadi langganan disana. Tarifnya dulu Rp. 2,000 kalau tidak menginap . Hanya sudah naik beberapa kali sampai sekarang sekitar (rata-rata semua penitipan sama) Rp. 4,000/motor tidak menginap dan kalau menginap Rp. 7,500/motor. Tarif yang masih lebih murah dibandingkan yang ditawarkan tempat parkir versi PT KCJ . Kalau tidak salah tarif di kawasan parkir PT KCJ Rp. 2,000 untuk jam pertama, dan Rp. 1,000 per jam berikutnya, maksimum Rp. 6,000 dan menginap Rp. 12,000.
Dibandingkan dengan kawasan parkir KCJ, tempat ini memiliki kapasitas lebih besar. Pernah saya coba hitung bisa mencapai 1000-1500 sepeda motor. Hasil ngobrol memberikan informasi bahwa penghasilan penitipan motor ini mencapai Rp. 6,000,000/hari (tidak jauh dari perhitungan saya).Selain lebih besar penitipan motor disini dan juga kebanyakan yang lain di Cilebut walau bangunannya sederhana, memiliki atap. Motor dan helm tidak akan terguyur hujan yang sering datang di Bogor. Sebuah kelemahan yang tidak dimiliki parkiran versi KCJ.
Walau jumlah motor yang dititipkan disini banyak, saya tidak perlu takut akan kesulitan mengeluarkan motor. Ada paling tidak 10-15 orang pemuda yang dipekerjakan untuk mengatur motor dan membantu mengeluarkan motor. Sebenarnya tanpa biayapun mereka akan membantu, hanya saya terbiasa memberikan sedikit jajan kepada yang mengeluarkan. Alhasil seringkali ketika saya masuk, si Supra Fit sudah siap untuk ditunggangi. Lagi-lagi sesuatu yang tidak ditawarkan oleh parkiran resmi. Penitipan ini beroperasi 24 jam dan keamanan cukup terjamin karena hanya ada 1 pintu keluar dan masuk. Sepeda bisa juga dititipkan disini dan akan diperlakukan sama dengan sepeda motor
Jadi rupanya kawasan Park & Ride versi resmi di Cilebut sebenarnya cukup ketinggalan zaman dan kurang mampu bersaing walau lebih modern (memakai kartu elektronik). Hanya tetap hal tersebut adalah sebuah usaha yang bagus dari pihak KCJ dan setidaknya sejak kehadiran tempat parkir versi modern ini, situasi di sekitar stasiun Cilebut lebih bersih. Penyebabnya karena tempat yang sekarang menjadi kawasan parkir adalah sebuah pasar yang ramai dan kotor. Sekarang situasi di sekitar stasiun ini lebih rapi dan bersih.
Setidaknya tetap ada sisi baiknya. Iya kan!
Salah satu diantaranya adalah yang biasa saya jadikan penitipan si Supra Fit tua kesayangan. Lokasinya tepat di sebelah mesjid di Jl. Pendidikan, pas depan stasiun Cilebut. Sudah paling tidak 6 tahun lebih menjadi langganan disana. Tarifnya dulu Rp. 2,000 kalau tidak menginap . Hanya sudah naik beberapa kali sampai sekarang sekitar (rata-rata semua penitipan sama) Rp. 4,000/motor tidak menginap dan kalau menginap Rp. 7,500/motor. Tarif yang masih lebih murah dibandingkan yang ditawarkan tempat parkir versi PT KCJ . Kalau tidak salah tarif di kawasan parkir PT KCJ Rp. 2,000 untuk jam pertama, dan Rp. 1,000 per jam berikutnya, maksimum Rp. 6,000 dan menginap Rp. 12,000.
Dibandingkan dengan kawasan parkir KCJ, tempat ini memiliki kapasitas lebih besar. Pernah saya coba hitung bisa mencapai 1000-1500 sepeda motor. Hasil ngobrol memberikan informasi bahwa penghasilan penitipan motor ini mencapai Rp. 6,000,000/hari (tidak jauh dari perhitungan saya).Selain lebih besar penitipan motor disini dan juga kebanyakan yang lain di Cilebut walau bangunannya sederhana, memiliki atap. Motor dan helm tidak akan terguyur hujan yang sering datang di Bogor. Sebuah kelemahan yang tidak dimiliki parkiran versi KCJ.
Walau jumlah motor yang dititipkan disini banyak, saya tidak perlu takut akan kesulitan mengeluarkan motor. Ada paling tidak 10-15 orang pemuda yang dipekerjakan untuk mengatur motor dan membantu mengeluarkan motor. Sebenarnya tanpa biayapun mereka akan membantu, hanya saya terbiasa memberikan sedikit jajan kepada yang mengeluarkan. Alhasil seringkali ketika saya masuk, si Supra Fit sudah siap untuk ditunggangi. Lagi-lagi sesuatu yang tidak ditawarkan oleh parkiran resmi. Penitipan ini beroperasi 24 jam dan keamanan cukup terjamin karena hanya ada 1 pintu keluar dan masuk. Sepeda bisa juga dititipkan disini dan akan diperlakukan sama dengan sepeda motor
Jadi rupanya kawasan Park & Ride versi resmi di Cilebut sebenarnya cukup ketinggalan zaman dan kurang mampu bersaing walau lebih modern (memakai kartu elektronik). Hanya tetap hal tersebut adalah sebuah usaha yang bagus dari pihak KCJ dan setidaknya sejak kehadiran tempat parkir versi modern ini, situasi di sekitar stasiun Cilebut lebih bersih. Penyebabnya karena tempat yang sekarang menjadi kawasan parkir adalah sebuah pasar yang ramai dan kotor. Sekarang situasi di sekitar stasiun ini lebih rapi dan bersih.
Setidaknya tetap ada sisi baiknya. Iya kan!
0 comments:
Post a Comment