Bosan dengan pacar anda? Ataukah mendapatkan pacar baru untuk tahun yang baru adalah resolusi anda menyambut kedatangan tahun baru? Bukan hal yang sulit sebenarnya karena tinggal mengatakan saja. Meskipun demikian mungkin bagi banyak orang mengatakan Pemutusan Hubungan Kekasih secara face to face tidaklah nyaman dan menyenangkan.
Sebagai pemecahan masalahnya mungkin pergi ke Kebun Raya Bogor bisa menawarkan sebuah solusi.
O ya, bagi banyak pasangan yang lain berkunjung kesini adalah untuk mempererat tali kasih yang sudah ada. Hanya saja ada salah satu sudut di Kebun Raya terbesar di Indonesia ini yang mungkin bisa memberikan pemecahan terhadap keinginan mem-PHK kekasih anda.
Letaknya berada di antara Taman Meksiko dan Rumah Anggrek. Bila anda masuk melalui pintu yang berdekatan dengan Pasar Bogor , belok ke kanan. Sekitar 200-300 meter dari sana (dan melewati pohon-pohon kaktus) anda akan menemukan sungai Ciliwung yang mengalir membelah Kebun Raya Bogor. Disitu akan terlihat sebuah jembatan berwarna merah dari besi. Benda itulah yang saya pikir bisa memberikan sebuah solusi pada masalah mem-PHK pacar anda.
Fisik
jembatan tersebut sendiri tidak menampakan sesuatu yang istimewa. Tidak
ada yang aneh . Hanya sebuah jembatan tipe suspension bridge alias hanya
bergantung pada kabel-kabel besi tanpa penopang. Jembatan sepanjang
kurang lebih 20 M saja membentang di atas Ciliwung menghubungkan dua
bagian Kebun Raya Bogor.
(Jangan tertukar . Ada dua buah jembatan sejenis di dalam Kebun Raya. Yang lain terletak di utara dekat dengan Sempur atau yang menuju Makam Mbah Jepra)
Jembatan ini terkenal sebagai Jembatan Pemutus Cinta. Bagaimana mulanya benda tersebut diberi julukan tersebut tidak seorangpun yang bisa menjelaskan. Kapan mulainya juga tidak bisa dipastikan. Yang jelas sudah sangat lama kisah tersebut beredar karena saya sendiri bahkan sebelum menikah sudah mendengar wanti-wanti kalau kesana sebaiknya jangan bawa pacar .
Apakah ada buktinya bahwa setelah melintasinya hubungan sepasang kekasih tidak berlanjut? Tidak ada. Para pengunjung tentu saja tidak akan pernah ditanya status hubungan ketika masuk. Begitu juga pasti tidak akan melaporkan perkembangan status percintaan mereka kepada pihak pengelola Kebun Raya setelah berkunjung kesana. (Saya juga cukup yakin bahwa pengelola tentu tidak tertarik membahas roman percintaan pengunjung)
Tentu, saya cukup yakin ada ribuan pasangan yang memang tidak bisa melanjutkan kisah cinta mereka setelah melewatinya. Jutaan orang sudah memasuki Kebun Raya dan pasangan yang melewati jembatan ini juga sudah tidak terhitung banyaknya. Akan tetapi hal tersebut mungkin lebih disebabkan ketidakmampuan pasangan-pasangan tersebut untuk mengelola hubungan mereka.
Sayangnya masih banyak orang yang kurang gentle untuk menerima sebuah kegagalan disebabkan oleh dirinya sendiri. Mereka lebih suka mencari kambing hitam dengan melimpahkan kesalahan pada sesuatu yang tentu saja tidak bisa membela diri. Saya duga mitos ini berasal dari orang-orang yang seperti ini.
Belum lagi ditambah dengan pola pikir alias budaya kebanyakan masyarakat Indonesia yang masih gemar mengaitkan tempat-tempat bersejarah dengan hal-hal yang berbau mistis. Nasib jembatan yang sebenarnya hanyalah sebuah benda biasapun dibuat seakan-akan memberi kesan gaib dan mistis.
Cukup mengherankan ternyata sampai saat ini masih banyak sekali orang-orang yang tidak mau melewati si besi merah ini. Terutama yang membawa pasangan. Walau sisi bagusnya (kalau kita mau melihat dari sisi sini) adalah mereka sayang dengan pasangan mereka sehingga tidak mau mengambil resiko sekecil apapun demi hubungan mereka.
Nah, tentu anda heran kalau saya menganggap gelar Jembatan Pemutus Cinta hanya sebuah mitos tanpa bukti, mengapa saya menyebut menawarkan sebuah solusi?
Bukankah kalau anda lewat jembatan ini paling tidak anda sudah memiliki sebuah "kambing hitam". Anda bisa tidak 100% disalahkan karena mitos yang ada memang begitu. Sakit hati pasti akan ada tetapi bila anda kreatif tentu bisa memanfaatkan mitos yang ada untuk melimpahkan kesalahan kepada sesuatu yang tidak bisa membela diri. Anda akan ditunjang oleh mitos.
Berhasil atau tidaknya akan tergantung usaha dan langkah anda selanjutnya. Kalau mau cepat dan langsung berhasil setelah melintasi jembatan ini, di salah satu ujungnya bilang saja "Kita Putus Yuk" atau bisa juga "You and Me End" atau apalah yang sejenis. Bisa dijamin mitos itu akan langsung terbukti. Kalau masih ada waktu ya sepulangnya saja atau sebulan kemudian terserah anda saja.
Setelah itu tinggal ngobrol deh dan sebarkan bahwa putusnya hubungan anda dan sang mantan sebagai hasil kunjungan ke Kebun Raya Bogor deh/ Tinggal tambah bumbu-bumbu sedikit. Jangan khawatir soal sang jembatan karena toh jembatan tersebut akan terus membisu dan tidak bisa bicara (kalau jembatan itu berbicara bisa jadi cerita baru).
Haha, jembatan ini. Saya juga ngerasain nih efeknya. Tapi no regrets kok, saya ada di golongan pertama yang disebut diatas soalnya. Hehehe. Btw blog tentang Bogor nya bagus sekali mas, saya punya ikatan historis sendiri sama kota ini biarpun lebih tepat disebut sentimentil, setelah ketemu blog ini saya merasa menemukan pemuas dahaga saya soal kota Bogor ini. Saya subscribe ya, keep writing, mas! Regards!
ReplyDeletesukur deh mas.. tapi blog yang ini sudah dipindah lo ke www.lovelybogor.com.. kalau sempat berkunjung kesana yah
DeleteMitos jembatan pemutus cinta kebun raya belum terbukti
ReplyDeletecocok nih jadi destinasi liburan akhir tahun selain wisata lembang
ReplyDeleteHahah ngerii
ReplyDelete